Sejarah Sebagai Peristiwa dan Kisah

18 dituliskan maka lahirlah sejarah sebagai kisah, yang selalu menampilkan apa, siapa, kapan, dan di mana Hariyono, 1995: 12-13. Dengan demikian sejarah sebagai kisah, merupakan produk serangkaian kerja intelektual dari seorang sejarawan dan bagaimana menangani bukti-bukti hingga mewujudkannya dalam tulisan sejarah historiografi.

6. Metode Sejarah

Prosedur kerja seorang peneliti sejarah dalam mengkaji masa lampau berkisar pada langkah-langkah; 1 pemilihan topik, 2 pengumpulan sumber, 3 verifikasi kritik sejarah, keabsahan sumber, 4 interpretasi: analisis dan sintesis, dan 5 penulisan. Kelima langkah ini kemudian diringkas dalam empat kegiatan, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Kuntowijoyo 1995: 90-92 menyarankan, sebaiknya topik atau objek kajian dipilih berdasarkan: 1 kedekatan emosional, dan 2 kedekatan intelektual. Hal ini penting karena orang akan bekerja dengan baik bila senang dan mampu. Bila Anda dilahirkan di sebuah kota tertentu dan ingin berbakti pada kota di mana anda dilahirkan, menulis tentang kota sendiri adalah paling strategis. Perlu diyakini bahwa tulisan itu berharga. Dalam sebuah kota banyak masalah yang bisa diangkat, seperti pertanahan, ekonomi, politik, demografi, mobilitas sosial, kriminalitas, dan lain-lain. Masih menurut Kuntowijoyo 1995: 90-91 menyatakan bahwa pemilihan topik perlu memperhatikan empat kriteria sebagai berikut.Pertama, nilai bahwa topik harus sanggup memberikan penjelasan atas sesuatu yang berarti.Kedua, keaslian yaitu belum ada peneliti lain yang meneliti dan jika objek telah dikaji oleh peneliti terdahulu, maka Anda harus yakin bahwa 1 ada evidensi baru yang sangat substansial dan signifikan, 2 intepretasi baru dari evidernsi yang valid dan dapat ditunjukkan. Ketiga, kepraktisan yaitu penelitian harus dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1 keberadaan sumber dapat diperoleh tanpa kesulitan, 2 sumber dapat dimanfaatkan tanpa adanya tekanan, 3 kemampuan untuk memanfaatkan sumber, 4 ruang lingkup pemanfaatan makalah, laporan, buku, tesis. Keempat, kesatuan yaitu kesatuan tema yang memberikan suatu titik tolak, arah dan tujuan tertentu.

1. Heuristik

Sumber-sumber sejarah tidak dapat melukiskan sejarah serba objek seluruhnya.Sumber sejarah hanyalah mengandung sebagian kecil kenyataan 19 sejarah.Atau tidak dapat merekan peristiwa secara keseluruhan Ali, 2005:16. Sumber sejarah atau dapat juga disebut data sejarah Kuntowijoyo, 1995:94 yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah yang akan ditulis. Proses pencarian dan pengumpulan sumber sejarah atau data sejarah inilah yang disebut dengan heuristik Hariyono, 1995:54. Sumber sejarah adalah semua peninggalan manusia peninggalan sejarah dari masa lampau. Peninggalan sejarah dapat berupa benda-benda, seperti bangunan candi, patung, masjid, makam, peralatan hidup senjata, tombak, keris, gamelan, perhiasan emas, perak, perunggu, dll dan juga dapat berupa tulisan, seperti prasasti, karya sastra, dokumen. Menurut jenisnya: Pertama, sumber tertulis tekstual, yaitu keterangan tertulis yang berkaitan dengan peristiwa sejarah. Sumber tertulis ada 3 macam, yaitu: 1. Sumber tertulis sezaman dan setempat. Maksudnya sumber tertulis itu ditulis pada waktu terjadinya peristiwa sejarah dan berasal dari lokasi terjadinya peristiwa sejarah. Contoh: Prasasti Yupa tentang Kerajaan Kutai Abad ke-4 Masehi. Prasasti ini ditulis atas perintah Raja Mulawarman sezaman dengan Kerajaan Kutai dan ditemukan di sungai Muarakaman Kutai setempat dengan kerajaan Kutai.2. Sumber tertulis sezaman tetapi tidak setempat. Maksudnya sumber tertulis itu ditulis pada waktu terjadinya peristiwa sejarah tetapi bukan berasal dari daerah terjadinya peristiwa sejarah. Contoh: Kitab Ling Wai Taita karya Chou Ku Fei tahun 1178 tentang Kerajaan Kediri. Sumber ini sezaman dengan Kerajaan Kediri Abad 10-12 tetapi berasal dari Cina tidak setempat.3. Sumber tertulis setempat tetapi tidak sezaman .Maksudnya sumber tertulis itu berasal dari daerahlokasi terjadinya peristiwa sejarah tetapi ditulis jauh sesudah terjadinya peristiwa sejarah. Contoh: Kitab Babad Tanah Jawi yang ditulis pada zaman Kerajaan Mataram Islam tetapi isinya tentang akhir Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang yang tidak sezaman dengan masa Kerajaan Mataram Islam. Kedua, Sumber lisan oral: keterangan langsung dari pelaku atau saksi sejarah dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Ketiga. Sumber benda korporal: sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan. Misalnya: fosil, senjata, candi. Keempat, Sumber rekaman yang berbentuk foto dan kaset video. Misalnya: foto peristiwa proklamasi kemerdekaan.