Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia
90 setelah Jepang menyerang Pearl Harbor, Gubernur Jenderal Hindia Belanda
yaitu Tjarda Van Starkenborgn Stachouwer mengumumkan perang dengan Jepang.
Pasukan Jepang sejak awal berusaha dapat menguasai Indonesia sejak pecahnya perang Pasifik. Alasannya Angkatan Perang Jepang Dai Nippon
membutuhkan minyak bumi dan bahan mentah lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan angkatan perangnnya. Pada tanggal 10 Januari 1942, tentara Jepang
telah mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur kemudian disusul dengan penguasaan daerah Balikpapan, Pontianak dan Banjarmasin. Daerah-daerah
pertambangan minyak di Kalimantan dengan mudah di kuasai Jepang. Gerak tentara Jepang dilanjutkan ke Sumatra, dengan menduduki Palembang pada
tanggal 14 Februari 1942, sehingga semakin mudah untuk merebut Pulau Jawa. Tentara Jepang menjalankan siasat perang kilat Blitz Krieg dalam
rangka mewujudkan Imperium Asia Timur Raya. Dalam menghadapi ekspansi Jepang, dibentuklah ABDA Com American, British, Dutch, Australian Command
dengan markasnya di Lembang, Bandung. Sementara itu Letjend. H. Tjer Poorten diangkat sebagai Panglima Tentara Hindia Belanda KNIL. Namun
dalam waktu relatif singkat tentara Jepang dapat menguasai hampir seluruh kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.
Di samping itu terdapat beberapa “Divisi” dalam struktur pasukan tersebut. Pada tanggal 1 Maret 1942, tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang yang dipimpin
Letjend. Hitoshi Imamura telah mendarat di Pulau Jawa di tiga tempat, yaitu : 1. Di teluk Banten, Jawa Barat
2. Di Eretan Wetan, Jawa Barat 3. Di Kragan, Rembang, Jawa Tengah.
Pada tanggal 8 Maret 1942 Letjend. H. Tjer Poorten selaku Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda dan atas nama Angkatan Perang Sekutu di
Indonesia menyerah tanpa syarat kepada pasukan Jepang. Perundingan penyerahan tersebut berlangsung di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dalam
perundingan Kalijati ini, dari Jepang diwakili Gubernur Jenderal Imamura sedang dari puhak Belanda diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda dan Jenderal Ter
Poorten. Tanggal 8 Maret 1942 dimulai jaman pendudukan Jepang di Indonesia.
91 Kedatangan tentara Jepang yang mengusir imperalis Belanda bertujuan
bukan untuk membebaskan rakyat Indonesia, namun mempunyai maksud tertentu. Faktor-faktor utama kedatangan tersebut adalah :
Indonesia kaya hasil tambang, sehingga menunjang untuk keperluan perang. Indonesia terdapat bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industri dalam
negeri Jepang. Indonesia memiliki tenaga manusia man-power yang banyak sehingga dapat
mendukung usaha Jepang. Ambisi Jepang untuk mewujudkan “Hakko Ichi-u” yaitu pembentukan
imperium yang meliputi bagian besar dunia yang dipimpin Jepang. Kepentingan migrasi, maksudnya wilayah Jepang yang sempit sedang jumlah
penduduk banyak maka dibutuhkan tempat bagi pemerataan penduduk. Pada awalnya kedatangan pasukan Jepang ke Indonesia disambut dengan
suka cita, karena beberapa alasan diantaranya : Kesengsaraan rakyat akibat imperalis Belanda.
Adanya slogan Tiga A Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon
Pemimpin Asia. Penduduk pribumi diangkat sebagai Pegawai Administrasi Pemerintahan.
Tokoh-tokoh nasional seperti Sukarno, Hatta dan Syahrir yang sebelumnya
diasingkan Belanda, dibebaskan oleh Jepang. Diijinkannya pengibaran bendera merah putih untuk dikibar-kan dan lagu
Indonesia Raya untuk dikumandangkan. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam urusan formal dan non formal serta
pelarangan penggunaan Bahasa Belanda. Kepercayaan masyarakat Jawa terhadap ramalan Jaya Baya.