70 6. Asal para sufi berasal dari Arab, Persia, India, dan Indonesia.
7. Saluran Islamisasi antara lain: a. Perdagangan;
b. Dakwah; c. Perkawinan;
d. Pendidikan; e. Kesenian; dan
f. Tasawuf.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Sejarah Islam di Indonesia?
2. Makna penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi Sejarah Islam di Indonesia?
3. Apa manfaat materi Sejarah Islam di Indonesia terhadap tugas BapakIbu disekolah?
4. Setelah BapakIbu mempelajari modul diatas, apakah yang akan BapakIbu lakukan terhadap ketersediaan sumber dan media yang berhubungan
dengan materi Sejarah Islam di Indonesia di sekolahmadrasah ditempat BapakIbu bertugas?
71
KEGIATAN PEMBELAJARAN5
PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diharapkan mampu mendeskripsikan pergerakan nasional Indonesia, latar belakang timbulnya pergerakan nasional dan
perkembangan organisasi-organisasi pergerakan nasional.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menganalisis hakekat pergerakan nasional Indonesia 2. Membuat peta konsep sederhana yang dapat menjelaskan dengan
mudah materi pergerakan nasional ini bagi siswa SMASMK
C. URAIAN MATERI
1. Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Nasional Pergerakan kebangsaan Indonesia atau lebih dikenal dengan
pergerakan nasional merupakan suatu gejala sejarah tersendiri di Indonesia. Dalam artian, zaman ini menjadi sebuah penanda bahwa
bangsa Indonesia memasuki sebuah babak baru dalam perjalanan sejarahnya. Pergerakan nasional dilatarbelakangi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan eksternal.
1.1 Faktor Internal
1.1.1 Sejarah masa lampau yang gemilang Sebelum kedatangan bangsa Barat, kita sebagai bangsa telah
mampu mengatur diri sendiri, memiliki kedaulatan atas wilayah di mana kita tinggal. Kebesaran ini tentu secara psikologis membawa pikiran dan
angan-angan bangsa Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran itu. Namun demikian tidak berarti kita kembali pada masa lalu,
tetapi kebesaran Majapahit dan Sriwijaya dapat menggugah perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada awal abad XX. Tidaklah
berlebihan jika kebesaran pada masa lampau itu mendorong semangat