39 4. Setelah BapakIbu mempelajari modul diatas, apakah yang akanBapakIbu
lakukan terhadap ketersediaan sumber dan media yang berhubungan dengan materi Praaksara Indonesia di sekolahmadrasah ditempat
BapakIbu bertugas?
40
KEGIATAN PEMBELAJARAN3
SEJARAH HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diklat dapat peserta diklat dapat memahami sejarah Hindu-Buddha di Indonesia secara kronologis
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan Sejarah Hindu-Buddha di India 2. Menjelaskan teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia
C. URAIAN MATERI
1.
Sejarah Singkat Agama Hindu-Buddha di India
a. Perkembangan agama dan kebudayaan Hindu
Agama Hindu sebenarnya merupakan lanjutan dari perkembangan agama Weda yang berdasarkan paham Brahmanisme dan menurut beberapa ahli bisa
jadi juga terdapat unsur perpaduan antara agama Weda dengan Budhisme dan Jainisme, bahkan mungkin Yunani dan Persia
1
. Hindu kemudian dianut secara luas oleh masyarakat di anak benua India dan menyebar ke Asia Tenggara.
Ciri pertama agama ini adalah kepercayaan terhadap sistem kedewataan, dimana terjadi pergeseran dari dewa tunggal pada masa Weda menjadi sebuah
hierarki kedewataan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dewa tertingginya tergabung dalam Trimurti dan didukung dengan beberapa dewa
lainnya. Ciri kedua adalah terjadinya pergeseran terhadap keyakinan mereka bahwa dewa tidak lagi hanya simbol dari kekuatan alam namun bergeser lebih
luas untuk aspek-aspek yang lain
2
. Agama Hindu kemudian juga mengenal beberapa sifat dari seorang dewa
yang dapat berubah dan menjadi wujud tersendiri untuk dipuja, Aspek-aspek dari
1
Mungkin ini pengaruh dari Hellinisme dan penyebaran bangsa Indo Arya ke daerah India selain karena hubungan dagang melalui jalur sutra darat yang sudah begitu tua.
2
Pada jaman Weda dewa adalah bentuk dari simbolisasi gejala alam seperti angin, matahari, bulan, tanah, air dan yang lain. Pemujaan terhadap dewa matahari mendapat tempat yang cukup penting,
mungkin ini pengaruh Zoroaster dari Persia.
41 seorang dewa dapat bermacam-macam bentuknya dan diikuti pula oleh istri atau
aktinya. Bahkan berkembang pula pemujaan terhadap para sakti ini
3
. Perkembangan selanjutnya dari agama ini terlihat dari banyaknya aliran
yang muncul dan terdapat pula yang merupakan sinkritisme dengan ajaran Budhis. Aliran yang paling utama menyebar ke Indonesia adalah Saiwa sidhanta
yang memuja Dewa Siwa sebagai dewa tertinggi. Beberapa peninggalan baik bangunan maupun arca menunjukkan pengaruh aliran Saiwa sidhanta ini
4
.
b. Perkembangan agama dan kebudayaan Buddha
Pendiri agama Buddha adalah seorang bijaksana keturunan Sakya sehingga dikenal sebagai Gautama Sakyamuni yang berarti orang bijak dari
Sakya. Siddarta adalah seorang putra kepala daerah Suddhodana di Kapilawastu dekat Nepal. Daerah tersebut berada di bawah pegunungan
Himalaya. Setelah menikah dengan Yasodhara maka di usia 29 tahun mulai melakukan pengembaraan untuk meninggalkan kehidupan duniawi
5
. Setelah melakukan perjalanan maka tibalah ia di bawah sebuah pohon
pipala di Both Gaya dan menerima penerangan hidup atau boddhi. Kemudian ia mendirikan
kuil yang
bernama Mahaboddhi.
Selanjutnya ia
mulai menyebarluaskan ajaran ini dan dimulai dari Taman Rusa di dekat Benares. Ia
lambat laun berhasil menghimpun berbagai pengikut dengan ciri-ciri berpakaian jubah kuning seperti pengemis. Hingga di usia senja sang Buddha terus
mengajarkan dharmma ini dan wafat di usia 80 tahun di Kapilawastu. Perkembangan selanjutnya dari agama Buddha ini demikian pesat. Inti
ajaran ini adalah kepercayaan terhadap dharmma atau ajaran Buddha, sangha atau kekuasaan biara dan Sang Buddha itu sendiri. Pembangunan kuil agama
dikenal dengan stupa yang sebenarnya identik dengan contoh yang diberikan Buddha bahwa kuil tersebut mengandung 3 unsur yaitu caitya yang sebenarnya
3
Pemujaan sakti ini terkait pula dengan fungsi yang melekat padanya, biasanya setara dengan fungsi para dewa suaminya. Beberapa dewi mendapat pengikut yang cukup banyak untuk sebuah
pemujaan terhadapnya, seperti Durga dan Parwati untuk istri Siwa dan Sri untuk istri Wisnu.
4
Bangunan percandian Hindu di Indonesia sebagian besar menunjukkan susunan panteon keluarga Siwa yang dikenal dalam ajaran Saiwa sidhanta.
5
Munculnya agama Buddha dapat diartikan sebagai protes terhadap ketidakadilan dalam agama Weda yang membedakan manusia untuk mendapatkan pencerahan hidup dalam kelompok kasta-
kasta. Selain munculnya Budhis juga muncul Jainisme yang sangat ekstrim karena mewajibkan hidup bertapa dan menderita, sedangkan Budhisme hanya menganjurkan hidup berserah diri dan
berusaha menyebarkan cinta kasih.