perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
a nd cla ssify objects a ccording to sever a l fea tur es a nd ca n order them in ser ies a long a single dimension such a s size
Pada tahap tersebut kemampuan kognitif anak ditandai dengan adanya
system of opera tion
satuan langkah berpikir yang bermanfaat untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa
tertentu ke dalam pemikirannya sendiri. Pada periode ini, siswa dapat mulai berpikir secara logis tentang objek dan peristiwa.
G. Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar
Bahasa Jawa merupakan mata pelajaran muatan lokal wajib untuk daerah Jawa Tengah dan DIY. Setiap sekolah diberikan kesempatan untuk membuat
kurikulum yang sesuai dengan acuan dari Dinas Pendidikan. Tujuan pemberian muatan lokal wajib ini adalah untuk memperkenalkan kekhasan daerah kepada
anak-anak. Hal ini bertujuan agar anak-anak dapat melestarikan kebudayaan daerah sebagai bagian dari kekayaan bangsa.
Dalam kurikulum dan silabus Bahasa Jawa sekolah dasar, materi tentang wayang sudah mulai diberikan sejak kelas 1. Materi tersebut terus berkembang
sampai dengan kelas 6. Guru dalam mengajarkan wayang menggunakan media berupa wayang kulit asli dengan memberikan cerita sesuai dengan wayang yang
sedang dipelajari. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, buku acuan yang dipergunakan adalah buku Bahasa Jawa untuk tingkat sekolah dasar dari penerbit
Yudhistira dengan alasan buku tersebut menjadi acuan yang dipakai oleh Diknas Kabupaten Sleman. Selain itu, guru juga menggunakan buku penunjang, Pepak
Basa Jawa, Wanuh Wayang dan juga beberapa sumber dari internet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
H. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk penelitian dalam Bahasa Jawa terkhusus materi wayang belum begitu banyak yang mencoba mengangkatnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Sucipta 2009 tentang Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer Mata Pelajaran Bahasa Jawa Untuk Siswa Sekolah Dasar menunjukkan
bahwa penggunaan multimedia pembelajaran tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai aksara jawa.
Hasil penelitian dari Suryanto 2007 mengenai Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk Mata Pelajaran PKn di
Sekolah Dasar juga membuktikan bahwa media pembelajaran berbantuan komputer tersebut efektif untuk meningkatkan daya tarik siswa dan prestasi
belajar siswa. Kedua penelitian di atas sangat erat kaitannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Kedua penelitian tersebut dilaksanakan di tingkat sekolah dasar dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran berbasis komputer. Namun begitu, mata
pelajaran yang diambil berbeda yaitu Bahasa Jawa dan Pendidikan Kewarganegaraan. Kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan multimedia berbasis komputer terbukti efektif meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa dalam pembelajaran.
I. Kerangka Berpikir
Dalam latar belakang telah dijelaskan bahwa penggunaan komputer bagi anak-anak maupun guru sudah bukan merupakan hal yang asing lagi. Hampir tiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
hari mereka bisa berinteraksi dengan peralatan canggih seperti komputer. Komputer sebagai penunjang belajar telah tersedia hampir di tiap sekolah.
Namun begitu, komputer tersebut penggunaannya masih terbatas pada pembelajaran khusus komputer saja. Mata pelajaran selain komputer belum
memanfaatkan komputer sebagai sarana pendukung pembelajaran. Guru masih menggunakan model konvensional seperti diskusi dan ceramah dalam
menyampaikan materi pelajaran. Beberapa guru sudah ada yang mengadopsi model pembelajaran terbaru yang ada saat ini, namun sangat jarang yang
menggunakan komputer sebagai penunjang utama. Padahal, pembelajaran khususnya tingkat sekolah dasar, siswa memerlukan media yang mendukung
kesiapan dan perhatian mereka terhadap materi yang diberikan. Kesenjangan antara kenyataan dan harapan tersebut perlu dicarikan jalan
keluar, yaitu dengan dikembangkannya media alternatif berupa media pembelajaran. Hal ini dilatarbelakangi
bahwa penggunaan multimedia pembelajaran sangatlah efektif dalam proses pembelajaran, terbukti dari kajian
teori dan beberapa kajian penelitian yang relevan yang telah disebutkan di atas. Program yang dikembangkan memperhatikan prinsip-prinsip desain multimedia
pembelajaran serta prosedur pengembangan multimedia. Model multimedia yang akan dikembangkan adalah gabungan model
tutorial dan model permainan dengan berdasar pada teori desain pengembangan Dick, Carey and Carey dan Pengembangan Instruksional Atwi Suparman. Berikut
akan disajikan kerangka desain yang dikembangkan dari latar belakang yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
diulas beserta kajian teori yang terkait dengan desain pengembangan multimedia pembelajaran.
Gambar 3. Kerangka Berpikir Penelitian
Bagan yang disajikan pada gambar 3 mempresentasikan kerangka berpikir yang digunakan selama berlangsungnya penelitian. Langkah pertama yang
dilakukan adalah melaksanakan analisis kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Dari aktivitas tersebut, didapatkan data mengenai kebutuhan siswa
dalam proses pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan kajian mengenai teori
pengembangan yang didapatkan dari literatur yang mendukung. Literatur tersebut dapat berupa buku, jurnal penelitian, sumber internet atau data hasil penelitian
yang terkait. Hasil dari kajian teori tersebut didapatkan sebuah prosedur pengembangan yang akan dijadikan sebagai acuan dalam proses pengembangan.
Kebutuhan siswa
Kajian tentang teori pengembangan
Kajian tentang kebutuhan siswa
Prosedur pengembangan
Implementasi prosedur pengembangan
Multimedia Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
Prosedur pengembangan yang telah tersusun berdasar pada teori desain pengembangan Dick, Carey and Carey dan desain pengembangan Atwi
Suparman. Prosedur pengembangan yang telah tersusun diimplementasikan dalam proses penelitian. Hasil dari implementasi prosedur pengembangan tersebut
didapatkan sebuah multimedia pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Berdasarkan tujuan dari penelitian, yaitu mengembangkan produk yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran, maka penelitian ini
diklasifikasikan sebagai penelitian pengembangan
R and D ca tegory
Borg, Gall Gall, 2007:589.
Menurut Borg, Gall Gall 2007:589, model penelitian pengembangan pendidikan berawal dari hasil penelitian yang kemudian digunakan untuk
mendesain produk baru yang secara sistematis dilakukan tes, evaluasi dan perbaikan sampai pada tahap efektif untuk diterapkan. Tujuan utama dari
penelitian pengembangan bukanlah untuk memformulasikan atau melakukan tes terhadap sebuah teori tetapi untuk mengembangkan produk yang efektif yang
nantinya bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Produk yang dihasilkan dapat berupa materi pelatihan bagi guru, materi pembelajaran, media, sistem
manajemen dan sebagainya.
B. Prosedur Pengembangan
Dalam penelitian ini, desain pengembangan yang menjadi acuan adalah desain pengembangan Dick, Carey and Carey 2001:6-8
dan Model Pengembangan Instruksional Atwi Suparman
2001:60. Dari modifikasi
pengembangan kedua desain tersebut, maka diperoleh prosedur pengembangan yang terangkum dalam gambar berikut.