24
dalam hati. Membaca bersuara sendiri berdasarkan hal yang dipentingkan dan tujuan membacanya dibedakan menjadi tiga yaitu membaca teknis, membaca
indah, dan membaca cepat atau lancar. Selanjutnya, membaca dalam hati berdasarkan hal yang dipentingkan dan tujuan membacanya dibedakan menjadi
empat yaitu membaca intensif, membaca kritis, membaca untuk keperluan praktis, dan membaca untuk keperluan studi.
Berdasarkan pembagian yang telah dilakukan oleh Tarigan dan Zainuddin di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca intensif termasuk dalam
lingkup membaca dalam hati. Tujuan utamanya adalah untuk memahami isi bacaan.
2.2.4 Pengertian Membaca Intensif
Membaca intensif pada hakikatnya adalah kegiatan membaca yang dimaksudkan untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu teks.
Pemahaman suatu teks sangat bergantung pada beberapa hal, salah satunya yang perlu mendapat perhatian dalam membaca adalah keterampilan yang dimiliki
oleh seorang pembaca dalam memahami teks yang dibaca. Tinggi rendahnya keterampilan yang dimiliki pembaca akan sangat berpengaruh pada tingkat
pemahaman teks yang dibaca Depdiknas 2004: 3.
Haryadi 2006 mendefinisikan membaca intensif sebagai studi seksama, telaah isi penggunaan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu
tugas pada kegiatan membaca. Membaca intensif pada pelaksanaanya menuntut adanya ketelitian, kekritisan befikir, serta terampil dalam menangkap ide-ide
untuk memperoleh atau memprediksi makna yang ada dalam bacaan. Proses
25
pemerolehan makna yang dilakukan seorang pembaca secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki untuk dihubungkan dengan teks
bacaan. Dengan demikian, di dalam membaca intensif terdapat tiga elemen penting yaitu pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki dengan topik,
menghubungkan pengetahuan dan pengalaman dengan teks yang dibaca, dan proses pemerolehan makna secara aktif dengan pandangan yang dimilki.
Jadi membaca intensif adalah proses pemerolehan makna baik secara tersurat maupun tersirat yang disampaikan penulis melalui kata, kalimat, dan
paragraf yang dibacanya. Seseorang dikatakan dapat memahami bacaan secara baik apabila dia dapat 1 mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan
serta mengetahui maknanya, 2 dapat menghubungkan makna baik makna konotatif maupun denotatif dari pengalaman yang dimilki dengan makna yang ada
dalam bacaan, 3 dapat mengetahui seluruh makna tersebut atau persepsinya terhadap makna itu secara kontekstual.
2.2.5 Pengertian Sastra
Nurgiyantoro 2005: 2 mengatakan bahwa sastra berbicara tentang hidup dan kehidupan yang terjadi di sekitar manusia, yang semuanya diungkapkan
dengan cara dan bahasa yang khas. Sastra anak dapat menyetimulasi imajinasi anak yang dapat membawa mereka untuk pemahaman diri sendiri dan orang lain.
Selain itu, sastra anak juga dapat memberikan kesenangan dan pemahaman yang lebih baik terhadap kehidupan ini. Membaca cerita anak adalah kegiatan
memahami atau merekonstruksi makna yang terkandung dalam wacana cerita anak, baik berupa cerpen, dongeng, maupun fabel yang isinya harus berbicara
26
tentang kehidupan anak-anak dengan segala aspek yang berada dan mempengaruhi mereka. Penjelasan hakikat cerita anak ini membahas tentang
pengertian cerita anak dan unsur-unsur pembangun cerita anak.
Menurut Warren dan wellek dalam Kurniawan 2009: 4, sastra adalah karya imajinatif manusia yang bermediakan bahasa dan mempunyai nilai estetika
dominan. Pada hakikatnya karya sastra berfungsi sebagai media komunikasi antara penulis dengan pembaca. Hal ini berarti, karya sebagai sastra mempunyai
isi yang berupa pesan-pesan dan makna yang digambarkan dalam kehidupan dengan media bahasa yang estetis yaitu bahasa yang berbeda dengan bahasa
sehari-hari. Lukens dalam Kurniawan 2009: 22 mengatakan bahwa sastra adalah
sebuah karya tentang cerita kehidupan yang menawarkan dua hal utama yaitu kesenangan dan pemahaman. Sastra hadir kepada pembaca petama-tama adalah
dengan memberikan hiburan yang menyenangkan karena menampilkan cerita yang menarik, mengajak pembaca untuk memanjakan fantasi, membawa pembaca
ke suatu alur kehidupan yang penuh dengan daya suspense, daya yang menarik hati pembaca untuk ingin tahu dan terikat karenanya, dan semuanya dikemas
dengan menarik sehingga pembaca mendapat kesenangan dan hiburan. Jadi sastra adalah karya imajinatif manusia yang bermediakan bahasa dan
mempunyai nilai estetika dominan. Selain itu, sastra berfungsi sebagai media komunikasi antara penulis dengan pembaca yang berbicara tentang hidup dan
kehidupan yang terjadi di sekitar manusia, yang semuanya diungkapkan dengan cara dan bahasa yang khas.
27
2.2.6 Pengertian Cerita Anak