128
semua siswa menyatakan memperoleh manfaat dari materi yang diajarkan guru, antara lain siswa menjadi paham tentang konsep dan langkah-langkah dalam
menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. Sebagian besar dan secara menyeluruh siswa menyatakan tidak mengalami kesulitan selama mengikuti
pembelajaran menceritakan kembali cerita anak yang dibaca melalui pendekatan analisis dengan metode STAD. Menurut siswa pendekatan dan metode yang
digunakan guru memudahkan siswa dalam menceritakan kembali cerita yang dibaca. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh semua siswa setelah pembelajaaran
siklus II selesai dilakukan. Kesan siswa setelah mengikuti pembelajaran membaca intensif untuk menceritakan kembali cerita yang dibaca melalui
pendekatan analisis dengan metode STAD, siswa merasa senang dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Melalui pendekatan analisis dengan metode
STAD, siswa merasa menjadi lebih mudah dalam menceritakan kembali cerita yang dibaca, karena dilakukan secara berpasangan dan saling menilai atau
melengkapi cerita yang disampaikan secara bergantian.
4.2.2.2.2 Perbandingan Jurnal Guru Siklus I dan Siklus II
Jurnal guru diisi oleh guru pada saat pembelajaran membaca intensif untuk menceritakan kembali cerita anak yang dibaca melalui pendekatan analisis dengan
metode STAD berlangsung. Jurnal guru memuat hal-hal yang berkenaan dengan kejadian-kejadian yang terjadi atau dialami siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Adapun hal-hal yang diungkap adalah 1 keaktifan siswa dalam pembelajaran membaca intensif cerita anak melalui pendekatan analisis dengan
metode STAD, 2 tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung, 3
129
respons siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung, 4 suasana pembelajaran, 5 pendekatan analisis dengan metode STAD yang digunakan
dalam pembelajaran membaca intensif cerita anak. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran membaca intensif
untuk menceritakan kembali cerita anak yang dibaca melalui pendekatan analisis dengan metode STAD, dapat diketahui bahwa pada siklus I kegiatan pembelajaran
sudah berjalan dengan baik. Siswa siap mengikuti pembelajaran dan merasa tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang disajikan guru, serta minat siswa
dalam kegiatan pembelajaran sudah cukup baik. Selain itu, siswa terlihat memperhatikan penjelasan guru. Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran
juga cukup baik, siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru, namun sebagian siswa masih pasif karena belum dapat memahami materi
yang disampaikan guru dan masih ada siswa yang kurang antusias selama mengikuti pembelajaran, mereka tidak mau menulis, serta masih berbicara
dengan teman sebangkunya. Pada siklus II proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik, semua siswa siap mengikuti pembelajaran, perasaan dan minat siswa
terhadap materi yang disampaikan guru terlihat meningkat. Selain itu, keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran juga sudah baik, sebagian besar siswa aktif
bertanya ketika mengalami kesulitan, dan ada sebagian siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Respons siswa terhadap pendekatan
analisis dengan metode STAD pada pembelajaran siklus II sudah baik. Siswa tampak senang ketika menceritakan kembali cerita anak yang dibaca secara
bergantian. Selain itu, siswa juga merasa tertarik karena pendekatan dan metode
130
yang digunakan memudahkan siswa dalam menceritakan kembali cerita anak yang dibaca.
4.2.2.3 Perbandingan Hasil Wawancara Siklus I dan Siklus II