68
Tes kedua dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Cara pelaksanaan tes membaca intensif cerita anak adalah 1 siswa dikoordinasikan duduk secara
teratur, 2 siswa diberi kuis atau pertanyaan untuk dijawab secara individual, 3 siswa menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh peneliti, dan 4 siswa
mengumpulkan jawaban tentang menulis pokok-pokok cerita dan menceritakan kembali cerita yang telah dibaca
Prosedur penilaian sudah ditentukan oleh peneliti dengan skor maksimal adalah 100. Nilai akhir adalah jumlah skor yang diperoleh dibagi skor maksimal
dikalikan seratus sehingga nilai tertinggi adalah 100. NA=
∑S x N maks Skor maks
Keterangan: NA
: nilai akhir ∑S
: jumlah skor yang diperoleh Skor maks
: skor maksimal untuk semua jawaban yang benar N maks
: nilai maksimal yang dapat diperoleh
3.5.2 Teknik Nontes
Teknik nontes meliputi observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Berikut dijelaskan teknik tersebut.
3.5.2.1 Observasi
Observasi digunakan untuk mengungkap data keaktifan siswa dan proses pembelajaran menggunakan pendekatan analisis dengan metode STAD pada
siklus I dan siklus II. Adapun tahap observasi yaitu 1 mempersiapkan pedoman
69
observasi yang berisi butir-butir sasaran pengamatan tentang siswa terhadap teknik pembelajaran dan lembar keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran maupun keaktifan siswa dalam mengerjakan kuis, 2 melaksanakan observasi selama proses pembelajaran yaitu mulai dari guru menjelaskan materi
sampai dengan pembelajaran selesai yaitu siswa mengerjakan tes evaluasi, 3 mencatat hasil observasi dengan mengisi pedoman observasi yang telah
dipersiapkan.
3.5.2.2 Jurnal
Jurnal dibuat untuk meneliti kejadian-kejadian yang menonjol dalam proses pembelajaran. Jurnal guru dan siswa dibuat setiap akhir pembelajaran
membaca intensif cerita anak pada siklus I dan siklus II. Jurnal guru berisi segala sesuatu yang terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung, sedangkan jurnal
siswa digunakan untuk mengungkap tanggapan siswa mengenai proses pembelajaran membaca yang berlasung. Jurnal siswa memuat 1 perasaan siswa
selama mengikuti pembelajaran membaca intensif cerita anak, 2 kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran membaca intensif cerita anak, 3 tanggapan
siswa mengenai pendekatan analisis dengan metode STAD yang digunakan dalam pembelajaran, 4 kesan siswa terhadap gaya mengajar yang dilakukan oleh guru,
5 saran tentan pembelajaran membaca intensif cerita anak melalui pendekatan analisis dengan metode STAD. Jurnal guru dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung, sedangkan jurnal siswa dilakukan setelah pembelajaran selesai.
70
3.5.2.3 Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan tanya jawab. Teknik wawancara digunakan untuk mengungkap kesulitan-kesulitan dan
hambatan-hambatan yang muncul dalam pembelajaran membaca intensif cerita anak. Sasaran wawancara adalah para siswa yang nilainya kurang, cukup, baik,
dan amat baik dalam membaca intensif cerita anak. Pengambilan sasaran wawancara tersebut berdasarkan hasil nilai tes pada tiap siklus dan hasil observasi
yang dilakukan guru selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Wawancara dilakukan peneliti setelah pembelajaran membaca intensif
cerita anak melalui pendekatan analisis dengan metode STAD selesai dilakukan. Adapun cara yang ditempuh peneliti dalam pelaksanaan wawancara yaitu 1
mempersiapkan pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan pada siswa, 2 menemukan siswa yang nilainya kurang, cukup, baik,
dan amat baik untuk kemudian diajak wawancara, 3 mencatat hasil wawancara.
3.5.2.4 Dokumentasi