61
3.4
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa instrumen tes dan nontes. Instrumen tes
digunakan untuk mengungkap data tentang keterampilan membaca intensif cerita anak. Instrumen nontes yaitu berupa pedoman observasi, pedoman jurnal,
pedoman wawancara, dan dokumentasi foto untuk mengungkapkan perubahan tingkah laku siswa.
3.4.1 Instrumen Tes
Instrumen yang berupa tes yaitu berupa perintah kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal berdasarkan bacaan yang telah dibaca dalam pembelajaran
membaca intensif, yang disediakan dalam penelitian ini. Pertanyaan mengenai bacaan yang berupa teks cerita anak diberikan kepada siswa untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa terhadap teks cerita anak yang dibaca. Tes yang digunakan dalam keterampilan membaca intensif adalah tes tertulis yang
berbentuk uraian yang berjumlah 2 dengan skor maksimal 100. Tes tersebut digunakan pada saat pembelajaran membaca intensif cerita anak ketika tes siklus I
dan tes siklus II. Setiap tes baik pada siklus I maupun siklus II digunakan wacana cerita anak yang berbeda. Kriteria penilaian untuk soal No 1 menulis pokok-
pokok cerita dengan skor maksimal 40, soal No 2 menceritakan kembali cerita anak yang telah dibaca dengan berpedoman pada kelengkapan isi, keruntutan,
bahasa yang digunakan dengan skor 60. Nilai akhir membaca intensif cerita anak adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi skor maksimal dikalikan seratus.
62
Untuk lebih jelasnya aspek penilaian dapat dilihat pada tabel penyekoran di bawah ini.
Tabel 1. Aspek Penilaian Membaca Pemahaman No Aspek
penilaian skor
1. 2.
Menentukan pokok-pokok cerita Menceritakan kembali cerita yang
40 60
jumlah 100
Berdasarkan aspek-aspek penilaian tersebut kemudian diuraikan menjadi beberapa kriteria penilaian. Kriteria penilaian masing-masing aspek tidaklah
sama. Berikut akan dijelaskan keriteria penilaian untuk tiap aspeknya.
Tabel 2. Penilaian Tiap Aspek dalam Membaca Pemahaman Aspek Penilaian
Kategori skor Skor Kriteria penilaian
Menentukan pokok-pokok
cerita Sangat Baik
40 Siswa menentukan pokok-pokok
cerita secara lengkap Baik
30 Ada 1-2 bagian pokok cerita yang
tidak ditulis Cukup
20 Ada 3-4 bagian pokok cerita yang
tidak ditulis Kurang
10 Ada lima atau lebih bagian cerita
yang tidak ditulis Kelengkapan isi
cerita Sangat Baik
20 Isi cerita diceritakan dengan tuntas
Baik 15
Ada 1-2 bagian cerita yang tidak diceritakan
Cukup 10
Ada 4-5 bagian cerita yang tidak diceritakan
63
Kurang 5
Ada 5 atau lebih bagian cerita yang tidak diceritakan
Keruntutan Sangat
Baik 20 Semua bagian cerita diceritakan
secara runtut Baik
15 Ada 1-2 bagian cerita yang diceritakan dengan tidak runtut
Cukup 10
Ada 3-4 bagian cerita yang diceritakan dengan tidak runtut
Kurang 5
Ada 5 atau lebih bagian cerita yang diceritakan dengan tidak runtut
Bahasa Sangat Baik
20 Semua bagian cearita diceritakan kembali dengan bahasa sendiri
Baik 15 Ada 1-2 bagian cerita yang
diceritakan kembali dengan bahasa teks
Cukup 10 Ada 3-4 bagian cerita yang
diceritakan kembali dengan menggunakan bahasa teks
Kurang 5
Ada lima tau lebih bagian cerita yang diceritakan kembali dengan
mengunakan bahasa teks Jumlah 100
Skor yang diperoleh pada tes awal, tes akhir siklus I, dan tes akhir siklus II, kemudian dimasukan dalam tabel kategori skor membaca pemahaman sebagai
berikut.
64
Tabel 3. Pedoman Penilaian Pemahaman No Tingkat
Pemahaman Kategori
1. 2.
3. 4.
90-100 70-89
60-69 0-59
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang membaca dengan tingkat pemahaman 90-100 masuk kategori sangat baik, tingkat
pemahaman 70-89 masuk kategori baik, yang membaca dengan tingkat pemahaman 60-69 masuk kategori cukup, dan yang membaca dengan tingkat
pemahaman kurang dari 60 masuk kategori kurang.
3.4.2 Instrumen Nontes