58 pemahaman anak
Kemenarikan materi gambar yang disajikan
5 Kemenarikan media permainan
puzzle untuk anak 6
Media mampu
membantu mengenal
keaksaraan awal
melalui bermain 7
Tingkat keterkaitan setiap sub- materi yang disajikan pada media
puzzle 8
2. Ketepatan
Materi Kesesuaian
materi dengan
kurikulum 2013 9
7 Materi menarik dan memotivasi
anak kelompok B 10
Materi mudah dipahami 11
Keluasan materi pada APE 12
Penyajian materi
dapat meningkatkan pemahaman angka
mengenai bentuk tulisan angka, nilai angka dan urutan angka
13
Penyajian materi dapat melatih kemampuan kognitif anak dalam
menyambungkan kepingan puzzle dengan benar sesuai bilangannya
14
Penyajian materi
dapat menumbuhkan minat belajar dan
rasa ingin tahu anak 15
3. Kejelasan
Materi Kejelasan isi materi
16 2
Kejelasan alur materi 17
Berdasarkan kisi-kisi instrumen di atas akan menjadi pertanyaan penilaian untuk ahli materi. Kisi-kisi instrumen validasi ahli materi
sebagai dasar untuk penilaian tingkat kelayakan materi pada media. Hal ini dilakukan supaya alat permainan puzzle angka ini layak digunakan sebagai
media pembelajaran TK Kelompok B.
59 c. Lembar angket penilaian produk untuk anak didik
Pengambilan data angket untuk siswa dibantu pengisiannya dengan cara lisan oleh peneliti, saat uji coba produk hasil pengembangan. Kisi-
kisi angket sebagai berikut
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Angket untuk Anak Didik
No. Aspek
Penilaian Indikator
No. Butir
Jum lah
1. Tampilan
Fisik Kemenarikan warna
1 5
Kemenarikan gambar 2
Kejelasan gambar media 3
Kemenarikan bentuk media 4
Kejelasan tulisan angka 5
2. Materi
Kemudahan memainkan puzzle 6
5 Kemudahan belajar angka
7 Kemudahan meniru jari tangan
bilangan angka sesuai gambar 8
Kemudahan mencocokan kepingan puzzle
9 Kemenarikan keseluruhan
media puzzle 10
Pada instrumen angket untuk siswa ini, diberikan dua opsi untuk menjawab yaitu “Ya” dan “Tidak”. Selain itu, hasil dari uji coba akan
dijadikan acuan untuk merevisi produk.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data Sugiyono, 2013: 355 adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapanagan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke
60 dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain. Teknik yang dipakai pada penelitian pengembangan ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis angket, yaitu angket yang berisi jawaban:
a. Angket penilaian 5 kategori menurut Suharsimi Arikunto 2005: 271
5=Sangat Baik 4=Baik
3=Cukup 2=Kurang
1= Sangat Kurang Keterangan
Sangat Baik = Sangat Layak
Baik = Layak
Cukup = Cukup Layak
Kurang = Kurang Layak
Sangat Kurang = Tidak Layak
Untuk mengukur kelayakan suatu media berdasarkan angket penilaian 5 kategori, dapat dihitung dengan cara berikut :
61 1. Menentukan skor maksimal dan skor minimal.
a. Skor maksimal .=
× ×
Contoh: Pada kategori validasi ahli materi
.= 17 × 5 × 1 = 85 b. Skor minimal
.= ×
× Contoh:
Pada kategori validasi ahli materi .= 17 × 1 × 1 = 17
2. Menentukan rentang yaitu skor maksimal dikurangi skor minimal Contoh:
Pada kategori validasi ahli materi rentang = skor maksimal – skor minimal
= 85 − 17 = 62 3. Menentukan panjang kelas interval yaitu dengan rumus:
= Contoh:
Pada kategori validasi ahli materi =
62 5
62 4. Menentukan skor presentase dengan rumus
= 100
Contoh: Pada kategori validasi ahli materi
a. =
100 = 72 b.
= 100 = 100
Tabel 3.7 Kategori Persentase Kelayakan Validasi Ahli Materi
No. Skor
Skor dalam Presentase Kategori Kelayakan 1.
69-85 81-100
Sangat Layak 2.
52-68 61-80
Layak 3.
35-51 41-60
Cukup Layak 4.
18-34 21-40
Kurang Layak 5.
0-17 0-20
Tidak Layak
Tabel 3.8 Kategori Presentase Kelayakan Validasi Ahli Media
No. Skor
Skor dalam Presentase Kategori Kelayakan 1.
77-95 81-100
Sangat Layak 2.
58-76 61-80
Layak 3.
39-57 41-60
Cukup Layak 4.
20-38 21-40
Kurang Layak 5.
0-19 0-20
Tidak Layak
b. Menggunakan teknik analisis data “YA” dan “TIDAK” Untuk menguji kelayakan media terhadap siswa atau subyek uji
coba, peneliti menggunakan skala Guttman. Menurut Sugiyono 2004: 90, skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu
“ya-tidak“, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-negatif” dan