42 atau gambar yang tidak untuh menjadi bentuk atau gambar yang utuh.
Manfaat puzzle sebagai permainan edukatif adalah meningkatkan keterampilan sosial, yaitu permainan yang dilakukan oleh kelompok
Melalui kelompok anak akan saling menghargai, saling membantu dan berdikusi satu sama lain
Puzzle merupakan salah satu jenis permainan yang membutuhkan kreativitas dalam memainkannya, berbagai macam puzzle dikembangkan
sebagai alat permainan dan sebagai alat permainan edukatif pelajaran. Permainan puzzle dapat mengembangkan kreativitas serta tidak berbahaya
bagi anak. Oleh karena permainan puzzle aman digunakan untuk permainan anak. Selain aman, puzzle juga dapat merangsang
perkembangan kognitif, aktif, psikomotorik, dan jiwa sosial anak. Berdasarkan pengertian dan penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa alat permainan edukatif puzzle merupakan alat permainan edukatif sederhana yang dimainkan dengan cara memasangkan kepingan gambar
sesuai dengan pasangannya, permainan ini mampu merangsang kemampuan kognitif anak dan juga melatih aspek sosialnya.
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Produk media pembelajaran puzzle mengenal angka yang akan dikembangkan, untuk menghasilkan suatu produk alat permainan edukatif
yang layak untuk anak kelompok B di TK Indriyasana Pugeran. Produk media yang dikembangkan bertujuan untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan pembelajaran yang ada di kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian dan
pengembangan. Menurut Punaji Setyosari 2015: 276 pengertian penelitian pengembangan menurut Borg Gall adalah suatu proses yang
dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Strategi untuk mengembangkan suatu produk pendidikan oleh Borg and
Gall disebut juga sebagai penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan ini kadang kala disebut juga sebagai suatu pengembangan
berbasis pada penelitian atau disebut juga research-based development. Berikut langkah–langkah dalam penelitian Research and
Development menurut Borg Gall Nana Syaodih Sukmadinata, 2013: 164:
1. Melakukan penelitian dan pengumpulan data research and information collecting
2. Melakukan perencanaan planning 3. Mengembangkan draf produk develop preliminary form of product
4. Melakukan uji coba lapangan awal preliminary field testing 5. Melakukan revisi hasil uji coba preliminary field revision
44 6. Melakukan uji coba lapangan main field testing
7. Melakukan penyempurnan produk hasil uji lapangan operational
product revision 8. Melakukan uji pelaksanaan lapangan operational field testing
9. Melakukan penyempurnaan produk hasil akhir operational final
product revision 10. Diseminasi dan implementasi dissemination and implementation
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg Gall 1983 adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk pendidikan Punaji Setyosari, 2012: 215. Prosedur penelitian atau langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini
mengadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg and Gall model pengembangan pembelajaran Dick Carey Punaji Setyosari 2012:
223-230. Terdapat 10 langkah pada model penelitian dan pengembangan
Borg Gall, yaitu: 1 penelitian dan pengumpulan informasi; 2 perencanaan; 3 pengembangan bentuk produk pendahuluan; 4 uji coba
pendahuluan; 5 revisi terhadap produk utama; 6 uji coba utama; 7 revisi produk operasional; 8 uji coba operasional; 9 revisi produk akhir;
10 diseminasi dan implementasi. Model Dick Carey memiliki 10 tahapan dalam pengembangan
pembelajaran, yaitu: 1 analisis kebutuhan; 2 analisis pembelajaran; 3 analisis pelaku belajar dan lingkungannya; 4 merumuskan tujuan khusus;
5 mengembangkan instrumen penilaian; 6 mengembangkan strategi
45 Merumuskan Tujuan
Memilih Materi Evaluasi untuk Siswa
pembelajaran; 7 mengembangkan materi pembelajaran; 8 merancang dan mengembangkan evaluasi formatif; 9 merevisi pembelajaran; 10
mengembangkan evaluasi sumatif. Setelah proses analisis dan penggabungan kedua model tersebut
sesuai dengan kebutuhan penelitian, terdapat delapan tahap penelitian pengembangan alat permainan edukatif puzzle angka yang dipakai yaitu;
1 pengumpulan data; 2 perencanaan tujuan,materi, dan evaluasi; 3 pengembangan produk awal; 4 uji coba lapangan awal; 5 revisi produk
awal; 6 uji coba lapangan; 7 revisi produk lapangan; 8 uji coba operasional; 9 penyempurnaan produk akhir. Prosedur penelitian
pengembangan penelitian ini dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 3.1 Skema penelitian dan pengembangan puzzle angka Pengumpulan data
Perencanaan
Pengembangan produk awal
Uji Coba Lapangan Awal
Revisi Produk Awal Uji Coba Lapangan
Revisi Produk Lapangan Uji Coba Lapangan
Operasional Penyempurnaan Produk
Akhir
46 Dalam pengembangan alat permainan puzzle angka ini peneliti
menggunakan penelitian Research and Development yang menggunakan 9 tahap pengembangan. Berikut ini adalah uraian dari 9 tahapan, yaitu:
1. Pengumpulan Data Pada tahap ini peneliti mencari tahu dan mengumpulan data
tentang kondisi, situasi atau masalah dalam kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak Indriyasana Pugeran. Peneliti melakukan
pengumpulan data dengan cara observasi di kelas dan wawancara kepada kepala sekolah dan guru kelas. Pada saat melakukan observasi,
peneliti mengamati kegiatan pembelajaran di kelas kelompok B. Kegitan wawancara dilakukan dengan guru kelompok B dan kepala
TK. Indriyasana Pugeran untuk mengetahui permasalahan apa saja yang sering terjadi dalam kegiatan belajar. Dari hasil wawancara
tersebut, peneliti dapat menganalisis bahwa media yang selama ini digunakan masih kurang maksimal untuk digunakan sebagai alat bantu
ajar guru maupun untuk dimainkan secara mandiri oleh siswa, belum tersedianya media yang mendukung belajar siswa terutama alat
permainan edukatif. Dengan demikian perlu dikembangannya produk alat permainan edukatif untuk siswa TK kelompok B.
2. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini ada 3 sub tahapan yang ditempuh
oleh peneliti yaitu merumuskan tujuan, menetapkan materi,