73 hasil skala sudah masuk dalah kategori sangat layak, ahli materi
tetap memberikan masukan dan perbaikan pada alat permainan edukatif puzzle angka ini. Menurut ahli materi penyajian materi
sudah menarik, untuk mencapai target kemampuan kognitif yang dicapai anak maka media ini perlu dilengkapi dengan buku
panduan yang berisi langkah-langkah penggunaan media puzzle sehingga target kemampuan kognitif mengenal konsep angka
dapat tercapai. 2. Hasil penilaian ahli media tahap I terhadap alat permainan
edukatif puzzle angka. Hasil penilaian tahap I ini, validator memberikan penilaian
skala 2-5 kurang-sangat baik. Adapun yang menjadi fokus perbaikan pada alat permainan edukatif adalah skala 2 dan 3 pada
aspek tampilan fisik dan aspek media. Penilaian ahli media pada tahap ini memperoleh persentase 60 dalam kategori “cukup
layak” karena masih kurang dan perlu adanya perbaikan. Bagian yang perlu direvisi menurut ahli media adalah media puzzle pada
tahap awal terlalu besar karena berukuran 1 meter x 40 cm dan banyak kepingannya 40 keping dengan ukuran 6 cm. Menurut
ahli media ukuran papan puzzle dan jumlah kepingannya tidak sesuai dengan anak usia dini khususnya TK B, lebih baik puzzle
dibuat menjadi satu paket yang terdiri dari beberapa puzzle sehingga jumlah kepingan puzzle dapat diperkecil menjadi 8
74 keping agar sesuai dengan siswa TK kelompok B, dan buku
panduan masih terlalu kecil karena berukuran A6 diharapkan buku panduan diperbesar dengan langkah-langkah penggunaan
yang lebih jelas lagi.
Gambar 4.1 Bentuk puzzle angka awal
Gambar 4.2 buku panduan puzzle angka awal ukuran A6 3. Hasil penelitian ahli media tahap II terhadap alat permainan
edukatif puzzle angka : Penilaian tahap II oleh validator ahli media, hasil penilaian
tahap II ini mendapatkan persentase 90 masuk dalam kategori “Sangat layak”. Dalam penilaian tersebut validator mengatakan
bahwa media sudah baik, sudah direvisi sesuai saran tetapi masih ada bentuk puzzle yang tajam sehingga harus diubah bentuknya
agar tidak tajam, sehingga aman ketika dimainkan oleh anak-
75 anak., kemudian beri gambar utuh di bagian belakang papan
puzzle sebagai clue agar siswa mengetahui gambar utuh dari puzzle itu seperti apa
Sebelum direvisi Sesudah direvisi
Gambar 4.3 Perbedaan Puzzle angka Sebelum dan Sesusah direvisi Gambar 4.3 menjelaskan, hasil revisi sesuai dengan saran
oleh ahli media yaitu, puzzle dibuat menjadi satu paket sehingga jumlah kepingannya berkurang dari 40 keping menjadi 8 keping
disetiap puzzlenya.Ukuran puzzle juga diperkecil menjadi 40 cm x 21 cm dengan keping berukuran 9cm.
Sebelum di revisi Sesusah di revisi
Gambar 4.4 Perbedaan Bentuk Keping Puzzle setelah direvisi
76 Gambar 4.4 menjelaskan, kepingan puzzle sebelah kiri yang
berbentuk seperti segitiga siku-siku dinilai oleh ahli media dapat membahayakan pengguna, terutama anak-anak untuk digunakan,
karena dikhawatirkan pada bagian siku yang tajam akan melukai penggunanya.
Gambar 4.5 Bagian belakang papan yang diberi gambar utuh Gambar 4.5 menjelaskan, sesuai dengan saran oleh ahli
media, pada bagian sisi belakang papan puzzlediberikan gambar utuh ketika puzzleini disusun. Sehingga anak-anak dapat melihat
urutan susunan puzzle, dan dapat memahami masing-masing komponen angka.
Gambar 4.6 Buku panduan yang sudah di revisi Gambar 4.6 menjelaskan, pada bagian kiri adalah buku
panduan yang sudah diperbesar menjadi A5 dan cara
77 penggunaannya juga sudah di perjelas, sedangkan buku panduan
bagian kanan adalah buku panduan sebelum direvisi dengan ukuran A6.
4. Hasil penelitian ahli media tahap III terhadap alat permainan edukatif puzzle angka.
Penilaian tahap III oleh validator ahli media ini mendapatkan skor 91 dengan presentase 96 masuk dalam
kategori “Sangat Layak”. Dalam penilaian tersebut validator mengatakan bahwa media sudah layak tanpa revisi untuk
digunakan pada penelitian di lapangan.
4. Uji Coba Lapangan Awal
Hasil uji coba lapangan awal diperoleh data melalui angket yang dilakukan oleh 4 siswa kelompok B TK Indriyasana Pugeran. Dari
hasil penilaian uji coba lapangan awal ini hasil uji coba lapangan awal terhadap alat permainan edukatif puzzle angka ini menghasilkan skor 33
dengan persentase 82,5 dan termasuk dalam kategori layak. Dari hasil uji coba lapangan awal ini, alat permainan edukatif puzzle angka
mendapatkan respon yang baik dari para siswa. Ketika dilakukan uji coba kepada 4 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga
ketika sedang menyusun kepingan puzzle angka ada anak yang terlihat masih bingung untuk memasangnya, tetapi teman yang lebih paham
memberikan arahan dan membantu teman yang belum paham lainnya untuk bisa menyusun puzzle angka ini dengan benar.
78
5. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal
Berdasarkan hasil uji coba lapangan awal dinyatakan bahwa media puzzle angka ini sudah layak untuk digunakan anak kelompok
B TK Indriyasana Pugeran. Dalam pelaksanaan uji coba lapangan awal tidak ada kesulitan yang berarti, hanya saja masih ada siswa
yang bingung jika memainkannya sendiri karena pemahaman mengenai angka masih kurang. Untuk alat permainan edukatif puzzle
angkanya sendiri tidak ada revisi sehingga dilanjutkan pada uji coba lapangan.
6. Hasil Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan puzzle angka ini melibatkan 8 siswa kelompok B TK Indriyasana Pugeran. 8 siswa ini memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda seperti pada tahap uji coba lapangan awal. Penilaian pada tahap uji coba lapangan puzzle angka ini mendapat
skor 72 dengan persentase 90 yang masuk dalam kategori layak. Tahap uji coba lapangan ini juga mendapat respon yang sangat baik
dari 8 siswa tersebut. Dari hasil uji coba lapangan tidak terdapat kekurangan dalam alat permainan edukatif puzzle angka ini, sehingga
tidak ada bagian yang harus direvisi.
7. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan
Pada tahap uji coba lapangan dengan 8 siswa, dari segi media tidak mengalami revisi karena hasil penelitian angket sudah
79 termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Sehingga alat permainan
edulatif puzzle ini sudah dapat digunakan dalam uji coba selanjutnya.
8. Uji Coba Lapangan Operasional
Uji coba lapangan operasional puzzle angka ini melibatkan 16 siswa kelompok B TK Indriyasana Pugeran. 16 siswa ini memiliki
tingkat kemampuan yang berbeda seperti pada tahap uji coba sebelumnya. Penilaian pada tahap ini puzzle angka ini mendapat skor
148 dengan persentase 92,5 dan termasuk dalam kategori Layak. Respon dari para siswa sangat positif semua siswa terlihat sangat
antusias ketika bermain dan belajar menggunakan puzzle angka ini.
9. Penyempurnaan Produk Akhir
Dari hasil uji coba yang dilakukan pada TK Indriyasana Pugeran dapat diambil kesimpulan bahwa alat permainan edukatif
puzzle angka ini sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Alat permainan yang dikembangkan telah memenuhi syarat-syarat
sebagai alat permainan edukatif yang layak berdasarkan hasil validasi dengan ahli materi, ahli media, dan hasil uji coba lapangan
mendapatkan hasil dengan kategori Sangat Layak.
B. Pembahasan
Produk yang telah dihasilkan merupakan hasil yang sudah dinyatakan layak oleh ahli media, ahli materi dan pengguna. Produk yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah alat permainan eduaktif berupa puzzle angka untuk mengenal angka 1-10 siswa kelompok B di TK
80 Indriyasana Pugeran. Isi materi dalam puzzle ini mengacu pada kurikulum
2013 PAUD. Sesuai dengan yang tertulis pada kurikulum Buku Kurikulum 2013 PAUD 2014: 26 siswa kelompok B dapat menyebutkan lambang
bilangan 1-10, mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, dan dapat merepresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar
atau tulisan. Puzzle ini memudahkan siswa untuk bermain dan belajar, karena dengan menyusun puzzle secara tidak lagsung siswa belajar untuk
mengingat angka dan materi yang ada pada puzzle. Dari penelitian pengembangan ini diharapkan dapat menunjang
proses pembelajaran siswa terutama pada siswa kelompok B TK Indriyasana Pugeran dalam mengembangakan aspek mengenal angka 1-10.
Alat permainan eduaktf ini dibuat agar anak mudah mengingat, karena dengan permainan puzzle siswa belajar menghubungkan kepingan-
kepingan tersebut sesuai dengan bilangannya, sehingga konsentrasi siswa juga dilatih dalam bermain puzzle angka ini. Hal ini sesuai dengan
Miftahul Huda 2011:244,250 Puzzle dapat memperkuat daya ingat, melatih konsentrasi, mengenalkan anak pada konsep “menghubungkan”,
melatih kesabaran, meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Produk yang dikembangkan di desain berdasarkan persyaratan
pembuatan APE yang dikemukakan oleh Andang Ismail 2009: 146, agar APE yang digunakan layak sebagai media pembelajaran sebaiknya
memenuhi beberapa syarat, diantaranya; desain yang mudah dan sederhana agar tidak menghambat kebebasan anak untuk berkreativitas,