16 Slamet Suyanto 2008: 46 mengatakan fungsi matematika
sebenarnya bukan sekedar untuk berhitung, tetapi mengembangkan aspek perkembangan anak, terutama aspek kognitif. Matematika juga berfungsi
untuk mengembangakan kecerdasan anak, khususnya kecerdasan yang oleh Gadner Slamet Suyanto 2008: 46 disebut logic mathematics, yaitu
kecerdasan berfikir logis dan matematis. Kecerdasaan ini meliputi kemampuan menggunakan bilangan, operasi bilangan dan logika
matematika. Pada mulanya anak tidak tahu bilangan angka dan operasi bilangan. Secara bertahap sesuai perkembangan anak belajar membilang,
mengenal angka, dan berhitung. Anak belajar menghubungkan objek nyata dengan simbol–simbol matematis. Contohnya seperti, sebuah apel
disimbolkan dengan angka “1” dan dua apel dapat disimbolkan dengan angka “2”. Guru perlu menguasai konsep-konsep matematika yang
sederhana untuk diberikan pada anak usia dini agar anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir tentang simbol untuk mewakili
sesuatu benda dan penggunaan benda-benda konkret. Dalam Buku Kurikulum 2013 PAUD 2014: 26, dikatakan bahwa
pada lingkup perkembangan konsep bilangan dan angka, termasuk dalam lingkup perkembangan berfikir simbolik, anak usia 5-6 tahun mempunyai
tingkat perkembangan yaitu : a Menyebutkan lambang bilangan 1-10
b Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung c Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan
17 d Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan
e Merepresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan ada benda pensil yang diikuti tulisan dan gambar pensil
Pengenalan angka pada anak tidak hanya sekedar mengenal lambang dari suatu bilangan, akan tetapi anak mampu mengetahui makna
atau nilai dari suatu bilangan itu sendiri. Pengenalan angka merupakan kesanggupan untuk mengetahui simbol yang melambangkan banyaknya
benda. Anak yang memiliki kemampuan mengenal angka yaitu anak yang memiliki kesanggupan untuk mengetahui makna dan simbol yang
melambangkan banyaknya suatu benda. Pengenalan angka yang hanya berupa hafalan menjadikan anak
sekedar mengetahui lambang bilangan tanpa mengetahui makna dari bilangan tersebut. Anak yang sekedar menghafal lambang bilangan akan
merasa kesulitan dalam menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan angka. Konsep yang belum matang menjadikan anak bingung jika
dihadapkan dengan persoalan yang berhubungan dengan angka, oleh karena itu sangat penting mengenalkan angka pada anak sejak usia dini.
C. Pembelajaran di Taman Kanak–Kanak
Pendidikan anak taman kanak–kanak termasuk dalam jenjang pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembanhan disik koordinasi motorik
halus dan kasar, kecerdasaan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
18 kecerdasan spiritual, sosio emosional sikap dan perilaku serta agama
bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap– tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini. Pada hakekatnya belajar harus
berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan anak usia dini PAUD yaitu pendidikan yang
ditujukan untuk anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan serangkaian upaya
sistematis dan terprogram dalam pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun. Usaha sadar yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak mulai memiliki
kesiapan untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut dan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Menurut Suyadi 2010: 12 secara garis besar
tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pelaksanakan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD terdapat
prinsip-prinsip utama yang harus diperhatikan. Menurut Suyadi 2010:12- 13 prinsip-prinsip pokok dalam Pendidikan Anak Usia Dini adalah
sebagai berikut : a. Mengutamakan kebutuhan anak.
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan
19 upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan, baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik dan sosio-emosional.
b. Belajar melalui bermain atau bermain seraya belajar. Bermain merupakan sarana belajar anak usia dini, melalui permainan
anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan dan mengambil kesimpulan mengenai benda di sekitarnya.
c. Lingkungan yang kondusif dan menantang. Lingkungan yang harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik
dan menyenangkan, sekaligus menantang dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar
melalui bermain. d. Menggunakan pembelajaran terpadu dalam bermain.
Pembelajaran pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema yang
dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak, serta bersifat konseptual. Hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal
berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak didik.
e. Mengembangkan berbagai kecakapan atau ketrampilan hidup life skills.
Mengembangkan ketrampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk
20 menolong diri sendiri, mandiri dan bertanggungjawab, serta memiliki
disiplin diri. f. Menggunakan berbagai alat permainan edukatif atau permainan
edukatif dan sumber belajar. Alat permainan edukatif dan sumber belajar dapat berasal dari
lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja dipersiapkan oleh pendidik, guru dan orang tua.
g. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang. Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap,
dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai dengan baik, hendaknya guru menyajikan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan berulang kali. Berkaitan dengan hal tersebut usia anak pada tingkat pendidikan
anak usia dini disebut tahun emas atau golden age yaitu anak usia 0-6 tahun di mana pertumbuhan dan perkembangan pada anak berlangsung
pesat. Menurut Trianto 2011:14 anak usia dini yang disebut tahun emas atau golden age adalah anak usia 0-8 tahun, di mana pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan motorik, perkembangan moral, emosional, intelektual dan bahasa juga berlangsung amat pesat. Oleh karena itu jika
ingin mengembangkan bangsa yang cerdas, beriman dan bertaqwa, serta berbudi luhur hendaknya dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini.