Personifikasi GAYA BAHASA DALAM OPERA NOTRE-DAME DE PARIS
                                                                                Litotes  adalah  gaya  bahasa  yang  digunakan  untuk  merendahkan  diri  dan untuk mengecilkan fakta yang sebenarnya ingin diungkapkan. Berikut ini adalah
salah satu contoh penggunaan litotes dalam Opéra Notre-Dame de Paris.
Semua kemalangan dunia Dan
hanya meminta Setetes air‟ Data  di  atas  terdapat  dalam  lirik  lagu  yang  berjudul  À  boire.  Data  51
tersebut  mengandung  gaya  bahasa  litotes  karena  terdapat  ungkapan  yang maknanya  lebih  kecil  dari  apa  yang  sebenarnya  ingin  diungkapkan,  yaitu  pada
frasa „Quune  goutte  deau’.  Berikut  adalah  analisis  komponensial  pada  frasa
tersebut.
Leksem Un verre d’eau dimunculkan untuk membandingkan jumlah air pada
leksem une goutte d’eau. Berdasarkan analisis komponensial di atas, dapat dilihat
bahwa leksem „une goutte deau’  memiliki sèmes [+nombre], [+très peu] dan [-
suffit]. Sementara leksem „un verre d’eau’ memiliki sème [+nombre], [-très peu]
dan  [+suffit].  Kedua  leksem  tersebut  sama-sama  menunjukkan  sejumlah  air. 51
Pitié pour le pauvre Qui porte déjà sur son dos
Tous les malheurs du monde Et qui ne vous demande
Quune goutte deau
„Kasihanilah orang malang ini yang telah membawa di punggungnya
Sèmes Lexèmes
S2 La
quantité „Jumlah‟
S1 Un peu
„sangat sedikit‟
S2 Suffit
„cukup‟ une goutte deau
„setetes air‟ +
+ -
Un verre d’eau „segelas air‟
+ -
+
Namun  perbedaanya  terlihat  pada  ukuran  air  yang  dimaksud.  Jika  dibandingkan dengan  segelas  air,  setetes  air  adalah  jumlah  yang  jauh  lebih  sedikit.  Ukuran
setetes air tidak akan cukup untuk menghilangkan rasa haus seseorang. Pada  lagu  À  boire,    Quasimodo  diceritakan  sedang  dihukum  dan  dibiarkan
kehausan. Tubuh Quasimodo diikat pada sebuah roda besar dan dia meminta air kepada  orang-orang  yang  menyaksikannya  dihukum.  Melihat  hal  ini,  tidak
mungkin  jika  Quasimodo  benar-benar  meminta  setetes  air  untuk  minum  karena tidak akan cukup menghilangkan rasa hausnya. Hal ini menunjukkan adanya gaya
bahasa litotes. Selain itu penggunaan frasa ‘ne..que‟ pada penggalan lirik lagu di
atas juga menunjukkan sesuatu yang dianggap sedikit. Penggalan lirik lagu di atas dinyanyikan Quasimodo paricipant 1 dihadapan
orang-orang Participant 2 di Place de Grève. Saat itu Quasimodo tengah dijatuhi hukuman berupa penyiksaan. Tubuhnya diikat disebuah roda besar dan dibiarkan
kehausan.  Hukuman  ini  dia  dapatkan  karena  dia  dituduh  telah  menculik Esmerlada.  Penggalan  lirik  lagu  ini  berisi  tentang  permintaan  Quasimodo  Act
sequences. Quasimodo bermaksud  agar seseorang memberinya air minum End. Tujuan penutur Quasimodo menyanyikan penggalan lirik lagu tersebut adalah
untuk  meminta minum kepada siapapun  yang mendengarnya. Dengan demikian, fungsi tuturan yang mengandung  gaya bahasa litotes pada data 51 adalah fungsi
konatif karena penutur menginginkan mitra tuturnya untuk melakukan sesuatu.
                