Litotes GAYA BAHASA DALAM OPERA NOTRE-DAME DE PARIS

Terdapat dua jenis sinekdoke yaitu pars pro toto penyebutan sebagian untuk menggantikan keseluruhan dan totum pro parte penyebutan keseluruhan untuk menggantikan sebagian. Berikut ini adalah salah satu penggunaan sinekdoke yang ditemukan dalam Opéra Notre-Dame de Paris. 52 Les Andalous, les Juifs, les Maures Viennde partout de tous les ports „Orang – orang Andalusia, Yahudi, Mauritania Datang dari pelabuhan mana- mana‟ Data 52 di atas diperoleh dari lagu yang berjudul Val d’Amour. Terdapat penggunaan senekdoke totum pro parte dalam peggalan lirik lagu ini yaitu pada frasa „les Juifs’ untuk menggantikan beberapa orang Yahudi, Andalusia dan Mauritania yang berkunjung ke Val d’Amour. Frasa „les Juifs’ digunakan sebagai contoh dalam penjelasan ini. Dalam gaya bahasa sinekdokke pars pro toto terdapat hal yang sama antara unsur yang menggantikan dan yang digantikan. Pada data 52 frasa „les Juifs’ digunakan untuk menggantikan ungkapan „les Juifs qui viennent à Val d’amour’. Untuk mengetahui persamaan yang terdapat pada kedua satuan bahasa tersebut digunakan analisis komponensial seperti berikut. Sèmes Lexèmes S1 Avoir religion juif „beragama Yahudi‟ S2 Visiter val d’amour „mengunjungi Val d‟Amour‟ S3 Personne „orang‟ Tous Les Juifs „semua orang Yahudi‟ + - + Berdasarkan analisis komponensial di atas, diketahui bahwa leksem „tous les Juifs ’ dan „les Juifs qui viennent au Val d’amour’ keduanya memiliki sèmes yang sama yaitu, [+avoir réligion juif], dan [+personne]. Persamaan ini kemudian digunakan penulis lirik untuk menggantikan leksem „les Juifs qui viennent au Val d’amour’. Leksem „les Juifs’ pada penggalan lirik lagu di atas mengacu pada beberapa orang Yahudi yang sedang berkunjung ke Val d‟amour bukan mengacu kepada semua orang Yahudi yang ada di dunia. Tujuan penggunaan sinekdoke pada penggalan lirik lagu di atas adalah untuk menggambarkan Val d‟Amour sebagai tempat yang terkenal dan dikunjungi oleh orang-orang dengan berbagai macam latar belakang termasuk orang-orang yahudi. Penggalan lirik lagu Genre di atas ini dinyanyikan oleh Gringoire Participant 1 dan Phoebus Participant 2 ketika Phoebus sedang menunggu Esmeralda di Val d’Amour Setting scene. Phoebus sebelumnya telah membuat janji dengan Esmeralda untuk bertemu di tempat itu. Setelah Phoebus tiba disana, dia bertemu dengan Gringoire. Gringoire bermaksud menggambarkan keadaan Val d’AmourEnds. Tujuan penutur Gringoire menyanyikan lirik lagu ini adalah untuk mendeskripsikan Val d’Amour. Dengan demikin fungsi tuturan yang mengandung gaya bahasa sinekdoke totem pro parte dalam data 52 adalah fungsi referensial karena penutur berusaha mendeskripsikan sesuatu. Les juifs qui viennent au V al d’amour „orang Yahudi yang datang ke Val d‟Amour‟ + + + Sementara contoh penggunaan sinekdoke pars pro toto dalam Opéra Notre- Dame de Paris dapat dilihat pada penggalan lirik lagu berikut ini. 53 Je vais chasser de votre vue Tous ces vauriens, tous ces tout-nus „aku akan mengusir dari pandanganmu semua gelandangan dan pengembara ini ‟ Data 53 diperoleh dari lirik lagu yang berjudul Intervention de Frollo. Terdapat penggunaan gaya bahasa sinekdoke dalam data tersebut yaitu pada frasa „votre vue’ untuk menggatikan seluruh pandangan masyarakat Paris „Les vues de parisiens ’. Untuk melihat hubungan antara frasa „votre vue’ dan „la vue de parisienne ’ diperlukan analisis komponensial agar unit-unit pembentuk satuan makna pada kedua frasa tersebut dapat diketahui. Sèmes Lexèmes S1 Singulier „tunggal‟ S2 Pluriel „jamak‟ S3 être à Paris „Berada di Paris‟ Votre vue „Pandangan Anda‟ + - + La vue des parisiens „Pandangan penduduk Paris‟ - + + Berdasarkan analisis komponensial di atas dapat dilihat bahwa leksem votre vue memiliki sèmes [+singulier], [-pluriel] dan [-être à Paris]. Sementara leksem la vue des parisiens ’ memiliki sèmes [+singulier], [-pluriel] dan [-être à Paris]. Kedua leksem tersebut sama-sama memiliki sèmes [+être de Paris]. leksem „votre vue ’ pada data 53 sebenarnya tidak hanya mengacu kepada pandangan Frollo saja, tetapi juga seluruh pandangan masyarakat Paris. Jika seluruh gipsi diusir dari Paris, bukan hanya Frollo yang tidak akan melihat mereka lagi di Paris tetapi juga seluruh penduduk Paris.