Faktor Pendukung Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Masyarakat dalam

112 Home Care tahun 2016 dapat diketahui juga bahwa lansia merasa senang sering dikunjungi, serta mendapat perhatian dan bantuan. Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat diketahui bahwa ada banyak manfaat yang diperoleh dari adanya partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak, antara lain terlaksananya kegiatan- kegiatan yang bermakna bagi lansia, adanya hubungan yang harmonis antara lansia dengan lingkungan sekitarnya, dapat bersosialisasi dengan lingkungan meningkatnya pelaksanaan ibadah, kemudahan dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan, dan dapat memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk mengisi hari-hari tuanya.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Masyarakat dalam

Pelayanan Sosial bagi Lansia Partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo memiliki faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaanya, sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung

Pelaksanaan pelayanan sosial bagi lanjut usia di Dusun Bulak dapat terlaksana dengan baik atas adanya partisipasi masyarakat yang diberikan dalam berbagai bentuk. Selain itu, adanya bentuk dukungan dari beberapa pihak dalam proses pelayanan sosial bagi lanjut usia ini memberikan dampak yang positif untuk lansia dan masyarakat pada umumnya. Berikut hal-hal yang menjadi 113 faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial bagi lanjut usia di Dusun Bulak, seperti yang disampaikan oleh Ibu “Mn”: “Yang membuat mereka mau menjadi anggota BKL itu karena kesadaran diri, bahwa itu merupakan kewajiban kita membina lansia, kalau bukan kita siapa lagi. Terus juga sering menang lomba, akhirnya kita kan pendanaannya dapat dari hadiah uang pembinaan dari maju lomba, terus nek kadang ada suntikan dari kabupaten, kadang yo langsung ngenei gizi. Setelah kita menang kan kita kerjasama sama Dinsos kan. Nah itu sekarang dana yang terbentuk untuk lansia, bangsane gizi, makanan tambahan dari Dinsos. Sama dulu ada pembinaan dari ikatan dokter yang udah pensiun, kan dia mengadakan Bina Keluarga Lansia itu khusus dokter-dokter pensiun, saya dibina oleh mereka-mereka itu di provinsi. Ada diklat- diklat juga di Kabupaten.” Ibu “Mn” mengungkapkan bahwa para anggota BKL Tunas Mekar memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai masyarakat untuk memberikan pembinan dan pelayanan bagi lansia. BKL Tunas Mekar yang beberapa kali berprestasi dalam banyak perlombaan di berbagai tingkat, memperoleh uang pembinaan dari penyelenggara lomba. Uang pembinaan tersebut tentu saja dapat mendukung pelaksanaan kegiatan yang ditujukan bagi lansia. Selain itu, adanya Diklat dan pembinaan bagi Kader BKL Tunas Mekar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Faktor lain yang mendukung adanya partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia adalah adanya pandangan positif masyarakat terhadap lansia, disampaikan oleh Bapak “Sy”: “Masyarakat sekitar sini nggak ada yang mengganggap lansia sebagai beban, bagi yang sudah sadar lho. Justru malah menerima keberadaannya dengan lapang dada, dengan sen ang sekali.” 114 Salah satu kebutuhan lansia adalah keinginan untuk mendapat penerimaan dan tidak dianggap sebagai beban keluarga yang tersisih dan terisolir dalam pergaulan sosial di masyarakat. Dengan adanya pandangan positif masyarakat terhadap lansia tentu akan dapat mendukung suatu pelayanan sosial yang diberikan oleh masyarakat kepada lansia di sekitar tempat tinggalnya. Jika hal ini sudah tertanam di masyarakat Dusun Bulak dengan baik, maka pelayanan sosial bagi lansia pun akan baik pula. Antusiasme lansia dalam mengikuti berbagai kegiatan juga menjadi faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia, seperti yang disampaikan oleh Ibu “Ct”: “Lansia-lansia disini kalau diadakan kegiatan antusias mbak. Pernah banyak banget yang ikut yandu, pernah sampai 60 lansia, sampai siang itu.” I bu “Ct” selaku istri dari Kepala Dusun Bulak sekaligus sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan selalu merasa senang melihat antusiasme lansia dalam menghadiri kegiatan pemeriksaan kesehatan yang rutin dilaksanakan setiap bulannya. Lansia dengan senang hati menempuh perjalanan dari rumah menuju tempat pemeriksaan dan dengan sabar mengantri dengan lansia yang lain untuk mendapatkan giliran pemeriksaan. Melihat semangat da ri warganya tersebut, Ibu “Ct” juga semakin semangat dalam memberikan pelayanan terbaik bagi lansia. Selain, antusiasme masyarakat, semangat lansia dlam melakukan kegiatan ekonomi pun menjadi pendukung pelaksanaan pelayanan ekonomi yang 115 diberikan oleh masyarakat Dusun Bulak, seperti yang disampaikan oleh Ibu “Sm” sebagai berikut: “Menurut saya, kinerja lansia dalam pembuatan produk maupun pembuatan bahan dasar kerajinan bagus. Mereka masih mempunyai kemauan untuk bekerja dan kinerja mereka masih sangat bagus, serta lansia tersebut sangatlah membantu dalam produk kerajinan saya. Ketika saya mendapat pesanan yang banyak dalam waktu yang tidak begitu panjang, lansia tersebut saya ajak untuk kerja cepat bisa, selain itu ketika saya oyak-oyak untuk segera cepat dalam proses pembuatan produk maupun bahan mereka siap dan masih bekerja secara gigih.” Ibu “Mn” selaku pengusaha tas agel yang memiliki 25 karyawan lansia seringkali merasa kuwalahan apabila banyak pesanan dalam waktu yang singkat. Namun, hal itu tidak membuatnya cemas, sebab lansia dapat bekerjasama dengan baik dalam menyelesaikan pesanan tersebut. Semangat dan kinerja yang dimiliki lansia masih sangatlah baik, sehingga Ibu “Sm” tidak ragu dalam merekrut dan memberikan kesempatan kerja bagi lansia di Dusun Bulak. Hal tersebut senada dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti, bahwa lansia antusias dalam mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan. Lansia datang dengan berjalan beriringan bersama lansia yang lain, meskipun jarak rumahnya cukup jauh. Selain itu, semangat lansia juga terlihat dalam proses mepes mengupas dan nepung menyambung serat agel untuk dijadikan kerajinan tas. Lansia masih ulet dan cekatan dalam bekerja. Adanya pandangan positif dari masyarakat terhadap lansia terlihat dalam kegiata n Simak Qur‟an, lansia dianggap memiliki ilmu dan pengetahuan yang lebih tinggi oleh masyarakat yang belum lansia. Dari Buku Hadir Posyandu dapat diketahui antusiasme lansia dalam mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan dengan jumlah partisipasi lansia 116 tertinggi mencapai 60 orang lansia. Kemudian, dari Profil BKL Tunas Mekar faktor pendukung lainnya adalah adanya SK BKL Tunas Mekar dari Kecamatan Sentolo dan Desa Tuksono memudahkan memperoleh bantuan dari pemerintah. BKL Tunas Mekar juga berprestasi dalam Lomba Kelompok BKL BKKBN Tahun 2014, sehingga memperoleh hadiah uang pembinaan untuk kegiatan dari pemerintah. Dalam Laporan Kegiatan Home Care tahun 2016, kegiatan pelayanan sosial bagi lansia mendapat dukungan baik dari warga yang memiliki lansia maupun dari perangkat desa setempat, sehingga warga semakin aktif mengikuti kegiatan karena merasa adanya perhatian dari pemerintah. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak yaitu adanya kesadaran dalam diri anggota BKL Tunas Mekar akan pentingnya melayani dan membina lansia, adanya bantuan dana dan PMT dari pemerintah, adanya pembinaan dan Diklat bagi Kader BKL Tunas Mekar, adanya pandangan positif masyarakat terhadap lansia, adanya antusiasme lansia dalam mengikuti berbagai kegiatan, kinerja lansia yang masih bagus, dan semangat lansia dalam bekerja.

b. Faktor Penghambat