Pengertian Pelayanan Sosial Kajian tentang Pelayanan Sosial bagi Lanjut Usia

31 d Lanjut usia dianggap sebagai aset berharga dalam keluarga dan bukan beban keluarga yang tersisih dan terisolir dalam pergaulan sosial di masyarakat. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan lansia terdiri dari berbagai aspek, yaitu aspek fisik, psikis, mentalspiritual, sosialbudaya, dan ekonomi. Apabila kebutuhan lansia tidak dapat terpenuhi dapat menimbulkan permasalahan yang lebih kompleks bagi lansia. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai pelayanan sosial untuk membantu lansia dalam memenuhi kebutuhannya, baik dalam bentuk pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikisnya, pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan sosial budayanya, pelayanan ekonomi, serta pelayanan spiritual untuk kebutuhan mental spiritualnya.

2. Kajian tentang Pelayanan Sosial bagi Lanjut Usia

a. Pengertian Pelayanan Sosial

Perhatian pemerintah dan masyarakat secara umum terhadap perlunya standar kehidupan yang lebih baik, telah mendorong terbentuknya berbagai pelayanan sosial. Seorang penulis Inggris bernama Spicker dalam Fahrudin, 2012: 49 menyatakan bahwa pelayanan sosial meliputi jaminan sosial, perumahan, kesehatan, pekerjaan sosial, dan pendidikan. Ini merupakan pelayanan sosial secara luas. Pelayanan sosial itu sendiri, pada dasarnya merupakan suatu program ataupun kegiatan yang didesain secara konkret untuk menjawab masalah, kebutuhan masyarakat, ataupun meningkatkan taraf hidup 32 masyarakat Isbandi Rukminto A, 2013: 107. Pelayanan Sosial tersebut dapat ditujukan pada individu, kelompok, komunitas, dan masyarakat luas. Pendapat lain dikemukakan oleh Kahn dalam Fahrudin, 2012: 51 berikut mengacu pada pelayanan sosial dalam arti luas, Kahn menyatakan: Social services may be interpreted in an institutional context as consisting of programs made available by other than market criteria to assure a basic level of health-education-welfare provision, to enhance communal living and individual functioning, to facilitate access to services and institutions generally, and to assist those in difficulty and need. Definisi menurut Kahn menjelaskan bahwa pelayanan sosial dapat ditafsirkan dalam konteks kelembagaan, terdiri atas program-program yang disediakan berdasarkan kriteria selain kriteria pasar untuk menjamin tingkatan dasar dari penyediaan kesehatan-pendidikan-kesejahteraan, untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan kebermanfaatan individu, untuk memudahkan akses pada pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga pada umumnya, dan untuk membantu mereka yang berada dalam kesulitan dan kebutuhan. Kriteria pemberian pelayanan sosial bukan berdasarkan kriteria pasar, ini artinya tidak menuntut kemampuan seseorang untuk membayar. Pemberian pelayanan sosial didasarkan pada kebutuhan, sehingga walaupun seseorang tidak memiliki kemampuan untuk membayar, tetap akan diberi pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkannya. Idealnya, pelayanan-pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan, jaminan sosial, pelatihan kerja, dan pelayanan sosial personal disediakan pada tingkat minimal untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan kebermanfaatan orang-orang. 33 Budhi Wibhawa, Santoso T. Rahardjo, dan Meilany Budiarti dalam bukunya berjudul Dasar-dasar Pekerjaan Sosial 2010: 76 berpendapat bahwa pelayanan sosial merupakan wujud aktivitas pekerja sosial dalam praktik profesionalnya. Selain itu, pelayaan sosial juga merupakan jawaban terhadap tuntutan kebutuhan dan masalah yang dihadapi dan dialami oleh masyarakat sebagai akibat dari perubahan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, pelayanan sosial diselenggarakan untuk menjawab tantangan kebutuhan dan masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Pelayanan sosial tidak mungkin sama pada berbagai masyarakat, karena adanya keanekaragaman jenis kebutuhan, serta urgensi masalah sosial yang berbeda pula pada masing-masing masyarakat.

b. Pengertian Pelayanan Sosial Lanjut Usia