15 mempengaruhi kehidupan warga masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dan pelaksanaan program pembangunan yang ada di masyarakat.
Berdasarkan beberapa pengertian dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep partisipasi tidak hanya keikutsertaan atau peran serta masyarakat
yang berkaitan dengan lahiriyah saja, namun juga keterlibatan mental, peran serta, dan pikiran atau usaha bersama dalam suatu program yang ada di
masyarakat untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Partisipasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah peran serta atau
keterlibatan seluruh warga masyarakat dalam berbagai program yang berkaitan dengan pelayanan sosial bagi lanjut usia yang ada di Dusun Bulak, Desa
Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
2. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat
Partisipasi dapat dibagi dalam berbagai bentuk. Effendi dalam Siti Irene AD, 2015: 58 mengemukakan bahwa partisipasi terbagi atas partisipasi vertikal
dan horizontal. Partisipasi vertikal, hal ini karena terjadi dalam bentuk kondisi tertentu masyarakat terlibat dan ambil bagian dalam suatu program, dimana
dalam kegiatan tersebut masyarakat sebagai pengikut, bawahan, maupun sebagai klien. Sedangkan dalam partisipasi horizontal, masyarakat memiliki prakarsa
dimana setiap anggota atau kelompok masyarakat berpartisipasi secara horizontal satu dengan yang lainnya. Partisipasi semacam ini merupakan tanda
permulaan tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri.
16 Dusseldorp dalam Aprillia Theresia dkk, 2014: 200 mengidentifikasi
beragam bentuk-bentuk kegiatan partisipasi yang dilakukan oleh setiap warga masyarakat dapat berupa:
a. Menjadi anggota kelompok-kelompok masyarakat.
b. Melibatkan diri pada kegiatan diskusi kelompok.
c. Melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan organisasi untuk
menggerakkan partisipasi masyarakat yang lain. d.
Menggerakkan sumberdaya masyarakat. e.
Mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan. f.
Memanfaatkan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan masyarakatnya. Bentuk partisipasi yang disumbangkan masyarakat sangat beragam,
seperti: a partisipasi material bagi masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi; b partisipasi pemikiran bagi masyarakat yang memiliki tingkat dan
wawasan kependidikan; c partisipasi tenaga bagi masyarakat awam yang tidak memiliki kemampuan ekonomi dan pemikiran tetapi memiliki kepedulian; dan
d partisipasi moral dalam bentuk dukungan penuh oleh berbagai lapisan masyarakat Wiratno, 2016: 28.
Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono 2016:103 mengklasifikasikan partisipasi dalam dua bentuk, yaitu partisipasi dalam bentuk fisik dan partisipasi
dalam bentuk nonfisik. Partisipasi dalam bentuk fisik meliputi bentuk material dan tenaga. Partisipasi masyarakat dalam bentuk material yaitu sumbangan
sukarela dari masyarakat untuk mendukung program, sedangkan partisipasi dalam bentuk tenaga yaitu masyarakat meluangkan waktu untuk mengikuti
pertemuan dan gotong royong masyarakat dalam memperbaiki sarana dan prasarana. Sedangkan partisipasi dalam bentuk nonfisik meliputi pemberian ide
dan usulan terkait dengan apa yang diinginkan untuk menjadi sebuah program.
17 Tabel 3. Pemikiran tentang Bentuk Partisipasi
Nama Pakar Pemikiran Tentang Bentuk Partisipasi
Hamijoyo, Chapin, dan
Holil Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk
partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan
bantuan.
Hamijoyo, Holil, dan Pasaribu
Simanjuntak Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam
bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas.
Hamijoyo dan Pasaribu
Simanjuntak Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan
dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program.
Hamijoyo dan Pasaribu
Simanjuntak Partisipasi
keterampilan, yaitu
memberikan dorongan melalui keterampilan atau keahlian yang
dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan maksud agar orang
tersebut dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya.
Hamijoyo dan Pasaribu
Simanjuntak Partisipasi buah pikiran adalah partisipasi berupa
sumbangan berupa ide, pendapat, atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program dan juga
untuk
mewujudkannya dengan
memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan
kegiatan yang diikutinya. Hamijoyo dan
Pasaribu Simanjuntak
Partisipasi sosial, partisipasi jenis ini diberikan oleh partisipan sebagai tanda paguyuban. Misalnya arisan,
menghadiri kematian, dan lainnya, serta dapat juga sumbangan perhatian atau tanda kedekatan dalam
rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi.
Chapin dan Holil Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Masyarakat terlibat dalam diskusiforum dalam
rangka untuk mengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan bersama.
Chapin dan Holil Partisipasi representatif. Partisipasi yang dilakukan dengan
cara memberikan
mandatkepercayaan kepada wakilnya yang duduk dalam organisasi atau
panitia. Sumber: Desi Usmania 2014: 23
18 Menurut Hiryanto 2005:68, bentuk partisipasi masyarakat dalam
perencanaan antara lain; a terlibat aktif dalam proses sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan anggota masyarakat, b identifikasi kebutuhan
masyarakat, c rekrutmen, d penyusunan program kegiatan, e membantu mempersiapkan sebagian sarana dan prasarana yang diperlukan. Sedangkan
bentuk partisipasi dalam pengembangan program antara lain; a memberikan sumbangan dana, b menyumbangkan tenaga, c ikut mensosialisasikan
program-program kegiatan kepada anggota masyarakat, d mendukung kegiatan- kegiatan yang telah dilakukan secara menyeluruh.
Dari berbagai kutipan di atas, jika diaplikasikan di masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk partisipasi dapat dikelompokkan menjadi 2 bentuk,
yaitu bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata fisik dan juga bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak nyata nonfisik.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat