Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

140

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Sosial bagi Lanjut Usia di Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo a. Alasan Masyarakat Berpartisipasi dalam Pelayanan Sosial bagi Lansia Pelayanan sosial bagi lanjut usia agar mereka tetap dapat menjalankan fungsi sosialnya dilakukan melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan di masyarakat. Alasan masyarakat berpartisipasi dalam memberikan pelayanan bagi lansia di Dusun Bulak yaitu karena adanya kepedulian masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup, kesejahteraan lansia, dan membantu lansia untuk menikmati masa tuanya dengan kondisi yang sehat. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ibu “Mn” bahwa ia ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan lansia melalui kegiatan pembinaan setelah melihat kondisi beberapa lansia di sekitar tempat tinggalnya yang tampak kurang mendapat perhatian keluarga. Bapak “Sy” juga mendukung pernyataan Ibu “Mn” bahwa pengadaan kegiatan pemeriksaan rutin setiap bulan dilaksanakan karena ia ingin meningkatkan kesejahteraan lansia dengan memberikan pelayanan kesehatan agar lansia dapat menikmati masa tuanya dengan kondisi yang sehat. 141 b. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat Dusun Bulak 1 Partisipasi Fisik Partisipasi fisik yang dilakukan oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak dalam bentuk pendanaan atau finansial, tenaga, dan keterampilan atau keahlian yang dimiliki. Ibu “Mn” mengungkapkan bahwa ia memberikan sumbangan tenaga dan uang untuk cetak berkas hingga biaya transportasi dengan uang pribadi dalam proses pengajuan bantuan, serta iuran wajib dilakukan oleh pengurus dan anggota BKL Tunas Mekar sebesar Rp2.000,00 setiap pertemuan digunakan untuk membantu pendanaan kegiatan-kegiatan bagi lansia, terutama untuk pengadaan Pemberian Makanan Tambahan PMT dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan yang rutin dilaksanakan sebulan sekali. Dengan kemampuan konseling yang dimiliki, Ibu “Mn” memberikan layanan konseling bagi lansia dan keluarga lansia, karena untuk saat ini hanya Ibu “Mn” dari anggota BKL Tunas Mekar yang dapat menangani layanan konseling. 2 Partisipasi Nonfisik Partisipasi nonfisik yang dilakukan oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak dalam bentuk pemikiran, partisipasi sosial atau mengajak lansia turut serta dalam kegiatan dusun, dan partisipasi representatif deng an pemberian mandat dan kepercayaan. Ibu “Mn” mengungkapkan bahwa dulu masyarakat grubyuk-grubyuk mengadakan kegiatan bagi lansia apabila akan diadakan lomba saja, sehingga Ibu “Mn” mengusulkan kepada masyarakat untuk membentuk kelompok BKL Tunas Mekar. Setelah 142 kelompok BKL Tunas Mekar terbentuk, masyarakat selalu dimotivasi untuk mengajak lansia supaya aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di dusun. Ibu “Mn” sebagai ketua yang harus mengajar di sekolah setiap pagi, membagi jadwal piket bagi kader untuk mendampingi kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi lansia setiap bulannya. c. Pelayanan Sosial bagi Lansia Dusun Bulak 1 Pelayanan Bidang Sosial Pelayanan bidang sosial bagi lansia di Dusun Bulak yaitu berupa kegiatan pertemuan RT, pertemuan Kelompok Tani, pertemuan BKL, kegiatan kerja bakti, serta lansia diberi kesempatan untuk menjabat dalam kepengurusan dusun. Bapak “Md” mengungkapkan bahwa kegiatan-kegiatan pertemuan tersebut sebagai ajang silaturrahim lansia dengan sesama lansia, maupun masyarakat pada umumnya. Di Dusun Bulak, masih terdapat lansia yang menjabat sebagai Ketua RT, yaitu RT 24. Selain itu, yang menjabat sebagai Seksi Rohis atau Mbah Kaum dan Linmas juga sudah berusia lanjut. 2 Pelayanan Kesehatan bagi Lansia Dusun Bulak Pelayanan kesehatan bagi lansia Dusun Bulak antara lain Posyandu Lansia, senam lansia, rekreasi murah, dan Home Care Service yang merupakan program Dinsos dengan 6 kali kunjungan oleh kader BKL Tunas Mekar. Ibu “Ct” mengungkapkan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan atau Posyandu Lansia yang rutin dilaksanakan pada Kamis Pon meliputi kegiatan penimbangan, pengukuran tekanan darah, pemberian obat, dan pemberian makanan tambahan, tetapi hanya seadanya. Makanan yang diberikan berupa jajan pasar, bubur 143 kacang hijau, arem-arem, teh manis atau susu kedelai. Kurangnya dana menyebabkan pemberian makanan hanya seadanya. 3 Pelayanan Ekonomi Bagi Lansia Dusun Bulak Pelayanan ekonomi bagi lansia di Dusun Bulak yakni kegiatan menempel kain dalam pembuatan tas perca, serta kegiatan mengupas dan menyambung serat daun gebang dalam pembuatan kerajinan tas agel. Ibu “Sm” yang memiliki 25 karyawan lansia mengungkapkan bahwa lansia bekerja pada tahap mepes atau mengupas serta nepung atau menyambung serat daun gebang sebelum dianyam menjadi tas agel. Hal ini karena menurunnya daya ingat lansia, maka tidak dilibatkan dalam proses penganyaman yang cukup rumit. 4 Pelayanan Spiritual bagi Lansia Dusun Bulak Pelayanan meliputi kegiatan pengajian rutin setiap malam Jumat Kliwon, rabbana atau dhiba‟an, shalawatan, dan simak Qur‟an. Bapak “Md” mengungkapkan bahwa dalam kegiatan-kegiatan keagamaan tersebut juga diadakan arisan untuk menentukan giliran warga yang akan menjadi tuan rumah pada pertemuan selanjutnya. Selain sebagai ibadah, kegiatan ini juga bertujuan sebagai media silaturrahim lansia dengan masyarakat. d. Manfaat Partisipasi Masyarakat Manfaat adanya partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak, antara lain terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lansia, adanya hubungan yang harmonis antara lansia dengan lingkungan sekitarnya, lansia dapat bersosialisasi dengan lingkungan, meningkatnya pelaksanaan ibadah lansia, lansia memiliki kemudahan dalam 144 memperoleh akses pelayanan kesehatan, dapat memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk mengisi hari-hari tuanya. Ibu “Mn” mengungkapkan bahwa dengan adanya motivasi atau ajakan dari masyarakat untuk mengikuti kegiatan, lansia yang sebelumnya hanya berdiam diri sambil menonton televisi dan tidur di rumah, sekarang menjadi memiliki kesibukan di luar rumah. Lansia menjadi semangat bekerja untuk membayar arisan atau iuran pada beberapa pertemuan yang diikutinya. 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Masyarakat a. Faktor Pendukung Faktor Pendukung partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak yaitu adanya kesadaran dalam diri anggota BKL Tunas Mekar akan pentingnya melayani dan membina lansia, adanya bantuan dana dan PMT dari pemerintah, adanya pembinaan dan Diklat bagi Kader BKL Tunas Mekar, adanya pandangan positif masyarakat terhadap lansia, adanya antusiasme lansia dalam mengikuti berbagai kegiatan, kinerja lansia yang masih bagus, dan semangat yang dimiliki lansia dalam bekerja. Ibu “Ct” mengungkapkan bahwa lansia di Dusun Bulak selalu antusias mengikuti kegiatan. Pencapaian tertinggi dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan mencapai 60 lansia yang hadir untuk memeriksakan kesehatan.

b. Faktor Penghambat

Faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia antara lain masih ada lansia yang kurang memiliki kesadaran akan pentingnya memantau kondisi kesehatannya, kebutuhan ekonomi keluarga 145 lansia mempengaruhi perhatiannya kepada lansia, mulai lunturnya tata krama anak muda terhadap orang yang lebih tua. Menurut Bapak “Md” pelayanan sosial yang diberikan oleh masyarakat bagi lansia kurang dapat tercapai maksimal, karena kurangnya unggah-ungguh anak muda jaman sekarang terhadap usia yang lebih tua. Anak muda saat ini apabila berjalan di depan orang yang lebih tua tanpa nderek langkung terlebih dahulu, padahal tindakan ini yang masih sering diharapkan lansia.

B. Saran