116 tertinggi mencapai 60 orang lansia. Kemudian, dari Profil BKL Tunas Mekar
faktor pendukung lainnya adalah adanya SK BKL Tunas Mekar dari Kecamatan Sentolo dan Desa Tuksono memudahkan memperoleh bantuan dari pemerintah.
BKL Tunas Mekar juga berprestasi dalam Lomba Kelompok BKL BKKBN Tahun 2014, sehingga memperoleh hadiah uang pembinaan untuk kegiatan dari
pemerintah. Dalam Laporan Kegiatan Home Care tahun 2016, kegiatan
pelayanan sosial bagi lansia mendapat dukungan baik dari warga yang memiliki lansia maupun dari perangkat desa setempat, sehingga warga semakin aktif
mengikuti kegiatan karena merasa adanya perhatian dari pemerintah. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak yaitu adanya kesadaran dalam diri anggota BKL
Tunas Mekar akan pentingnya melayani dan membina lansia, adanya bantuan dana dan PMT dari pemerintah, adanya pembinaan dan Diklat bagi Kader BKL
Tunas Mekar, adanya pandangan positif masyarakat terhadap lansia, adanya antusiasme lansia dalam mengikuti berbagai kegiatan, kinerja lansia yang masih
bagus, dan semangat lansia dalam bekerja.
b. Faktor Penghambat
Partisipasi masyarakat selama ini masih terdapat beberapa penghambat atau kendala, khususnya partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan
sosial bagi lansia di Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Faktor penghambat atau kendala tersebut diketahui dari
117 informasi hasil wawancara kepada tokoh masyarakat dan warga masyarakat
seperti yang diungkapkan oleh Bapak ”Sy”: “masih ada lansia yang kurang adanya kesadaran, sedangkan kita sudah
memberikan fasilitas, mendatangkan dari puskesmas, dokter, dsb. Tapi warga sendiri yang mau kita obati kurang ada kesadaran. Beliau-beliau itu
berangkat disini karna kalau sudah merasakan nggak enak badan, baru ada kesadaran untuk memeriksakan. Tapi kalau badannya kerasa enak, nggak
kontrol kesini.” Menurut Bapak “Sy” faktor yang menghambat partisipasi masyarakat
dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia, khususnya pelayanan bidang kesehatan adalah karena masih adanya lansia yang belum memiliki kesadaran
yang tinggi terhadap pentingnya memantau dan mengontrol kondisi kesehatannya. Beberapa lansia hanya memeriksakan kesehatannya apabila sudah
merasakan sakit. Di sisi lain, faktor penghambat juga muncul dari pihak keluarga lansia
seperti yang diungkapkan oleh Ibu “Ct”: “kalau simbah-simbah itu, kadang ada keluhan dari keluarga nggak ada
yang mendampingi, anak cuc unya sibuk dengan pekerjaannya sendiri.”
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ibu “Mn”: “Kan kadang, anak 2 kabeh nyambut gawe, esuk mung ditukokke sarapan,
le mulih sore . Sebenernya dia mampu, cuma waktunya yang nggak ada.”
Hal yang hampir sama diung kapkan oleh Bapak “Md”:
“Yang menghambat keluarga memenuhi keinginan lansia biasanya ya karna ekonomi. Kan untuk
ragat sekolah cucune, kepentingan umum juga. Karena pekerjaan keluarga dan anaknya sudah punya anak, presentase
memperhatikan lansia berkurang. ”
Menurut Ibu “Ct” dan Bapak “Md”, yang menjadi penghambat keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial
118 bagi lansia yaitu faktor ekonomi. Keluarga lansia bekerja sepanjang hari untuk
mencari uang guna memenuhi kebutuhannya yang sangat beragam. Bahkan, tidak jarang karena kesibukannya tersebut, keluarga menjadi lalai untuk
memperhatikan kondisi lansia. Selain itu, kemajuan zaman juga menjadi kendala dalam memberikan
pelayanan sosial bagi lansia, seperti yang diungkapkan oleh B apak “Md”:
“Tapi saiki juga kembali ke jamannya itu lho, anak sekarang kurang unggah-ungguh, karepe orang tua dulu kan etika, mlaku nang ngarepe
wong tuo kan kudune nderek langkung, kadang itu yang sok jadi kehendak
lansia.” Bapak “Md” berpendapat bahwa salah satu faktor penghambat partisipasi
masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia adalah mulai hilangnya
unggah-ungguh atau tata krama anak muda saat ini. Lanjut usia hendaknya dihormati dan dihargai sebagai bentuk penerimaan lansia di
lingkungan tempat tinggalnya. Sesuai dengan hasil pengamatan peneliti dalam kegiatan Posyandu Lansia
bahwa masih terdapat lansia yang tidak datang memeriksakan kesehatannya karena memilih untuk beraktivitas di rumah, dan ada pula yang karena kondisi
fisiknya sudah tidak mampu untuk berjalan, namun keluarga tidak ada yang mengantar. Kemudian, dari Laporan Kegiatan
Home Care tahun 2016 diketahui bahwa ada hambatan yakni sasaran bantuan dari Dinsos yang tidak sebanding
dengan jumlah lansia di Dusun Bulak yaitu hanya untuk 40 lansia, sementara di Dusun Bulak pada tahun 2016 terdapat 75 orang lansia.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan
119 sosial bagi lansia adalah masih ada lansia yang kurang memiliki kesadaran akan
pentingnya memantau kondisi kesehatannya, kebutuhan ekonomi keluarga lansia mempengaruhi perhatiannya kepada lansia, dan mulai lunturnya
unggah-ungguh anak muda terhadap orang yang lebih tua.
C. Pembahasan
Hasil penelitian di atas merupakan fakta-fakta yang menunjukkan bagaimana masyarakat Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo,
Kabupaten Kulon Progo, berpartisipasi dalam memberika pelayanan sosial bagi lanjut usia. Berikut akan dibahas mengenai makna-makna yang terkandung
dalam fakta-fakta tersebut.
1. Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Sosial bagi Lanjut Usia di
Dusun Bulak a.
Alasan Masyarakat Dusun Bulak Berpartisipasi dalam Pelayanan Sosial bagi Lanjut Usia
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Dusun Bulak dalam pelayanan sosial bagi lansia dapat dikatakan cukup baik,
karena masyarakat Dusun Bulak memiliki kepedulian terhadap kondisi lansia yang ada di keluarganya maupun yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Kepedulian ini yang menumbuhkan keinginan di masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan lanjut usia untuk menjalani
kehidupan di masa tuanya. Tingkat partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi
lansia di Dusun Bulak dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dan