18 Menurut Hiryanto 2005:68, bentuk partisipasi masyarakat dalam
perencanaan antara lain; a terlibat aktif dalam proses sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan anggota masyarakat, b identifikasi kebutuhan
masyarakat, c rekrutmen, d penyusunan program kegiatan, e membantu mempersiapkan sebagian sarana dan prasarana yang diperlukan. Sedangkan
bentuk partisipasi dalam pengembangan program antara lain; a memberikan sumbangan dana, b menyumbangkan tenaga, c ikut mensosialisasikan
program-program kegiatan kepada anggota masyarakat, d mendukung kegiatan- kegiatan yang telah dilakukan secara menyeluruh.
Dari berbagai kutipan di atas, jika diaplikasikan di masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk partisipasi dapat dikelompokkan menjadi 2 bentuk,
yaitu bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata fisik dan juga bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak nyata nonfisik.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat
Pada dasarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat atau seseorang yang tercermin dalam perilaku dan aktivitasnya
dalam suatu kegiatan. Untuk bisa berpartisipasi dalam suatu kegiatan atau program, seseorang harus memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai
bidang partisipasi tersebut. Secara konseptual, faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tumbuh dan berkembangnya partisipasi dapat didekati dengan berbagai
pendekatan disiplin keilmuan. Berlo dalam Aprillia Theresia dkk, 2014: 207 menyatakan bahwa
menurut konsep proses pendidikan, partisipasi merupakan bentuk tanggapan atas
19 rangsangan yang diberikan, yang dalam hal ini, tanggapan merupakan fungsi
dari manfaat yang dapat diharapkan. Di samping itu, dengan melihat kesempatan, yang bersangkutan juga akan termotivasi untuk meningkatkan
kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk dapat berpartisipasi. Seseorang akan berpartisipasi terhadap sesuatu yang mana dalam hal ini
dikonotasikan sebagai suatu perwujudan perilaku seseorang terhadap suatu objek kegiatan. George Homans dalam Siti Irene AD, 2015: 57 berpendapat bahwa
suatu tindakan sosial masyarakat dalam berpartisipasi didasarkan pada empat proporsi, yaitu:
a. Proporsi keberhasilan: makin positif respon yang diterima, maka makin
sering tindakan tersebut dilakukan. b.
Proporsi stimulus: jika ada kesamaan stimulus yang menguntungkan, maka semakin besar pengulangan tindakan.
c. Proporsi nilai: semakin bermakna hasil yang diterima, maka semakin besar
pengulangan tindakan. d.
Proporsi berjenuh-kerugian: semakin sering menerima respon yang istimewa, maka respon tersebut maka berkurang nilainya.
Slamet dalam Aprillia Theresia dkk, 2014: 207 menyatakan bahwa tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sangat
ditentukan oleh tiga unsur pokok, yaitu: 1 adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi, 2 adanya kemauan masyarakat untuk
berpartisipasi, dan 3 adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi. Tentang hal ini, adanya kesempatan yang diberikan dapat menjadi faktor
pendorong tumbuhnya kemauan, dan kemudian kemauan akan sangat menentukan kemampuan yang dimilikinya.
Menurut Siti Irene AD 2015: 57 faktor yang dapat menghambat atau menjadi ancaman terhadap partisipasi masyarakat antara lain:
20 a.
Sifat dan rasa malas, apatis, perilaku masa bodoh, dan tidak mau melakukan perubahan di tingkat anggota masyarakat.
b. Aspek-aspek tipologis pembuktian dan jurang.
c. Faktor geografis berkaitan dengan letak dan jarak.
d. Demografis jumlah penduduk.
e. Faktor ekonomi masyarakat.
Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono 2016:106 menjelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu
faktor pendukung dan faktor penghambat. Pertama, faktor pendukung partisipasi
adalah budaya menjunjung tinggi rasa kebersamaan, kebermanfaatan program, dan antusiasme masyarakat mengikuti program berpengaruh pada tingkat
partisipasi. Kedua, faktor penghambat yaitu tingkat pendidikan, yang masih
tergolong rendah mereka lebih cenderung susah untuk ikut berpartisipasi khususnya dalam proses penjaringan ide atau perencanaan karena keterbatasan
pemahaman dan kemampuan. Pelaksanaan partisipasi tidak mungkin sama pada berbagai masyarakat,
karena adanya keanekaragaman pengetahuan, jenis kebutuhan, serta urgensi masalah sosial yang berbeda pula pada masing-masing masyaraka. Sehingga
dalam pelaksanaannya, banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya partisipasi di suatu masyarakat, baik itu berupa faktor
pendukung, maupun faktor penghambat.
B. Tinjauan tentang Pelayanan Sosial Lanjut Usia