Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat Dusun Bulak dalam Pelayanan

122

b. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat Dusun Bulak dalam Pelayanan

Sosial bagi Lanjut Usia Bentuk partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia dirasa sesuai dengan kajian sebelumnya yaitu tentang jenis partisipasi yang diungkapkan oleh Cohen dan Uphoff dalam Siti Irene AD, 2015:61 yang menyebutkan bahwa jenis partisipasi yang pertama adalah partisipasi pengambilan keputusan, kedua partisipasi dalam pelaksanaan, dan yang terakhir partisipasi dalam evaluasi. Partisipasi dalam pengambilan keputusan ini berkaitan dengan penentuan program, gagasan atau ide yang menyangkut kepentingan bersama dalam pembentukan kelompok Bina Keluarga Lansia BKL Tunas Mekar. Masyarakat hadir pada kegiatan Posyandu, masyarakat berdiskusi tentang pembentukan kelompok BKL, masyarakat mengungkapkan ide dan gagasan, berdiskusi bersama hingga memperoleh keputusan untuk membentuk kelompok BKL Tunas Mekar. Hal ini sejalan dengan pendapat Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono 2016:105 bahwa partisipasi dalam perencanaan masyarakat dilibatkan penuh dalam proses perencanaan program melalui musyawarah bersama, pada musyawarah tersebut ide dan usulan dari masyarakat menjadi hal penting atau acuan dalam perencanaan program. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan sosial bagi lansia melalui berbagai kegiatan di Dusun Bulak ini meliputi menggerakkan sumber daya masyarakat untuk memberikan pelayanan sosial bagi lansia, seperti 123 keluarga dan masyarakat memberikan dukungan dan motivasi kepada lansia untuk tetap aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di Dusun Bulak. Peranan keluarga dan masyarakat sangat berarti dalam keberhasilan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak. Tidak hanya dorongan, dukungan, ataupun motivasi saja yang diberikan, tetapi masyarakat juga berpartisipasi dan berkontribusi dalam bentuk pendanaan atau finansial untuk membantu dalam pelaksanaan kegiatan, maupun untuk penyediaan fasilitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono 2016:106 bahwa partisipasi dalam proses pelaksanaan masyarakat ikut berpartisipasi sebelum program dimulai sampai akhir program, berupa pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga kerja, uang tunai, dan atau beragam bentuk lainnya. Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti dari arsip notulensi BKL Tunas Mekar, partisipasi masyarakat dalam evaluasi kegiatan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak ini melalui pertemuan Bina Keluarga Lansia BKL Tunas Mekar setiap awal tahun baru. Pertemuan ini dikhususkan untuk membahas ketercapaian kegiatan, hambatan, serta pemecahan masalah untuk perbaikkan pelaksanaan kegiatan di tahun selanjutnya. Pada kegiatan ini melibatkan pengurus dan anggota BKL Tunas Mekar yang memiliki anggota keluarga lansia. Seperti yang dijelaskan oleh Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono 2016:106, partisipasi masyarakat dalam evaluasi merupakan aktivitas yang melibatkan pihak bersangkutan untuk mencari informasi dalam mengembangkan kegiatan yang sedang berjalan, pencarian informasi agar berjalan sesuai waktu dan sasaran yang ditetapkan. 124 Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa masyarakat berpatisipasi dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak dalam dua bentuk, yaitu partisipasi dalam bentuk fisik dan partisipasi dalam bentuk nonfisik. Pertama, partisipasi masyarakat dalam bentuk fisik meliputi pendanaan, tenaga, dan melalui keterampilan atau keahlian yang dimiliki masyarakat, sebagai berikut: Partisipasi pendanaan dapat berupa partisipasi dalam bentuk uang maupun finansial. Partisipasi masyarakat dalam bentuk uang yaitu: 1 masyarakat Dusun Bulak yang memberikan sumbangan dana berkaitan bantuan biaya akomodasi, transportasi, dan lain-lain yang diperlukan dalam proses pengajuan bantuan, 2 sumbangan dana untuk pengadaan PMT dalam kegiatan Posyandu Lansia, sehingga lansia tidak akan terbebani dengan tuntutan iuran. Selain itu anggota keluarga juga berpartisipasi dalam bentuk finansial dalam memenuhi kebutuhan dasar papan, sandang, pangan, antara lain: 1 menyediakan fasilitas tempat tidur dan ibadah untuk memenuhi kebutuhan lansia di tempat tinggalnya, 2 kebutuhan pakaian, 3 kebutuhan makan sehari-hari lansia. Sejalan dengan pendapat Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono 2016:106 yang menjelaskan bahwa partisipasi fisik masyarakat dalam bentuk material yaitu masayarakat dengan sukarela memberikan sumbangan sarana prasarana untuk keberhasilan program baik berupa tempat maupun alat. Partisipasi tenaga yang diberikan masyarakat Dusun Bulak untuk menunjang keberhasilan kegiatan pelayanan sosial bagi lansia di sekitar tempat 125 tinggalnya meliputi: 1 masyarakat secara sukarela membentuk organisasi Bina Keluarga Lansia BKL dengan berkonsultasi kepada pihak-pihak terkait terlebih dahulu hingga memperoleh pembinaan untuk melaksanakan kegiatan BKL, 2 terkait dengan bantuan sosial, perangkat dusun melakukan pengajuan dengan mendata terlebih dahulu nama-nama lansia yang sesuai kriteria berhak memperoleh bantuan BPJS dari pemerintah, 3 selain BPJS, bantuan lain berupa Pemberian Makanan Tambahan PMT bagi lansia juga melibatkan partisipasi tenaga masyarakat, mulai dari menentukan nama lansia calon penerima hingga proses pembagiannya, 4 tidak hanya masyarakat dewasa yang berpartisipasi dalam bentuk tenaga dalam memberikan pelayanan bagi lansia, tapi remaja juga dengan sukarela mengantarkan seorang lansia yang sakit untuk melakukan pengobatan di rumah sakit. Hamijoyo dalam Desi Usmania, 2014:23 berpendapat bahwa, partisipasi dalam bentuk tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program. Partisipasi masyarakat Dusun Bulak dalam bentuk keterampilan atau keahlian meliputi: 1 masyarakat yang memiliki keahlian sebagai konselor memberikan layanan konseling secara sukarela kepada lansia maupun keluarga lansia yang ingin berkonsultasi seputar permasalahan sehari-hari khususnya terkait lansia, 2 keterampilan medis untuk mendeteksi permasalahan kesehatan lansia, 3 masyarakat yang memiliki pengetahuan serta kemampuan memberi penyuluhan juga dengan sukarela menyampaikan penyuluhan kepada lansia terkait manfaat mengikuti pelayanan kesehatan, 4 masyarakat juga melatih 126 lansia membuat kerajinan tas agel dalam kegiatan ekonomi. Senada dengan pendapat Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono 2016:106 bahwa masyarakat berpartisipasi untuk bisa menggunakan keterampilan yang telah dimiliki dalam meningkatkan kualitas kehidupannya, sumbangan ini dapat berupa peningkatan pengetahuan anggota masyarakat, peningkatan keterampilan, perbaikan perilaku, peningkatan pendapatan, dan penciptaan lapangan kerja. Kedua, partisipasi dalam bentuk nonfisik meliputi pemikiran, partisipasi sosial, dan partisipasi representatif atau pemberian mandat, sebagai berikut: Masyarakat berpartisipasi dalam bentuk pemikiran berupa gagasan, usulan, dan pengambilan keputusan. Masyarakat memberikan gagasan untuk membentuk paguyuban yang menaungi keluarga lansia yakni organisasi BKL Bina Keluarga Lansia, selanjutnya masyarakat melakukan diskusi untuk pengambilan keputusan terkait pembentukan organisasi tersebut. Selain itu, masyarakat juga menyampaikan usulan terkait pemberian bantuan bagi lansia, meskipun keputusan tetap berada di tangan pemerintah desa. Sejalan dengan penjelasan yang disampaikan oleh Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono 2016:106 bahwa ide dan pikiran yang dilakukan oleh masyarakat, dirumuskan secara bersama dalam musyawarah. Partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial bagi lansia di Dusun Bulak dalam bentuk partisipasi sosial sebagai tanda paguyuban serta memotivasi lansia untuk turut berpartisipasi atau mengajak lansia dalam kegiatan yang dilaksanakan di dusun, antara lain kegiatan pengajian, pelayanan kesehatan, dan menjenguk orang sakit. Hal ini seperti definisi dari Hamijoyo dalam Desi 127 Usmania, 2014:23 partisipasi sosial ini diberikan oleh partisipan sebagai tanda paguyuban, misalnya arisan, menghadiri kematian, dan lainnya dan dapat juga sumbangan perhatian atau tanda kedekatan dalam rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi. Kemudian, partisipasi representatif yang diberikan masyarakat dalam kegiatan pelayanan sosial bagi lansia dilakukan dengan cara memberikan mandatkepercayaan kepada kader Posyandu Lansia dan anggota BKL untuk melaksanakan piket dan tugas lain sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, serta pembagian kader untuk tiap-tiap RT. Sejalan dengan Chapin dan Holil dalam Desi Usmania, 2014:23 yang menjelaskan bahwa partisipasi representatif dilakukan dengan cara memberikan mandatkepercayaan kepada wakilnya yang duduk dalam organisasi atau panitia. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu partisipasi dalam bentuk fisik dan partisipasi dalam bentuk nonfisik. a. Partisipasi fisik 1 Partisipasi dalam bentuk pendanaan atau finansial seperti pemberian sumbangan dana untuk biaya akomodasi pengajuan bantuan sosial, PMT Posyandu Lansia, pemberian fasilitas kamar tidur dan tempat ibadah, serta pemenuhan kebutuhan pakaian dan makan sehari-hari lansia. 2 Partisipasi dalam bentuk tenaga seperti masyarakat membentuk kelompok BKL Tunas Mekar, mengajukan bantuan bagi lansia, 128 berpartisipasi dalam pembagian PMT lansia, hingga mengantarkan lansia berobat ketika sakit. 3 Partisipasi dalam bentuk keterampilan atau keahlian meliputi pemberian layanan konseling oleh masyarakat yang memiliki keahlian sebagai konselor, sosialisasi atau pemberian wawasan bagi lansia, dan melatih membuat kerajinan tas agel dalam kegiatan ekonomi. b. Partisipasi Nonfisik 1 Partisipasi dalam bentuk pemikiran antara lain gagasan masyarakat untuk membentuk kelompok BKL Tunas Mekar di Dusun Bulak dan usulan pengadaan bantuan PMT lansia pada kegiatan Musbangdes di Balai Desa Tuksono. 2 Partisipasi sosial yang diberikan masyarakat berupa ajakan dan motivasi yang dilakukan masyarakat kepada lansia untuk mengikuti kegiatan keagamaan, pelayanan kesehatan, hingga kegiatan menjenguk tetangga yang sakit. 3 Partisipasi representatif atau dengan pemberian mandat dilakukan masyarakat dalam hal pembagian jadwal piket Posyandu Lansia dan pembagian kader BKL Tunas Mekar di tiap-tiap RT di Dusun Bulak.

c. Pelayanan Sosial bagi Lanjut Usia di Dusun Bulak