Aktivitas Pembelajaran 4.1 Diskusi Kelompok Tugas Mandiri 4.2

Agama Khonghucu 127 4.5. “Kalau kini ada orang yang menghancurkan genting-genting dan mencoret-coret dinding dengan maksud agar mendapat makan, apakah kamu akan memberinya makan?” “Tidak” “Nyata disini, kamu tidak memberi makan karena maksud hati orang itu; tetapi memberi makan karena jasanya”

F. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Pembelajaran 4.1 Diskusi Kelompok

Buatlah kelompok kecil 3 – 5 orang. Diskusikan hikmah apa \DQJ GDSDW NDOLDQ SHODMDUL GDUL ELRJUD¿ ;XHVKL7MKLH7MD\ ,QJ GL atas selama 15 menit. Selanjutnya, buat hasil diskusi dalam format power point dan presentasikan hasilnya di depan kelas. Kelompok lain dipersilahkan untuk menyimak, mengomentari dan mempertanyakan apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau berargumentasi jika berbeda pandangan. Tujuan Aktivitas Peserta didik lebih mengenal tokoh rohaniwan agama Khonghucu di Indonesia sehingga lebih menghargai dan memiliki kebanggan. Poin inti penjelasan Poin pembelajaran yang ingin disampaikan dengan aktivitas ini adalah: 1. Peserta didik mengenal tokoh Xueshi Tjhie Tjay Ing yang telah banyak berjasa bagi perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. 2. Peserta didik dapat meneladani semangat Xs Tjhie Tjay Ing dalam memajukan perkembangan agama Khonghucu di Indonesia.

2. Tugas Mandiri 4.2

Tuliskan dalam secarik kertas terkait konsep “Nei Sheng Wai Wang” Ke dalam memiliki pribadi Nabi, keluar memiliki pribadi Raja. Apakah mungkin konsep ini diterapkan? Apakah mungkin setiap orang menjadi seperti Nabi? Jika tidak, tuliskan argumentasi kalian. Jika ya, tuliskan pandangan kalian dan bagaimana penerapannya. Durasi tugas selama 10 menit. Tujuan Aktivitas Peserta didik mengenal lebih dekat konsep “Nei Sheng Wai Wang” dan melatih daya pikir melalui berbagai kemungkinan pemahaman dan penerapan dari konsep “Nei Sheng Wai Wang. 128 Kelas IX SMP Poin inti penjelasan Poin inti yang ingin disampaikan kepada peserta didik adalah : 1. Idealisme setiap orang dapat seperti Nabi, hanya tinggal kemauan dari masing-masing orang apakah mau membina rohaninya dengan sungguh-sungguh. 2. Penerapan puncak baik dalam pembinaan diri pada puncaknya adalah ke dalam mempunyai pribadi seperti Nabi dan meraga keluar seperti Raja Pemimpin. Seorang Junzi bukan hanya mahir melatih diri melainkan juga dalam berinteraksi dengan sesama manusia. 3. Peserta didik terinspirasi minimal menjadi rohaniwan dan pemimpin bagi dirinya sendiri.

G. Penilaian