Pendalaman Materi Buku Pegangan Guru Semua Agama SMP Kelas 9 Kurikulum 2013

88 Kelas IX SMP

E. Pendalaman Materi

Landasan ayat : Bakti kepada Orang tua 1. Zhongyong XIX: 5 : “Cinta Kasih itulah Kemanusiaan, dan mengasihi orang tua itulah yang terbesar. Kebenaran itulah kewajiban hidup, dan memuliakan para bijaksana itulah yang terbesar. Perbedaan dalam mengasihi orang tua dan pertingkatan dalam memuliakan para bijaksana itu terjadi oleh adanya Tata Susila.” Di sini jelas bahwa iman dalam agama Khonghucu mengutamakan yang pokok, setelah pokok tegak maka Jalan Suci akan berkembang. Perhatikan penjelasan lebih lanjut Nabi Kongzi akan hal ini dalam Xiaojing XIII: 1 – 3. 2. Xiaojing XIII: 1 – 3 Nabi Kongzi bersabda, ”Seorang Junzi mendidikkan laku bakti bukan hanya bermaksud untuk lingkungan keluarga sendiri yang tiap hari dijumpai dan dilihatnya. Ia mendidikkan laku bakti agar orang dapat hormat kepada segenap bapak yang ada di dunia ini; mendidikkan laku rendah hati agar orang dapat hormat kepada segenap kakak yang ada di dunia ini; dan mendidikkan laku bakti sebagai menteri agar orang hormat kepada segenap pemimpin yang ada di dunia ini. Di dalam Kitab Sanjak tersurat : ‘berbudi gembira seorang Junzi, dialah ibu-bapak rakyat.’ Bila bukan Kebajikan Sempurna, bagaimana dapat dipatuhi rakyat sedemikian besarnya?” 3. Zhongyong XIX: 7 : “Maka seorang Junzi tidak boleh tidak membina diri; bila berhasrat membina diri, tidak boleh tidak mengabdi kepada orang tua; bila berhasrat mengabdi kepada orang tua, tidak boleh tidak mengenal manusia, dan bila berhasrat mengenal manusia, tidak boleh tidak mengenal kepada Tian.” Pelajari juga ayat-ayat tentang bakti berikut ini. Liji XXIV: 18 1. Orang mungkin dapat memberi perawatan, tetapi adanya rasa hormat itulah yang sukar. 2. Orang mungkin dapat menghormat, tetapi kemampuan memberi ketenteraman, itulah yang sukar. 3. Orang mungkin dapat memberi ketenteraman, tetapi untuk dapat mewujudkan sampai akhir hayatnya, itulah yang sukar. Agama Khonghucu 89 Kitab Lunyu II: 7-8 Nabi Kongzi bersabda, “Sekarang yang dikatakan berbakti katanya asal dapat memberi pemeliharaan. Sesungguhnya anjing dan kudapun dapat memberi pemeliharaan. Kalau tidak disertai rasa hormat, apa bedanya?” “Dalam berbakti sikap wajahlah yang sukar Ada pekerjaan, anak dapat melakukan sekuat tenaga, ada anggur dan makanan lebih dahulu disuguhkan kepada orangtua, kalau hanya demikian saja, cukupkah dinamai Laku Bakti?” Kitab Mengzi Bab IVB:13 Rasul Mengzi bersabda, “Memelihara masa hidup orangtua, itu belum cukup dinamai pekerjaan besar. Hanya segenap pengabdiannya untuk mengantar kewafatannya, barulah dapat dinamai pekerjaan besar.” Kitab Lunyu Bab IV: 18 Nabi Kongzi bersabda, “Di dalam melayani ayah bunda, boleh memperingatkan, tetapi hendaklah dengan lemah lembut. Bila tidak diturut, bersikaplah lebih hormat dan jangan melanggar Kesusilaan. Meskipun harus bercapai lelah, janganlah menggerutu.” Luasnya Laku Bakti Liji XXIV: 17 – 18 : Zhengzi berkata,”Diri ini adalah warisan tubuh ayah bunda. Memperlakukan tubuh warisan ayah bunda, beranikah tidak penuh hormat? Rumah tangga tidak dibenahi baik-baik, itu tidak berbakti. Mengabdi pemimpin tidak setia, itu tidak berbakti. Mengemban suatu jabatan tidak dilaksanakan sungguh-sungguh, itu tidak berbakti. Antara kawan dan sahabat tidak dapat dipercaya, itu tidak berbakti. Bertugas di medan perang tiada keberanian, itu tidak berbakti. Tidak dapat menyelenggarakan lima perkara ini, itu akan memberi aib kepada orang tua. Beranikah orang tidak sungguh-sungguh?” Zhengzi berkata, “Adapun Laku Bakti itu adalah hal yang memenuhkan ruang antara langit dan bumi; dan akan berkembang membentang di antara ke empat penjuru lautan; menjangkau sampai ke zaman-zaman kemudian, tiada batas pagi maupun petang; menunjuk sampai ke lautan Timur, lautan Barat, lautan Selatan, maupun lautan Utara. Tersurat di dalam kitab Sanjak, ’Dari Barat sampai ke Timur, dari Utara sampai ke Selatan, tiada yang tidak bermaksud tunduk kepadanya.’ Shijing III.i.10.6. Demikianlah maksudnya.” 90 Kelas IX SMP Bakti kepada Alam 1. Mengzi IA: 3.4 “… Jangan diperkenankan penggunaan jala yang bermata rapat untuk menangkap ikan, sehingga ikan dan kura-kura tidak kurang untuk dimakan; dan pemotongan kayu di hutan harus ditentukan waktunya, sehingga kayu di hutan tidak kurang untuk dipergunakan… “ 2. Mengzi I A: 7.26 “… Dalam beternak ayam, babi, anjing, dan babi betina diwajibkan tidak sembarang waktu memotongnya sehingga ternaknya tidak berkurang, dengan demikian mereka yang berusia tujuh puluh tahun dapat memakan daging…” Bakti kepada Tian 1. Zhongyong XV: 1 – 5: 1. Nabi bersabda, “Sungguh Maha Besarlah Kebajikan Gui Shen Tian Yang Maha Roh.” 2. Dilihat tidak nampak, didengar tidak terdengar, namun tiap wujud tiada yang tanpa Dia. 3. Demikianlah menjadikan umat manusia di dunia berpuasa, membersihkan hati dan mengenakan pakaian lengkap sujud bersembahyang kepadaNya. Sungguh Maha Besar Dia, terasakan di atas dan di kanan-kiri kita Lun Yu VII: 13 4. Di dalam Kitab Sanjak Shi Jing tertulis, “Adapun kenyataan Tian Yang Maha Roh itu tidak boleh diperkirakan, lebih-lebih tidak dapat ditetapkan.” Shi Jing III. 3.2.7 5. Maka sungguhlah jelas sifatNya yang halus itu, tidak dapat disembunyikan dari Iman kita; demikianlah Dia. 2. Mengzi VI A: 16.1 Mengzi berkata, “Ada kemuliaan karunia Tian dan ada kemuliaan pemberian manusia. Cinta Kasih, Kebenaran, Satya, Dapat dipercaya dan gemar akan Kebaikan dengan tidak merasa jemu, itulah kemuliaan karunia Tian YME. Kedudukan raja muda, menteri, dan pembesar itulah kemuliaan pemberian manusia. 3. Mengzi VII A: 21.3 “Yang di dalam Watak Sejati seorang Junzi ialah yang tidak bertambah oleh kebesaran dan tidak rusak oleh kemiskinan; karena dialah takdir yang dikaruniakan Tian YME. Agama Khonghucu 91

F. Aktivitas Pembelajaran