6
Kelas IX SMP
baik mampu meragamkan cara mengasuh untuk mengembangkan potensi peserta didiknya sesuai keunikan mereka. Bila mampu menjadi guru yang
baik, barulah dapat menjadi seorang pemimpin.
5. Lima Cara Mengajar
“Seorang Junzi mempunyai 5 macam cara mengajar: 1 ada kalanya ia memberi pelajaran seperti menanam di saat musim hujan. 2 Ada kalanya
ia menyempurnakan kebajikan muridnya. 3 Ada kalanya ia membantu perkembangan bakat peserta didik. 4 Ada kalanya ia tanya jawabdiskusi.
5 Ada kalanya ia memotivasi peserta didik itu sendiri” Mengzi VII A: 40. Tahap pertama adalah peserta didik menerima pengetahuan. Dalam
menerima pengetahuan perlu memperhatikan kondisi yang kondusif sehingga proses transfer pengetahuan berjalan baik. Ini seperti menanam
padi di saat musim hujan.
Tahap kedua, dalam belajar akan menjadi mudah ketika mempunyai sikap mental yang benar. Seperti contohnya diperlukan semangat untuk
belajar dan diulang, kesabaran, ketelitian, hati kosong, keingintahuan, kegembiraan dalam belajar dan sebagainya. Oleh karena itu perlu
dikembangkan kebajikan peserta didik.
Tahap ketiga, kita mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik tidaklah sama. Hal ini sangat tergantung dari bakat atau kelebihan dari
setiap peserta didik. Seorang guru yang baik dapat mengenali bakat peserta didiknya dan mengasah bakat peserta didiknya agar berkembang.
Tahap keempat, untuk mengetahui seberapa jauh hasil belajar peserta didik, seorang guru mengajak tanya jawabdiskusi. Tahap kelima,
mendorong peserta didiknya membuat buah karya sebagai aktualisasi pengetahuan dan pembelajaran yang diperolehnya.
6. Kesungguhan
Untuk segala hal, persoalan utamanya bukanlah mampu atau tidak mampu, tetapi kesungguhanlah yang akan menentukan sebuah
keberhasilan. Zigong bersanjak, “Betapa indah bunga Tongtee. Selalu bergoyang menarik. Bukan aku tidak mengenangmu, hanya tempatmu
terlampau jauh.” Mendengar itu nabi bersabda, “Sesungguhnya engkau tidak memikirkannya benar-benar. Kalau benar-benar apa artinya jauh”
Lunyu. IX: 31.
Agama Khonghucu
7
Di dalam Khong-koo tertulis, “Berlakulah seumpama merawat bayi, bila dengan sebulat hati mengusahakannya, meski tidak tepat benar,
niscaya tidak jauh dari yang seharusnya. Sesungguhnya tiada yang harus lebih dahulu, belajar merawat bayi baru boleh menikah. Da Xue. Bab IX:
2.
Cu Tiang berkata, “Seorang yang memegang kebajikan tetapi tidak mengembangkannya, percaya akan jalan suci tetapi tidak sungguh-
sungguh; ia ada, tidak menambah, dan tidak adapun tidak mengurangi.” Lunyu. XIX: 2.
Gambar 1.1 Keterangan gambar
Pendidikan
Pentingnya Pendidikan Tujuan Pendidikan
Pendidikan yang Baik
Hakikat Pendidikan
Guru yang Baik Menyempurnakan adat istiadat
rakyat peradaban Membentuk Manusia Berbudi
Luhur Junzi Mengantisipasi perubahan
jaman Membimbing berjalan tidak menyeret sehingga
menumbuhkan keharonisan Menguatkan dan tidak menjerakan, sehingga
memberi Kemudahan Membukakan jalan tetapi tidak mengantar sampai
akhir pencapaian, sehingga menjadikan orang Berpikir
Menjadikan orang lain menyambung citanya
Meragamkan cara mengajar Mengerti kebaikan dan
keburukan kualitas muridnya Mengerti apa yang sulit dan yang
mudah dalam proses belajar
8
Kelas IX SMP
Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran