Kerangka Berpikir Pertanyaan Penilitian

51 2 Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik. Dilhat dari berbagai pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan inklusif adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan seluas-luasnya bagi seluruh peserta didik dengan menghargai keanekaragaman dan tanpa adanya perlakuan diskriminatif.

C. Kerangka Berpikir

Anak lamban belajar slow learner adalah anakyang memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata dari anak pada umumnya, pada salah satu atau seluruh area akademik. Jika dilakukan pengetesan IQIntelegence Question, skor tes IQ menunjukkan skor antara 70 dan 90. Biasanya, anak lamban belajar slow learner mengalami beberapa permasalahan di dunia pendidikan. Permasalahan tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Anak mengalami perasaan minder terhadap teman-temannya karena kemampuan belajarnya lebih lamban daripada teman-temannya. 2. Anak cenderung bersifat pemalu. 3. Lamban menerima informasi karena keterbatasan dalam bahasa reseptif dan ekspresif. 4. Hasil prestasi belajar yang kurang optimal. 5. Anak dapat tinggal kelas. 6. Mendapatkan label yang kurang baik dari teman-temannya. Siswa lamban belajar slow learner pada sekolah inklusi merupakan suatu masalah yang menarik untuk dilakukan sebuah penelitian yang mendalam khususnya mengenai bagaimana guru melaksanakan pembelajaran 52 dalam sebuah kelas yang reguler. Menerapkan pembelajaran di kelas reguler murni dan di kelas inklusi tentu terdapat perbedaan. Kehadiran anak berkebutuhan khusus, khususnya lamban belajar slow learnerakan menjadikan pertimbangan guru dalam memilih dan menerapkan pembelajaran di dalam kelas.

D. Pertanyaan Penilitian

Pertanyaan penelitian ini dikembangkan dari rumusan masalah yang antara lain adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana tahap perencanaan pembelajaran siswa lamban belajar? 2. Bagaimana tahap pelaksanaan pembelajaran siswa lamban belajar? 3. Bagaimana tahap evaluasi dan tindak lanjut bagi siswa lamban belajar? 53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan peneilitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Me nurut Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 25, penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. Penelitian kualitatif juga disebut sebagai penelitian naturalistik. Menurut Sugiyono 2011: 8, karakteristik penelitian kualitatif atau naturalistik adalah dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting. Hal itu sejalan dengan pendapat Muhammad Idrus 2009: 24, bahwa peneliti kualitatif sedapat mungkin harus berinteraksi secara dekat dengan informan, mengenal secara dekat dunia kehidupan siswa, mengamati, dan mengikuti alur kehidupan informan secara apa adanya wajar. Penelitian kualitatif ini digunakan dengan maksud mendapatkan data yang mendalam dan bermakna. Peneliti bermaksud mencermati dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran siswa lamban belajar slow learner kelas II di SD N Jlaban, Sentolo secara mendalam.