70
anak lamban belajar terlihat aktif menjawab pertanyaan guru di akhir pembelajaran. Tanggal 10,11,15,16,20,23
Guru tidak melakukan evaluasi khusus kepada siswa di akhir pembelajaran. Selama satu kali pembelajaran, siswa biasanya mengerjakan soal lebih dari
satu kali. Soal-soal tersebutlah yang dijadikan evaluasi. Evaluasi siswa lamban belajar dengan siswa lainnya adalah sama. Siswa lamban belajar terkadang
tidak dapat menyelesaikan tugas dalam waktu yang telah ditentukan, sehingga anak harus menyelesaikannya di jam setelah pulang sekolah dengan ditunggui
ibu guru. Sedangkan untuk tindak lanjut siswa lamban belajar juga sama dengan siswa lainnya, yakni diberikannya pekerjaan rumah PR berdasarkan
materi pembelajaran saat itu. Peneliti menyimpulkan ketiga aspek tersebut penyampaian kesimpulan,
evaluasi, dan tindak lanjut telah terpenuhi. Tiga aspek pembelajaran siswa lamban belajar dan siswa lainnya adalah sama.
3. Evaluasi dan Tindak LanjutSiswa Lamban Belajar
Ditinjau dari indikator evaluasi tindak lanjut, terdapat 3 aspek yang diteliti yakni evaluasi, program remedial, dan program khusus siswa lamban belajar.
Berdasarkan hasil observasi selama rangkaian kegiatan penelitian, terlihat bahwa guru belum pernah melakukan program remedial. Sedangkan untuk program
khusus siswa lamban belajar, dapat disimpulkan bahwa program tersebut diantaranya adalah dilakukannya assesmen, tambahan waktu mengerjakan tugas
saat pulang sekolah, dan pertemuan rutin siswa berkebutuhan khusus.
71
Peneliti Apakah terdapat program khusus bagi siswa lamban belajar di luar jam pembelajaran?
Guru Kelas
Ya paling tambahan waktu untuk lebih penguatan materi pada anak. Kemudian koordinasi dengan orang tua siswa. Kan kadang
anaknya pulang terlambat, jadi orang tua diberikan pengertian bahwa anaknya sedang mengikuti jam tambahan pulang sekolah.
Peneliti Apakah terdapat program khusus untuk anak lamban belajar? GPK
Nggak ada. Cuma ketika assesmen saja. Selama rangkaian kegiatan penelitian, GPK tidak turut serta mendampingi
siswa lamban belajar ketika terjadi tambahan waktu mengerjakan soal sepulang sekolah. Berdasarkan wawancara dengan GPK, sebenarnya dalam perencanaan
terdapat kunjungan rutin ke rumah siswa lamban belajar untuk diadakan komunikasi dengan wali murid. Namun, beliau mengatakan belum pernah
melakukannya. Dilihat dari aspek komunikasi individual, guru seringkali terlihat terlibat
komunikasi secara individual dengan siswa lamban belajar selama proses pembelajaran. Guru akan menasihati siswa dan tanya jawab tentang kegiatan
belajar siswa. sedangkan untuk komunikasi guru dengan orang tua siswa tidak terlihat selama penelitian. Sedangkan untuk analisis evaluasi, guru selalu
memasukkan data nilai siswa langsung setelah siswa mengerjakan tugas selama proses pembelajaran. Teknik evaluasi siswa lamban belajar dengan siswa lainnya
adalah sama. Ditinjau dari indikator tindak lanjut ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua
bentuk tindak lanjut guru untuk siswa lamban belajar, yakni tambahan waktu menyelesaikan soal ketika pulang sekolah dan terjadinya komunikasi individual
72
dengan siswa lamban belajar. GPK tidak turut serta dalam kegiatan tindak lanjut ini. Di bawah ini ditampilkan penyajian data hasil penelitian pelaksanaan
pembelajaran siswa lamban belajar kelas II SD N Jlaban.
Gambar 1. Display Data Hasil Penelitian
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindak Lanjut
Analisis Karakter Siswa Lamban
Belajar
Komponen Pembelajaran
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Program Khusus
Komunikasi Individual
Guru menganalisis karakteristik siswa lamban belajar, guru melakukan komunikasi individual secara intensif dan berdasar pada
evaluasi proses pembelajaran.
Seluruh komponen pembelajaran yang tercantum dalam RPP media, metode, penilaian, sumber, materi, strategi untuk
siswa lamban belajar adalah sama dengan siswa lainnya. Guru melakukan apersepsi dengan cara tanya jawab tentang
kegiatan siswa atau keadaan lingkungan sekitar siswa. Guru menimbulkan motivasi awal dengan cara bernyanyi atau
tepuk. Guru terkadang menyampaikan pokok-pokok materi secara lisan atau ditulis di papan tulis.
Tidak terdapat perlakuan khusus untuk siswa lamban belajar di kelas II, kecuali jika GPK masuk ke kelas. Guru
memperlakukan siswa lamban belajar sama dengan siswa lainnya.
Guru menyimpulkan pembelajaran dengan cara tanya jawab secara klasikal. Tidak ada evaluasi khusus di akhir
pembelajaran. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran. Guru selalu memberikan PR kepada seluruh
siswa dengan soal yang sama. Dilakukannya tambahan waktu mengerjakan soal untuk siswa
lamban belajar sepulang sekolah. Guru melakukan komunikasi individual dengan siswa selama
proses pembelajaran.
73
D. Pembahasan