Teori Belajar yang Mendasari Career based Interventon CBI
                                                                                Menurut  Fadjar Shadiq dan Nur Amini Mustajab, 2011:27 faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif berdasarkan teori Piaget dipengaruhi oleh
empat hal berikut:  1 kematangan maturation  otak dan sistem syarafnya. 2 pengalaman experience yang terdiri atas pengalaman fisik physical experience,
yaitu interaksi manusia dengan lingkungannya. dan pengalaman logika-matematis logico-mathematical experience, yaitu kegiatan-kegiatan pikiran yang dilakukan
manusia.  3 transmisi sosial social transmission, yaitu interaksi dan kerjasama yang dilakukan oleh manusia dengan orang lain. 4 penyeimbangan equilibration,
suatu proses, sebagai akibat ditemuinya pengalaman informasi baru, dalam hal ini dicontohkan  anak yang berbakat terhadap sesuatu bidang, namun karena ia tidak
mendapat tantangan yang cukup, maka perkembangan kognitifnya akan terhambat. Peserta didik membangun struktur kognitif yang mencakup:  1 procedural
knowlege  yaitu menjawab how, techniques, skills, and abilities;  2  propositional knowledge , yaitu that, facts, concepts, proposition;dan 3 sikap, nilai-nilai.  Struktur
kognitif yang terbangun membantu peserta didik untuk membuat keputusan apa yang perlu dilakukan,  bagaimana melakukan, dan apa yang tidak boleh dikerjakan.
Belajar merupakan proses aktif, mahasiswa mengkonstruksi diri, membuat wacana, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain. Belajar juga merupakan  proses
mengasimilasi  dan menghubungkan pengalaman  atau informasi yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki mahasiswa sehingga pengetahuannya
berkembang Pannen, 2001: 18.
2
Teori Belajar Humanistik Teori  belajar humanistik  berakar  dari pendekatan filsafat  eksistensialis yang
memandang  siswa memiliki potensi yang harus dikembangkan melalui pendidikan. Teori  ini  muncul pada pertengahan abad ke 20.  Beberapa  tokoh   teori belajar
humanis yaitu  Habermas, Maslow dan Carl Roger Menurut  Habermas  ada 3 tipe belajar  yaitu  1 technical learning,
bagaimana  mahasiswa berinteraksi dengan  lingkungan alamnya  secara benar;  2 14
practical learning, bagaimana seseorang dapat berinteraksi  dengan lingkungan sosialnya, dengan orang-orang di sekitarnya; dan 3 emancipatory learning,
menekankan upaya agar seseorang mencapai sesuatu  pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi  budaya dalam lingkungan
sosialnya. Menurut teori ini  interaksi  dengan lingkungan  merupakan proses  belajar yang dapat membawa perubahan  pada diri mahasiswa sebagai peserta didik.
Abraham Maslow  dalam Slavin 1994: 351 percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya. Teori yang populer sampai sekarang adalah
teori tentang Hierarchy of Needs.  Visualisasi  gagasan Maslow tersebut  berupa piramida sehingga sering disebut Piramida hirarki kebutuhan Maslow. Pembelajaran
berfungsi menyediakan pengalaman  yang berharga untuk membantu memperlancar perkembangan pribadi mahasiswa. Belajar difokuskan  dengan arah yang jelas untuk
membantu mengembangkan potensi peserta didik secara utuh dan optimal. Pendekatan Career based Intervention  relevan  dengan  teori ini, karena tingkah laku
manusia mencakup determinan-determinan intrinsik dan  ekstrinsik.  Maslow menyebutkan lima jenis  kebutuhan dasar   manusia secara berjenjang.  Pada tingkat
yang  paling   bawah terletak kebutuhan  fisiologis,  physiological needs, tingkat kedua  kebutuhan rasa aman dan  perlindungan need for self security  and security,
tingkat  ketiga kasih sayang need  for love and belongingness, tingkat ke empat mencerminkan kebutuhan  atas penghargaan diri need for self-esteem,  dan yang
paling tinggi  adalah kebutuhan   aktualisasi diri need for self-actualization. Berdasarkan  pendekatan ini   motivasi   memiliki nilai  penting  karena mendorong
peserta didik  untuk mencapai tujuan. Demikian halnya dengan Carl Rogers adalah seorang psikolog  humanistik
yang menekankan perlunya sikap saling  menghargai  dan  tanpa  prasangka  Menurut Rogers yang  terpenting dalam proses  pembelajaran    adalah pentingnya  guru
memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu: 1 menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar, 2 siswa akan mempelajari hal-
15
hal yang bermakna bagi dirinya, 3 pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa, 4
belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses lugtyasyonos3ip. diakses  22 Mei 2011.
Penerapan  teori humanisme dalam pembelajaran menekankan  tugas guru sebagai fasilitator. Tugas-tugas tersebut meliputi:  1  penciptaan suasana awal,
situasi kelompok dan pengalaman belajar;  2   membantu untuk memperoleh  dan memperjelas  tujuan-tujuan belajar, baik secara perorangan, kelompok maupun yang
bersifat kelembagaan dan umum; 3  mempercayai adanya keinginan dari masing- masing  siswa untuk melaksanakan tujuan; 4  mengatur dan menyediakan sumber-
sumber untuk belajar yang dapat dimanfaatkan  para siswa; 4  menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh
kelompok;  5  menanggapi hasil refleksi  individu dan kelompok  dengan cara yang sesuai http
edukasi.kompasiana.com20111024 Berdasarkan  pendapat tersebut  peran   guru dalam pembelajaran humanistik
adalah menjadi fasilitator bagi para siswa,  memberi motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa,  memfasilitasi pengalaman belajar kepada
siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Aplikasi aplikasi teori humanistik  pada peserta didik lebih menunjuk pada
spirit selama proses pembelajaran. Mahasiswa  berperan sebagai pelaku utama student center yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan
siswa memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
                