Konsep diri, nilai nilai dan gambaran diri seseorang
nampaknya sederhana tapi memerlukan jawaban yang mendalam. Banyak aspek yang perlu diungkap meliputi kelebihan maupun kekurangannya, yang meliputi
aspek : fisik, psikis, minat, bakat, cita-cita, kebutuhan-kebutuhan pokok serta gaya hidup yang diinginkan.
Siti Maryatin 2015 menyatakan bahwa pemahaman diri adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada
diri sendiri http pemahaman-diri.html, diakses 18 April 2015. Semakin banyak individu mampu mengenali dirinya, maka ia semakin dalam untuk menyenangi
dirinya sendiri. Ia juga dapat memahami perasaannya dan juga memahami berbagai alasan pentingnya sesuatu bagi dirinya. Kegiatan memahami diri adalah berusaha
mencermati diri secara keseluruhan, bukan hanya sekedar kemampuan dan ketidak mampuan dalam melakukan sesuatu.
Dalam ilmu komunikasi kosep pengenalan diri, sangat terkenal dengan teori Jendela Johari Johari Window, teori ini diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry
Ingram, karenanya disebut Johari. Teori ini menggambarkan tingkat saling pengertian antar orang yang berinteraksi.
Guna membantu pemahaman diri, dalam ilmu komunikasi kita mengenal
Jendela Johari Johari Window, yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry
Ingram karenanya disebut Johari. Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkatan seseorang dalam berinteraksi dan mencerminkan tingkat keterbukaan dan
ketertutupan yang dibagi dalam 4 empat kuadran. open, hidden, blind,dan unknown. Gambarannya dapat dilihat didbawah ini.
26
Gambar 1. Kundran Jendela Jauhari
1 Daerah terbuka Open Apabila saya tahu dan orang lainpun tahu kelemahan dan kelebihan saya.
Itulah gambaran daearah terbuka. Keadaan atau sesuatu yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Keadaan tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-
perasaan, dan motivasi-motivasinya. Kuadran 1 Open merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan
orang lain. 2 Daerah Tersembunyi Hidden
Ada hal-hal yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak tahu. Misalnya rasa sakit atau kecewa yang dirasakan, bagaimana sakitnya saat itu. Rasa
sakit itu sangat ia rasakan, tetapi orang lain tidak mengetahuinya. Kuadran 2 Hidden merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui
oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain 3 Daerah Buta Blind
Disebut daerah buta, karena orang itu tidak mengetahui tentang dirinya, dalam hal ini bisa sifat, kebiasaan atau motivasinya, padahal orang lain
melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-olah baik, akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat tertutup, tampak formal
dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut sebagai 27
seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak
tulusannya. Kuadran 2 Blind merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita
sendiri. 4 . Daerah Gelap Unknown
Dikatakan “Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya
semua serba misterius. Kuadran 4 Unknown merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri
ataupun oleh orang lain.
8 . Pengembangan Diri
Srijanti, dkk 2009: 47, mengemukakan bahwa ada 11 strategi untuk meraih kesuksesan dalam bekerja, antara lain: 1 Percaya diri; 2 Terampil dalam
bekerja, 3 Mampu mengarahkan diri sendiri, 4 Mampu memahami diri sendiri dan pekerjaan orang lain, 5 berani mencoba, 6 Memiliki harga diri yang sehat, 7
Menerima kekurangan dirinya, 8 Murah hati dan bijaksana, 9 Cerdas dalam pergaulan, 10 Membuat orang lain berkesan, 11 Meraih peluang.
Percaya diri diperlukan dalam mencapai kesuksesan dalam bekerja. Setiap
orang memiliki kemampuan, tetapi tidak semua orang memiliki kemauan untuk sukses. Percaya diri adalah sifat yang mampu menunjukkan bahwa ia mampu
berbuat dan bekerja dengan baik. Selanjutnya Srijanti, dkk menyebutkan bahwa untuk bisa mengembangkan sikap percaya diri , seseorang harus mengetahui: a
bakat dan kemampuan seseorang, b memiliki keunggulan dalam menggali ide-ide, c bersikap tegas dan berpikiran positif, d membiasakan bergaul dengan orang-
orang yang tegas dan berprinsip, serta e membuat program dan rencana harian dan mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Terampil dalam Bersikap. Bersikap yang baik adalah tata cara yang dapat
menyebabkan kenyamanan dalam segala hal. Dalam bersikap kita harus 28
memperhatikan lingkungan dan dengan siapa kita berhadapan, apa kepentingannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: menjaga kehormatan diri, menjaga
ketenangan diri, tegas, cepat, jelas, dan tepat, dan menahan diri untuk mendapatkan kemanangan, Srijanti, 2015.
Mampu mengarahkan diri sendiri, dan tidak terpengaruh oleh dampak buruk lingkungan, misalnya saat yang lain bolos, atau terlambat, sebab dia memiliki
tanggung jawab terhadap kehidupan pribadinya. Mampu memahami diri dan pekerjaan orang lain, dia akan berusaha untuk memahami orang lain dan tidak
menuntut orang lain untuk memahami dirinya, pandai menyesuaikan diri sehingga dia tidak mengalami kesulitan dengan lingkungannya. Berani mencoba apapun resiko
yang dihadapi dalam pekerjaannya. Memiliki harga diri yang sehat tidak banyak berharap dari orang lain, lebih suka memberi daripada meminta.