karier, dan siap secara teknis menghadapi wawancara,  membuat lamaan pekerjaan yang baik.
5.  Teori Belajar yang Mendasari Career based Interventon CBI
Berkaitan dengan  konstruksi teoritik   terdapat beberapa  teori yang mendasari  digunakannya pendekatan career based intervention  dalam
pengembangan  mata kuliah bimbingan karier, yaitu   :
1
Teori Belajar Kognitif Teori belajar kogniitif  ini menekankan  bahwa belajar merupakan  aktivitas
yang melibatkan  proses berfikir  yang sangat kompleks, bagian-bagian dari satu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini
berpandangan bahwa belajar merupakan  suatu proses internal  yang  mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan yang
lainnya. Tokoh-toloh dalam  teori  kognitif ini adalah Jean Piaget, dan Bruner.
Menurut Piaget, proses belajar terdiri dari tiga tahapan yakni asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi Suciati, 2001:11. Proses asimilasi adalah proses penyatuan informasi
baru ke dalam struktur  kognitif yang sudah ada dalam benak mahasiswa. Proses akomodasi  adalah penyesuaian struktur kognitif  ke dalam situasi yang baru dan
proses  equilibrasi  adalah penyesuaian  berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Menurut teori ini  proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif
jika dosen  memberi kesempatan kepada mahasiswa  untuk menemukan  suatu aturan melalui contoh-contoh yang menggambarkan aturan yang menjadi sumbernya
Suciati, 2001:15. Teori kognitif  dapat diklasifikasi menjadi teori pemerolehan informasi dan
teori konstruktivistik. Belajar adalah proses mengkonstruksi pengetahuan.  Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan  menggunakan indranya, melalui  interaksinya
dengan objek dan lingkungannya Budiningsih, 2008:57.
13
Menurut  Fadjar Shadiq dan Nur Amini Mustajab, 2011:27 faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif berdasarkan teori Piaget dipengaruhi oleh
empat hal berikut:  1 kematangan maturation  otak dan sistem syarafnya. 2 pengalaman experience yang terdiri atas pengalaman fisik physical experience,
yaitu interaksi manusia dengan lingkungannya. dan pengalaman logika-matematis logico-mathematical experience, yaitu kegiatan-kegiatan pikiran yang dilakukan
manusia.  3 transmisi sosial social transmission, yaitu interaksi dan kerjasama yang dilakukan oleh manusia dengan orang lain. 4 penyeimbangan equilibration,
suatu proses, sebagai akibat ditemuinya pengalaman informasi baru, dalam hal ini dicontohkan  anak yang berbakat terhadap sesuatu bidang, namun karena ia tidak
mendapat tantangan yang cukup, maka perkembangan kognitifnya akan terhambat. Peserta didik membangun struktur kognitif yang mencakup:  1 procedural
knowlege  yaitu menjawab how, techniques, skills, and abilities;  2  propositional knowledge , yaitu that, facts, concepts, proposition;dan 3 sikap, nilai-nilai.  Struktur
kognitif yang terbangun membantu peserta didik untuk membuat keputusan apa yang perlu dilakukan,  bagaimana melakukan, dan apa yang tidak boleh dikerjakan.
Belajar merupakan proses aktif, mahasiswa mengkonstruksi diri, membuat wacana, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain. Belajar juga merupakan  proses
mengasimilasi  dan menghubungkan pengalaman  atau informasi yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki mahasiswa sehingga pengetahuannya
berkembang Pannen, 2001: 18.
2
Teori Belajar Humanistik Teori  belajar humanistik  berakar  dari pendekatan filsafat  eksistensialis yang
memandang  siswa memiliki potensi yang harus dikembangkan melalui pendidikan. Teori  ini  muncul pada pertengahan abad ke 20.  Beberapa  tokoh   teori belajar
humanis yaitu  Habermas, Maslow dan Carl Roger Menurut  Habermas  ada 3 tipe belajar  yaitu  1 technical learning,
bagaimana  mahasiswa berinteraksi dengan  lingkungan alamnya  secara benar;  2 14