sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang ssuai dengan keahliannya. b.
Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seorang pagawai dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan
organisasi tujuan kerja.
2.2.2. Sistem dan Teknologi Informasi
2.2.2.1. Pengertian Sistem
Dalam suatu perusahaan diperlukan adanya sistem yang mengatur operasioal perusahaan, baik itu operasional dalam manajemen maupun
sistem yang mengatur kelancaran informasi perusahaan. Karena perusahaan tidak dapat berjalan tanpa adanya informasi guna menunjang
kemajuan perusahaan. Menurut Joseph W. Wilkinson 1993 : 1, Sistem adalah suatu
kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah
masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa bahan atau mesin ataupun tenaga surya, bergantung pada macam sistem yang
dibicarakan. Menurut Nugroho Widjajanto 1989 : 1, dalam arti luas ternyata
ungkapan sistem telah disamakan artinya dengan cara. Suatu sistem
adalah suatu kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem biasanya terdiri dari 3 unsur, yaitu input masukan, proses dan output keluaran. Bilamana digambarkan dalam suatu diagram akan
nampak sebagai berikut: Gambar 2.2 : 3 Unsur dari Sistem
Sumber : Nugroho Widjajanto Input merupakan komponen penggerak atau pemberi tenaga
dimana sistem itu dioperasikan. Input berupa data akuntansi seperti memo, faktur, kuitansi dan lain-lain. Output adalah hasil operasi. Dalam
pengertian sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Dalam akuntansi outputnya berupa
laporan keuangan. Sedangkan proses merupakan aktivitas yang dapat menstranformasikan input menjadi output. Dan yang
menstranformasikan input menjadi output adalah karyawan, peralatan dan prosedur.
Menurut Joseph W. Wilkinson 1993 : 3, sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya manusia dan
INPUT PROSES
OUTPUT
komputer dikoordinasi untuk merubah masukan data menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran perusahaan.
Menurut Dr. Abdul Halim 1994:16 yang dikutip dari Richard F. Neuschel, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan dikembangkan sesuai dengan suatu kerangka yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan utama dalam perusahaan.
Komponen teknologi informasi yang perlu diperhatikan oleh akuntan meliputi berbagai alat untuk memasukkan data, mengolah data,
mengkomunikasikan data dari satu tempat ketempat lain dan menghasilkan informasi. Akuntan harus memahami atau familiar dengan
teknologi informasi agar dapat menggunakan, megevaluasi dan membangun Sistem Informasi Akuntansi. Komputer memungkinkan
akuntan dapat melakukan pekerjaan dengan lebih cepat, lebih akurat dan lebih lebih konsisten dari pada dengan metode manual. Komputer yang
merupakan bagian penting dari teknologi informasi sangat membantu kualitas dari sistem informasi. Mukhammad Fakhri Husein 2004 : 30-
31.
2.2.2.2. Pengertian Informasi