Uji Kecocokan Model Uji t

personal SIA X 2 sebesar 0,744; tingkat signifikan pada variabel dukungan manajemen puncak X 3 sebesar 0,818 dan tingkat signifikan pada variabel keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 sebesar 0,702. Karena tingkat signifikan yang dihasilkan variabel bebas tersebut lebih dari 5 sig 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan analisis asumsi klasik tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diperoleh merupakan model yang menghasilkan estimasi linear tidak bias yang baik Best Linier Unbiased Estimator BLUE artinya koefisien regresi pada persamaan tersebut linier dan tidak bias, karena tidak melanggar asumsi multikolinieritas, tidak melanggar asumsi heteroskedastisitas dan variabel penelitian berdistribusi normal

4.4.3. Uji Kecocokan Model

Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok atau tidak. Berikut ini hasil uji F : Tabel 4.18: Uji F Variabel Bebas F hitung Sig R 2 Partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 Kemampuan teknik personal SIA X 2 Dukungan manajemen puncak X 3 Keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 14,686 0,000 0,710 Sumber : Lampiran I Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai F hitung yang dihasilkan sebesar 14,686 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 kurang dari 5 maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok untuk menerangkan pengaruh partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 , kemampuan teknik personal SIA X 2 , dukungan manajemen puncak X 3 dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 terhadap kinerja SIA Y. Besarnya pengaruh partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 , kemampuan teknik personal SIA X 2 , dukungan manajemen puncak X 3 dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 terhadap kinerja SIA Y adalah sebesar 0,710 yang artinya variabel partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 , kemampuan teknik personal SIA X 2 , dukungan manajemen puncak X 3 dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 mampu mempengaruhi variabel kinerja SIA Y sebesar 71 dan sisanya sebesar 29 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

4.4.4. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 , kemampuan teknik personal SIA X 2 , dukungan manajemen puncak X 3 dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 terhadap kinerja SIA Y. Berikut ini hasil uji t : Tabel 4.19: Uji t Variabel Bebas t hitung Sig Partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 Kemampuan teknik personal SIA X 2 Dukungan manajemen puncak X 3 Keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 4,596 0,990 -1,249 1,282 0,000 0,332 0,224 0,212 Sumber : Lampiran I Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa : 1. Partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, dilihat dari nilai t hitung dengan tingkat signifikan yaitu 0,000 kurang dari 5. 2. Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, dilihat dari nilai t hitung dengan tingkat signifikan yaitu 0,332 lebih dari 5. 3. Dukungan manajemen puncak secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, dilihat dari nilai t hitung dengan tingkat signifikan yaitu 0,224 lebih dari 5. 4. Keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, dilihat dari nilai t hitung dengan tingkat signifikan yaitu 0,212 lebih dari 5.

4.5. Uji Hipotesis