Uji Asumsi Klasik Hasil Analisis Data 1. Persamaan Regresi Linier Berganda

puncak X 3 naik satu satuan maka variabel kinerja SIA turun sebesar 0,158 dengan asumsi variabel X 1 , X 2 dan X 4 adalah konstan. b 4 = Koefisien regresi untuk X 4 = -0,128 Koefisien regresi pada variabel keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 bertanda “positif” yang artinya jika variabel keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 naik satu satuan maka variabel kinerja SIA naik sebesar 0,128 dengan asumsi variabel X 1 , X 2 dan X 3 adalah konstan.

4.4.2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik analisis regresi bertujuan untuk mengetahui secara pasti apakah model regresi linier berganda menghasilkan keputusan yang BLUE Best Linear Unbiased Estimator, dalam arti pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak bias, hal tersebut perlu diuji dengan menggunakan asumsi dasar berikut ini : 1. Multikolinearitas Pembuktian ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara menghitung VIF Variance inflation Factor. Jika VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas, namun bila lebih kecil dari 10 tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.17 : VIF Variance Inflation Factor No. Variabel Bebas VIF 1. 2. 3. 4. Partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 Kemampuan teknik personal SIA X 2 Dukungan manajemen puncak X 3 Keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 1,856 2,520 1,436 1,537 Sumber : Lampiran I Nilai VIF pada variabel partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 sebesar 1,856; variabel kemampuan teknik personal SIA X 2 sebesar 2,520; variabel dukungan manajemen puncak X 3 sebesar 1,436 dan variabel keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 sebesar 1,537. Karena nilai VIF keempat variabel bebas tersebut kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi multikolinearitas.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai mutlak dari residual dengan seluruh variabel bebas. Hasil dari uji Rank Spearman adalah sebagai berikut : Tabel 4.17 : Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Variabel Bebas Koefisien korelasi Rank Spearman Tingkat signifikan Partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 Kemampuan teknik personal SIA X 2 Dukungan manajemen puncak X 3 Keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 0,076 -0,063 -0,045 0,074 0,696 0,744 0,818 0,702 Sumber : Lampiran J Berdasarkan tabel 4.17 di atas, dapat ditunjukkan bahwa tingkat signifikan pada variabel partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA X 1 sebesar 0,696; tingkat signifikan pada variabel kemampuan teknik personal SIA X 2 sebesar 0,744; tingkat signifikan pada variabel dukungan manajemen puncak X 3 sebesar 0,818 dan tingkat signifikan pada variabel keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 sebesar 0,702. Karena tingkat signifikan yang dihasilkan variabel bebas tersebut lebih dari 5 sig 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan analisis asumsi klasik tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diperoleh merupakan model yang menghasilkan estimasi linear tidak bias yang baik Best Linier Unbiased Estimator BLUE artinya koefisien regresi pada persamaan tersebut linier dan tidak bias, karena tidak melanggar asumsi multikolinieritas, tidak melanggar asumsi heteroskedastisitas dan variabel penelitian berdistribusi normal

4.4.3. Uji Kecocokan Model