Kerangka Pemikiran Konseptual Biaya Tetap Persediaan

Sp = standar deviasi dari proporsi rata-rata sampel yang ditarik Sp = Pemilihan konstan pengali b: 1, 2 atau tergantung pada derajat keketatan atas pengendalian mutu yang dilaksanakan. Semakin besar nilai pengali, akan semakin longgar pelaksanaan pengendalian; dan semakin kecil angka pengali, akan semakin ketat pengendalian yang dilaksanakan. Apabila data pengamatan menunjukkan bahw proses berada dalam pengendalian, gunakan peta kontrol untuk memantau proses itu terus menerus. Tetapi apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses tidak berada dalam pengendalian, proses itu harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum menggunakan peta kontrol itu untuk pengendalian proses secara terus-menerus.

2.2.9. Kerangka Pemikiran Konseptual

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, bahwa seiring dengan adanya peningkatan kebutuhan konsumsi akibat peningkatan konsumsi perkapita, jumlah konsumen dan terjadinya perubahan preferensi konsumen yang pada dasarnya merupakan faktor penarik bagi pertumbuhan agribisnis hortikultura. Pertumbuhan agribisnis hortikultura yang pesat ini merupakan suatu peluang tidak hanya untuk pasar dalam negeri tetapi juga pasar dunia, denngan perdagangan bebas situasi pasar dunia akan sangat berpengaruh terhadap dinamika agribisnis hortikultura disetiap negara melalui dinamika daya saing produk yang dihasilkan oleh setiap negara. Dengan adanya peningkatan konsumsi perkapita yang lebih tinggi pada komoditas buah-buahan, dengan kebutuhan konsumsi yang umumnya bersifat dinamis akibat beragamnya jenis produk yang dikonsumsi, yang saling bersubstitusi satu sama lain. Hal ini akan merangsang perusahaan agribisnis terutama perusahaan ritel yang menyediakan buah-buahan untuk meningkatkan persediaan buahnya seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap konsumsi buah-buahan yang berkualitas. Mengenai persediaan buah-buahan ini nampaknya mulai terdapat masalah, khususnya pada komoditas pertanian seprti buah, banyak kendala yang harus dihadapi oleh perusahaan ritel alam hal memasarkan hasil komoditi hortikultura ini antara lain sifatnya yang mudah rusak dan busuk, kendala pendistribusian produk akibat pengemasan yang kurang baik, belum adanya penetapan kualitas yang dapat memuaskan konsumen serta kendala fasilitas penyimpanan buah untuk mempertahankan kualitas sehubungan dengan target pasar yang dituju. Disamping itu, resiko yang harus dihadapi oleh perusahaan ritel yaitu mengenai persdiaan, persediaan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu bisnis, yang dalam kenyataannya persediaan ini sanngat mahal dikelola. Perusahaan dihadapkan pada dua keadaan yang kurang baik, apabila terjadi secara terus-menerus, apabila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, hal ini akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai opportunity cost, ditambah dengan keadaan apabila persediaan ini terlalu banyak menumpuk dapat menyebabkan penurunan kualitas pada buah akibat kerusakan-kerusakan yang ditimbulakan. Demikian pula apabiala perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan stock out, disamping hilangnya kepercayaan dari konsumen akibat dari kurang terpenuhinya harapan dan keinginan konsumen. Maka dari itu perlu adanya suatu kebijakan operasi yang bijaksana yang sangat diperlukan dalam mengelola persediaan yaitu dengan pengendalian persediaan yang merupakan salah satu fungsi manajerial yang sangat penting bagi suatu peerusahaan bisnis. Diperlukan suatu perencanaan dan pengawasan yang telah terkonsep dengan matang agar memudahkan pengaplikasian dilapang. Dengan tercapainya persediaan yang telah terkendali dengan baik, maka mudah bagi perusahaan untuk merencanakan tingkat keuntungan maksimal dimasa yang akan datang. Perencanaan tingkat keuntungan perlu dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui posisinya dimasa yang datang, sehingga dari tingkat keuntungan tersebut perusahaan dapat melakukan antisipasi dan perbaikan- perbaikan berkenaan dengan perkembangan perusahaan kedepannya. Perencanaan merupakan salah satu unsur dari manajemen pemasaran hasil pertanian yang sebaik-baiknya secara terencana, terorganisasi, tersusun rapi, terarah dan terkendali dalam batasan fungsi produksi dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan suatu usaha pertanian yang akan dikelola. Pengendalian bahan baku yang diselenggarakan dalam suatu perusahaan, tentunya diusahakan untuk dapat menunjang kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keterpaduan dari seluruh pelaksanaan kegiatan yang ada dalam perusahaan akan menunjanng terciptanya sistem pengendalian bahan baku yang baik dalam suatu perusahaan. Menurut Assauri 1998 tujuan pengendalian persediaan dapat diartikan sebagai usaha untuk : a. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga menyebabkan proses produksi terhenti b. Menjaga agar penentuan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar sehingga biaya yang berkaitan dengan persediaan dapat ditekan. c. Menjaga agar pembelian bahan secara kecil kecilan dapat dihindari. Tujuan dasar dari pengendalian bahan adalah kemampuan untuk mengirimkan surat pesanan pada saat yang tepat kepada pemasok terbaik untuk memperoleh kuantitas yang tepat pada harga dari kuantitas yang tepat Matz, 1994. Jadi, dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas, pengendalian persediaan dan pengadaaan perencanaan bahan baku yang dibutuhkan baik dalam jumlah maupun kualitas yang sesuai dengan kebutuhan untuk produksi serta kapan pesanan dilakukan. Pedagang perantara supplier Pedagang tradisional supermarket Perencanaan Persediaan Pengendalian Mutu Identifikasi Masalah - Tingkat Persediaan Buah Lokal Yang Over Stock - Belum Tercapainya Penetapan Mutu Kualitas Yang Dapat Memuaskan Konsumen - Keuntungan Yang Belum Maksimal Analisis Economic Order Quantity EOQ dan Pengendalian Proses Secara Statistik Untuk Mendapatkan Tingkat Persediaan Dan Keuntungan Yang Optimal Serta Terpenuhinya Kebtuhan Dan Spesifikasi Produk Yang Diinginkan Oleh Konsumen Konsumen Gambar 3. Bagan Proses Distribusi Buah. Ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen mengenai pemasaran buah, pertama agar selalu memperhatikan kualitas organoleptik produknya yaitu seperti rasa, penampilan, tekstur, aroma dst. Oleh karena itu, pihak supermarket diharapkan dapat mengukur kembali tingkat mutu produknya melalui serangkaian pengendalian kinerja proses yang yelah berjalan yang kemudian perlu mengukur kinerja atau kemampuan dari proses tersebut, sehingga didapatkan peningkatan didalam kinerja proses dengan tujuan agar proses tersebut memiliki kemampuan kapabilitas untuk memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan oleh pelanngaan atau memenuhi apa yang diharapkan oleh konsumen. Selain itu diperlukan inovasi-inovasi dalam mengembangkan produksinya, misalnya untuk menarik pengunjung, maka perlu diadakannya diskon ataupun denngan sistem pembelian berhadiah dan lain-lain. Dengan demikian diharapkan akan timbul kepercayaan dari konsumen karena telah tercapai harapan dan kepuasan konsumen.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Penentuan Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja yaitu disinar supermarket cabang jemur Handayani yang beralamatkan di jalan Jemur Handayani No. 71 Surabaya selatan. Sinar supermarket cabang Jemur ini didirikan pada tahun 1984 tepatnya tanggal 24 desember. Namun terjadi renovasi besar-besaran pada sianar supermarket cabang jemur ini, hingga pada pertengahan tahun 2006 bangunan yang tadi secara keseluruhan barnama sinar supermarket kini berganti nama menjadi JS.plaza. keberadaan lokasi sinar supermarket dijalan jemur Handayani No. 71 ini tergolong strategis. Karena letaknya yang berada dikawasan pabrik dan dikelilingi oleh perumahan atau pemukiman pendduduk serta terdapat beberapa universitas terkenal. Keadaan didalam supermarket apabila dilihat dari segi penataan ruang dapat dikatakan cukup bagus dan menarik, sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada pelanggan didukung dengan senyum dan sapa para karyawan yang bertugas. Selain itu dilihat dari teknik penataan buah yang beranekaragam dan siap untuk dijual diatur sedemikian rupa sehingg dapat menarik minat konsumen untuk membelinya. Keberadaan sinar supermarket yang cukup lama ini merupakan hal yang sangat menarik untuk diperhatikan, sebagai perusahaan ritel yang sudah cukup lama hadir ditengah-tengah masyarakat seiring dengan kemunculan beragam perusahaan ritel asing dengan berbagai inovasinya. Namun disisi lain sinar supermarket dari tahun ke tahun tetap bertahan dan berhasil mengalami perkembangan yang cukup 55 mengesankan. Dengan demikian, hal tersebut diatas menjadi pertimabangan bagi pneliti untuk melakukan penelitian di sinar supermarket. 3.2. Pengumpulan Data 3.2.1. Jenis Data a. Data primer data yang diperoleh secara langsung dari responden, antara lain : manajer, karyawan dan konsumen di sinar supermatket selama penelitian berlangsung. b. Data sekunder data yang diperoleh dari pihak sinar supermarket tempat dilakulkannya penelitian, dimana data tersebut berupa data tertulis yaitu data penjualan, data pesanan, prosentase margin, data biaya penyimpanan dan pemeliharaan biaya pesanan, perawatan, listrik, keamanan dan lain-lain.

3.2.2. Sumber Data

Untuk mengumpulkan data yang dijadikan dasar dalam penulisan ini adalah : a. Teknik Interviewwawancara Pengumpulan data dengan cara wawancara tanya jawab langsung dengan manajer dan karyawan sinar supermaarket. b. Teknik Observasi Dengan cara memperoleh data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung pada obyek penelitian serta mencatat hal-hal bagi kelengkapan penelitian.

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Buah Dan Sayur (Studi Kasus Di PT. Hero Supermarket Tbk).

2 21 190

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 4 15

BAB 1 PENDAHULUAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 4 12

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 3 55

Usulan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Meminimasi Biaya (Studi Kasus Di PT.Sinar Continental Bandung).

1 9 95

SISTEM PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI SAKINAH SUPERMARKET SURABAYA.

6 22 120

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 2 17

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

Perencanaan Persediaan dan Pengendalian Mutu Buah Lokal di Sinar Supermarket “Surabaya” (Studi Kasus di PT. Sinar Supermarket)

0 0 11