Identifikasi Model Permintaan Konsumen Buah Jeruk Valensia Identifikasi

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa permintaan konsumen pada tahun 2009 mengalami perkembangan yang fluktuarif dimana permintaan konsumen terhadap jeruk valensia tertinggi terjadi pada bulan September 2009 yakni sebanyak 595 kg dan permintaan konsumen terendah terjadi pada bulan Maret 2009 dengan permintaan sebanyak 395 kg. Gambar 7. Grafik Trend Data Asli Permintaan Konsumen Jeruk Valensia Berdasarkan gambar diatas dan persamaan Yt = 456.8 + 6,16t di atas maka data permintaan konsumen terhadap jeruk valensia di Sinar Supermarket cenderung berpola random acak. Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa taksiran untuk permintaan konsumen terhadap jeruk valensia akan mengalami penurunan beberapa waktu ke depan. Selanjutnya mencari harga‐harga ramalan Ft+1 dengan menggunakan metode Exponential Smoothing. Pembahasan ini menggunakan bantuan program Minitab dalam menghitungnya.

4.5.2. Identifikasi

Model Permintaan Toko Buah jeruk Valensia Pada penelitian ini sebelum dilakuka alisis lanjut maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi model guna menetukan taksiran untuk permintaan toko beberapa bulan ke depan. Dengan menggunakan program minitab, data mengenai permintaan toko untuk jeruk valensia disajikan dalam grafik berikut ini : n an lebih 100 200 300 400 500 600 700 Janua ri Febr uar i M ar et A pr il Me i Ju ni Ju li A gu st us S ept em ber O kt ober N ov em ber De se m be r Bulan Bu a h Series1 Gambar 8. Permintaan Toko Terhadap Jeruk Valensia tahun 2009 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa permintaan toko pada tahun 2009 mengalami perkembangan yang fluktuarif dimana permintaan toko terhadap jeruk valensia tertinggi terjadi pada bulan September 2009 yakni sebanyak 650 kg dan permintaan toko terendah terjadi pada bulan Maret 2009 dengan permintaan sebanyak 400 kg. Gambar 9. Grafik Trend Data Asli Permintaan Toko Jeruk Valensia Berdasarkan gambar diatas dan persamaan Yt = 482.7 + 5,24t di atas maka data permintaan toko terhadap jeruk valensia di Sinar Supermarket cenderung berpola random acak. Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa taksiran untuk permintaan toko terhadap jeruk valensia akan mengalami penurunan beberapa waktu ke depan. Selanjutnya mencari harga‐harga ramalan Ft+1 dengan menggunakan metode Exponential Smoothing. Pembahasan ini menggunakan bantuan program Minitab dalam menghitungnya. Setelah melakukan identifikasi terhadap model permintaan konsumen dan model permintaan toko tersebut diatas, maka selanjutnya menentukan metode forecast yang akan digunakan yaitu dengan metode exponential smoothing antara lain single exponential smoothing, double exponential smoothing, dan triple exponential smoothing, kemudian dengan membandingkan nilai MAPE mean absolute procentage of error dan dipilih nilai MAPE yang terkecil dan terbaik. Berikut ini akan dilakukan perhitungan untuk menentukan tingkat keuntungan maksimum penjualan buah pada buah jeruk valensia. Setelah diketahui data penjualan jeruk valensia, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data tersebut kedalam Analisis Forecast peramalan dengan dibandingkan hasil MAPE dari metode‐metode Forecast yaitu single exponential smoothing, double exponential smoothing dan triple exponential smoothing winters. Setelah diketahui nilai MAPE, maka dipilih nilai MAPE yang terkecil dan terbaik.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3. Dari hasil pengujian dan analisis dengan metode forecast exponential smoothing, dengan dibandingkan nilai MAPE didapatkan nilai MAPE terkecil dan terbaik adalah 15,2 dengan besarnya alpha a yang diterapkan yaitu 0,1 yang diperoleh dari metode Double Exponential Smoothing. Dari hasil peramalan Forecast didapatkan besarnya penjualan permintaan konsumen D pada buah jeruk valensia di tahun 2010 untuk setiap bulannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3. Penjualan Permintaan Konsumen D Buah Jeruk Valensia Berdasarkan Hasil Peramalan Forecasting Tahun 2010 Bulan Hasil Peramalan Forecasting kg Januari 482 Februari 489 Maret 497 April 504 Mei 511 Juni 519 Juli 526 Agustus 533 September 541 Oktober 548 November 555 Desember 563 Langkah berikutnya untuk mengetahui besarnya pesanan toko dari hasil peramalan forecast di tahun 2010 dengan menggunakan analisis Forecast, dan dapat dilihat pada lampiran. Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama yaitu dengan menggunakan analisis Economic Order Quantity EOQ. Adapun perhitungan EOQ untuk buah jeruk valensia adalah sebagai berikut : EOQ = Tahun 2009 Bulan januari : = = 19,8 kg hari Februari : = = 19,5 kg hari Maret : = = 16,4 kg hari April : = = 16,7 kg hari Mei : = = 16,9 kg hari Juni : = = 17,1 kg hari Juli : = = 16,8 kg hari Agustus : = = 18,4 kg hari September : = = 20,1 kg hari Oktober : = = 19,7 kg hari November : = = 18,1 kg hari Desember : = = 19,9 kg hari Berdasarkan perhitungan secara manual diatas dapat dijelaskan bahwa perhitungan EOQ untuk menentukan jumlah persediaan yang ekonomis pada buah jeruk valensia dapat diketahui dari nilai Q yang ada pada tahun 2009, dimana diperinci untuk persediaan eonomis pada setiap bulannya. Adapun besarnya Q persediaan ekonomis pada tahun 2009 di bulan januari didapatkan hasil perhitungan jumlah persediaan yang ekonomis sebesar19,8 kg hari yang artinya untuk mencukupi permintaan konsumen yang sebesar 580 kg bulan, maka seharusnya perusahaan menyediakan jumlah yang ekonomis sebesar 19,8 kg hari atau sekitar 613 kg bulan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kelebihan stock buah yang dapat menyebabkan kerusakan dan kebusukan buah sehingga mengakibatkan kerugian pada perusahaan dan juga sebagai persediaan pengaman atau safety stock. Sedangkan pada tahun 2010 untuk mengetahui besarnya tingkat persediaan yang ekonomis EOQ berdasarkan hasil peramalan forecasting, seperti yang dicantumkan pada tabel diatas, maka perhitungan EOQ untuk buah jeruk valensia pada tahun 2010 adalah sebagai berikut : EOQ = Tahun 2010 Bulan januari : = = 17,8 kg hari Februari : = = 17,9 kg hari Maret : = = 18,1 kg hari April : = = 18,2 kg hari Mei : = = 18,4 kg hari Juni : = = 18,5 kg hari Juli : = = 18,6 kg hari Agustus : = = 18,8 kg hari September : = = 18,9 kg hari Oktober : = = 19,0 kg hari November : = = 19,1 kg hari Desember : = = 19,3 kg hari Diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis forecasting didapatkan taksiran permintaan konsumen D untuk tahun 2010 yang cenderung mengalami penurunan jika dibandingkan dengan permintaan konsumen pada tahun 2009, hal ini dapat dilihat pada lampiran 3. Namun, dalam hal ini juga ada pengacualian pada bulan‐bulan tertentu dimana terdapat moment‐ moment besar, seperti hari raya dan lain‐lain, sehingga membutuhkan tambahan pasokan persediaan sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Tabel 4. Selisih Pemesanan Toko Tanpa EOQ Dan Pemesanan Toko Dengan EOQ Buah Jeruk Valensia Tahun 2009 Bulan Pemesanan Toko Tanpa EOQ Kg Pemesanan Toko Dengan EOQ Kg Marginal Profit Kg 1 2 1-2 Januari 630 613,8 16,2 Februari 600 546,0 54,0 Maret 400 508,4 108,4 April 422 501,0 79,0 Mei 437 523,9 86,9 Juni 438 504,0 66,0 Juli 422 520,8 98,8 Agustus 510 552,0 42,0 September 650 623,1 26,9 Oktober 585 591,0 6,0 November 498 561,1 63,1 Desember 610 597,0 13,0 Berdasarkan perhitungan untuk mengetahui total biaya persediaan yang minimum pada buah jeruk valensia yaitu dengan berdasarkan pada EOQ pada tahun 2009 lampiran 6, dapat dilihat pada tabel. Tabel 5. Selisih Total Biaya Persediaan EOQ Dengan Total Biaya Persediaan Di Sinar Supermarket Pada Buah Jeruk Valensia Tahun 2009 Bulan Total Biaya Persediaan EOQ Rp Total Biaya Persediaan Aktual Rp Marginal Profit penghematan Rp Januari 7.010.459 11.712.143 4.701.684 Februari 6.829.880 11.495.187 4.665.307 Maret 7.824.255 11.917.015 4.092.760 April 7.816.833 11.762.801 3.945.968 Mei 7.582.448 11.869.184 4.286.736 Juni 7.827.179 11.800.205 3.973.026 Juli 7.893.343 11.906.471 4.013.128 Agustus 7.615.964 11.885.303 4.269.339 September 6.817.079 11.596.935 4.779.856 Oktober 7.231.617 11.897.328 4.665.711 November 7.437.185 11.776.687 4.339.502 Desember 7.325.790 11.839.772 4.513.982 Dari tabel diatas, menjelaskan mengenai selisih total biaya persediaan yang aktual dengan total biaya persediaan ekonomis yang berdasarkan pada EOQ. Dimana hasil daripada selisih kedua total biaya persediaan ini menunjukkan bahwa dengan total biaya yang ekonomis akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Pada bulan januari sinar supermarket mengeluaran biaya sebesar Rp. 11.712.143 Sedangkan setelah menggunakan metode EOQ didapatkan penghematan biaya sebesar 4.701.684. Sedangkan pada bulan desember didapatkan perbedaan selisih biaya persediaan sebesar 4.513.982. Didapatkan selisih biaya yang cukup besar, hal ini menunjukkan bahwa total biaya EOQ dapat digunakan untuk lebih memaksimalkan keuntungan yang diperoleh supermarket.

4.5.3. Identifikasi Model Permintaan Konsumen Buah Pisang Emas

Pada penelitian ini sebelum dilakukan analisis lebih lanjut maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi model guna menetukan taksiran untuk permintaan konsumen dan permintaan toko beberapa bulan ke depan. Dengan menggunakan program minitab, data mengenai permintaan konsumen akan pisang emaskg nya disajikan dalam grafik berikut ini : 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 Janua ri Ma re t Me i Ju li S ept em ber No ve m be r Bulan Bu ah Series1 Gambar 10. Permintaan Konsumen Terhadap Pisang Emas Tahun 2009 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa permintaan konsumen pada tahun 2009 mengalami perkembangan yang fluktuarif dimana permintaan konsumen terhadap jeruk valensia tertinggi terjadi pada bulan Januari 2009 yakni sebanyak 875 kg dan permintaan konsumen terendah terjadi pada bulan Juni 2009 dengan permintaan sebanyak 615 kg. Gambar 11. Grafik Trend Data Asli Permintaan Konsumen Pisang Emas Berdasarkan gambar diatas dan persamaan Yt = 707.3 + 6,24t di atas maka data permintaan konsumen terhadap pisang emas di Sinar Supermarket cenderung berpola random acak. Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa taksiran untuk permintaan konsumen terhadap pisang emas akan mengalami penurunan beberapa waktu ke depan. Selanjutnya mencari harga‐harga ramalan Ft+1 dengan menggunakan metode Exponential Smoothing. Pembahasan ini menggunakan bantuan program Minitab dalam menghitungnya.

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Buah Dan Sayur (Studi Kasus Di PT. Hero Supermarket Tbk).

2 21 190

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 4 15

BAB 1 PENDAHULUAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 4 12

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 3 55

Usulan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Meminimasi Biaya (Studi Kasus Di PT.Sinar Continental Bandung).

1 9 95

SISTEM PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI SAKINAH SUPERMARKET SURABAYA.

6 22 120

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 2 17

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

Perencanaan Persediaan dan Pengendalian Mutu Buah Lokal di Sinar Supermarket “Surabaya” (Studi Kasus di PT. Sinar Supermarket)

0 0 11