Identifikasi Model Permintaan Toko Buah Pisang Emas

Gambar 13. Grafik Trend Data Asli Permintaan Toko Pisang Emas Berdasarkan gambar diatas dan persamaan Yt = 723.4 + 5,96t di atas maka data permintaan toko terhadap pisang emas di Sinar Supermarket cenderung berpola random acak. Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa taksiran untuk permintaan toko terhadap pisang emas akan mengalami penurunan beberapa waktu ke depan. Selanjutnya mencari harga ‐harga ramalan Ft+1 dengan menggunakan metode Exponential Smoothing. Pembahasan ini menggunakan bantuan program Minitab dalam menghitungnya. Setelah melakukan identifikasi terhadap model permintaan konsumen dan model permintaan toko tersebut diatas, maka selanjutnya menentukan metode forecast yang akan digunakan yaitu dengan metode exponential smoothing antara lain single exponential smoothing, double exponential smoothing, dan triple exponential smoothing, kemudian dengan membandingkan nilai MAPE mean absolute procentage of error dan dipilih nilai MAPE yang terkecil dan terbaik. Berikut ini akan dilakukan perhitungan untuk menentukan tingkat keuntungan maksimum penjualan buah pada buah pisang emas. Setelah diketahui data penjualan, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data tersebut kedalam Analisis Forecast peramalan dengan dibandingkan hasil MAPE dari metode‐metode Forecast yaitu single exponential smoothing, double exponential smoothing dan triple exponential smoothing winters. Setelah diketahui nilai MAPE, maka dipilih nilai MAPE yang terkecil dan terbaik untuk buah pisang emas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 4. Dari hasil pengujian dan analisis dengan metode forecast exponential smoothing, dengan dibandingkan nilai MAPE didapatkan nilai MAPE terkecil dan terbaik adalah 14,2 dengan besarnya alpha a yang diterapkan yaitu 0,1 yang diperoleh dari metode Double Exponential Smoothing. Dari hasil peramalan Forecast didapatkan besarnya penjualan permintaan konsumen D pada buah pisang emas di tahun 2010 untuk setiap bulannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 6. penjualan permintaan konsumen D buah pisang emas berdasarkan hasil peramalan Forecasting tahun 2010 Bulan Hasil Peramalan Forecasting kg Januari 738 Februari 745 Maret 753 April 761 Mei 769 Juni 777 Juli 785 Agustus 793 September 800 Oktober 808 November 816 Desember 824 Untuk mengetahui besarnya pesanan toko dari hasil peramalan forecast di tahun 2010 dengan menggunakan analisis Forecast, dapat dilihat pada lampiran Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama yaitu dengan menggunakan analisis Economic Order Quantity EOQ. Adapun perhitungan EOQ untuk buah pisang emas adalah sebagai berikut : EOQ = Tahun 2009 Bulan januari : = = 24,3 kg hari Februari : = = 23,9 kg hari Maret : = = 20,6 kg hari April : = = 20,7 kg hari Mei : = = 19,9 kg hari Juni : = = 20 kg hari Juli : = = 22,3 kg hari Agustus : = = 23,2 kg hari September : = = 24,5 kg hari Oktober : = = 24,3 kg hari November : = = 21,8 kg hari Desember : = = 23,4 kg hari Berdasarkan perhitungan secara manual diatas dapat dijelaskan bahwa perhitungan EOQ untuk menentukan jumlah persediaan yang ekonomis pada buah pisang emas dapat diketahui dari nilai Q yang ada pada tahun 2009, dimana diperinci untuk persediaan ekonomis pada setiap bulannya. Adapun besarnya Q persediaan ekonomis pada tahun 2009 dibulan januari didapatkan hasil perhitungan jumlah persediaan yang ekonomis sebesar 24,3 kg hari yang artinya untuk mencukupi permintaan konsumen yang sebesar 875 kg bulan, maka seharusnya perusahaan melakukan pemesanan dalam jumlah yang ekonomis sebesar 24,3 kg hari atau 753, 3 kg bulan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya kelebihan stock buah yang menyebabkan terjadinya kerusakan dan kebusukan buah sehingga mengakibatkan kerugian pada perusahaan dan juga sebagai persediaan pengaman atau safety stock. Sedangkan pada tahun 2010 untuk mengetahui besarnya tingkat persediaan yang ekonomis EOQ berdasarkan hasil peramalan forecasting, seperti yang dicantumkan berupa tabel diatas, maka perhitungan EOQ untuk buah pisang emas pada tahun 2010 adalah sebagai berikut : EOQ = Tahun 2010 Bulan januari : = = 22,1 kg hari Februari : = = 22,2 kg hari Maret : = = 22,3 kg hari April : = = 22,4 kg hari Mei : = = 18,5 kg hari Juni : = = 22,7 kg hari Juli : = = 22,8 kg hari Agustus : = = 22,9 kg hari September : = = 23,0 kg hari Oktober : = = 23,1 kg hari November : = = 23,2 kg hari Desember : = = 23,3 kg hari Diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis forecasting untuk buah pisang emas didapatkan taksiran permintaan konsumen D untuk tahun 2010 cenderung mengalami peningkatan, peningkatan permintaan konsumen ini terjadi di beberapa bulan, hal ini dapat dilihat pada lampiran 4. Tabel 7. Selisih Pemesanan Toko Tanpa EOQ Dan Pemesanan Toko Dengan EOQ Buah Pisang Emas Tahun 2009 Bulan Pemesanan Toko Tanpa EOQ Kg 1 Pemesanan Toko Dengan EOQ Kg 2 Marginal Profit Kg 1-2 Januari 905 753,3 151,7 Februari 858 669,2 188,8 Maret 633 638,6 5,6 April 637 621,0 16,00 Mei 598 616,9 18,90 Juni 624 620,0 4,00 Juli 740 669,0 71,00 Agustus 820 719,2 100,8 September 915 735,0 180,0 Oktober 879 753,3 125,7 November 710 654,0 56,00 Desember 827 725,4 101,6 Berdasarkan perhitungan untuk mengetahui total biaya persediaan yang minimum pada buah pisang emas yaitu dengan berdasarkan pada EOQ pada tahun 2009 lampiran 6, dapat dilihat pada tabel. Tabel 8. Selisih Total Biaya Persediaan EOQ Dengan Total Biaya Persediaan Di Sinar Supermarket Pada Buah Pisang Emas Tahun 2009 Bulan Total Biaya Persediaan EOQ Rp Total Biaya Persediaan tanpa EOQ Rp Marginal Profit Rp Januari 7.166.802 11.851.575 4.684.773 Februari 6.894.153 11.564.677 4.670.524 Maret 7.462.305 11.918.725 4.456.420 April 7.326.324 11.826.698 4.500.374 Mei 7.492.594 11.911.995 4.419.401 Juni 7.287.861 11.811.731 4.523.870 Juli 7.409.818 11.930.314 4.520.496 Agustus 7.205.492 11.866.364 4.660.872 September 7.050.327 11.971.197 4.920.870 Oktober 7.378.789 11.935.986 4.557.197 November 7.244.073 11.808.586 4.564.513 Desember 7.273.947 11.888.708 4.614.761 Dari tabel diatas, menjelaskan mengenai selisih total biaya persediaan yang aktual dengan total biaya persediaan ekonomis yang berdasarkan pada EOQ. Dimana hasil daripada selisih kedua total biaya persediaan ini menunjukkan bahwa dengan total biaya yang ekonomis akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Pada bulan januari sinar supermarket mengeluaran biaya sebesar Rp. 11.851.575 Sedangkan setelah menggunakan metode EOQ didapatkan penghematan biaya sebesar 4.684.773 Sedangkan pada bulan desember didapatkan perbedaan selisih biaya persediaan sebesar 4.614.761 Didapatkan selisih biaya yang cukup besar, hal ini menunjukkan bahwa total biaya EOQ dapat digunakan untuk lebih memaksimalkan keuntungan yang diperoleh supermarket.

4.5.5. Identifikasi

Model Permintaan Konsumen Buah Apel Manalagi Pada penelitian ini sebelum dilakukan analisis lebih lanjut maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi model guna menetukan taksiran untuk permintaan konsumen dan permintaan toko beberapa bulan ke depan. Dengan menggunakan program minitab, data mengenai permintaan konsumen akan apel manalagikg nya disajikan dalam grafik berikut ini : 100 200 300 400 500 600 700 800 Ja nu ar i Febr uar i M ar et A pri l M ei Ju ni Jul i Ag us tu s S ept em be r Ok to be r N ove m be r De se m be r Bulan Bu a h Series1 Gambar 14. Permintaan Konsumen Terhadap Apel Manalagi 2009 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa permintaan konsumen pada tahun 2009 mengalami perkembangan yang fluktuarif dimana permintaan konsumen terhadap jeruk valensia tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Desember 2009 yakni sebanyak 685 kg dan permintaan konsumen terendah terjadi pada bulan Juli 2009 dengan permintaan sebanyak 410 kg. Gambar 15. Grafik Trend Data Asli Apel Manalagi Berdasarkan gambar diatas dan persamaan Yt = 536.0 + 4,78t di atas maka data permintaan konsumen terhadap apel manalagi di Sinar Supermarket cenderung berpola random acak. Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa taksiran untuk permintaan konsumen terhadap apel manalagi akan mengalami penurunan beberapa waktu ke depan. Selanjutnya mencari harga‐harga ramalan Ft+1 dengan menggunakan metode Exponential Smoothing. Pembahasan ini menggunakan bantuan program Minitab dalam menghitungnya.

4.5.6. Identifikasi

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Buah Dan Sayur (Studi Kasus Di PT. Hero Supermarket Tbk).

2 21 190

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 4 15

BAB 1 PENDAHULUAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 4 12

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 3 55

Usulan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Meminimasi Biaya (Studi Kasus Di PT.Sinar Continental Bandung).

1 9 95

SISTEM PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI SAKINAH SUPERMARKET SURABAYA.

6 22 120

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 2 17

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

Perencanaan Persediaan dan Pengendalian Mutu Buah Lokal di Sinar Supermarket “Surabaya” (Studi Kasus di PT. Sinar Supermarket)

0 0 11