dari keadaan depresi ekonomi. Saat in penjualan eceran swalayan digunakan konsumen disegala bidang kehidupan, lebih- lebih untuk mendapatkan barang-
barangkebutuhan sehari- hari dan barang- barang toko. Swalayan merupakan dasar bagi semua kegiatan potongan harga. Untuk menghemat uang, banyak
konsumen tersedia melaksanakan sendiri proses “menempatkan- memilih- membandingkan.
Jadi yang perlu ditekankan disini adalah bahwa retailing merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir, sehingga dapat
dikatakan sebagai “ujung tombak” dari rangkaian kegiatan pendistribusian barang.
2.2.4 Manajemen Persediaan
Persediaan didefinisikan sebagai barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang. Persediaan dapat berbentuk bahan baku yang
disimpan untuk proses, komponen yang diproses, barang dalam proses pada proses manufaktur, dan barang jadi yang disimpan untuk dijual.
Barang persediaan adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selalu dalam keadaan siap
pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan. Tujuan mengadakan persediaan, antara lain :
1. memenuhi kebutuhan normal;
2. memenuhi kebutuhan mendadak;
3. memungkinkan pembelian atas dasar jumlah ekonomis.
Persediaan barang merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan dagang. Dengan adanya persediaan barang yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen, konsumen tidak aka kesulitan dalam mencari apa yang
dibutuhkan. Factor yang perlu diperhatikan dalam persediaan barang adalah ketahanan barang yang disimpan dan banyaknya barang yang disimpan. Selain itu
pihak menejemen harus dapat mengetahui pada saat persediaan mencapai angka berapa perusahaan harus memesan kembali produk atau mencapai jumlah
penualan keberapa perusahaan harus memesan kembali produknya. Menejemen perusahaan inventory management atau disebut juga
inventory management atau pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, penentu kebutuhan
material sedemikian rupa sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan dilain pihak investasi persediaan materialdapat ditekan secara
optimal. Pengendaliaan persediaan bertujuan mencapai efisiensi dan efektifitas optimal dalam penyediaan material. Dalam pengertian diatas, usaha yang perlu
dilakukan dalam menejemen persediaan secara garis besar dapat diperinci sebagai beriku :
1. menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi;
2. membatasi nilai seluruh investasi;
3. membatasi jenis dan jumlah material
4. memanfaatkan seoptimal mungkin material yang ada.
Karena bentuk persediaan dapat beraneka macam, penanganan persediaanpun memunculkan berbagai masalah. Tujuan perencanaan persediaan
ialah menemukan jawaban atas masalah- masalah tersebut. Sehubungan dengan itu pengendalian produksi pencakkup perencanaan operasi produksi, pergerakan
dan penyimpanan barang. Perencanaan tersebut harus mampu menjamin tingkat pengendaliaan investasi maksimum atas bahan, tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Karena erat hubungan antara tingkat persediaan, jadwal produksi dan permintaan konsumen maka perencanaan persediaan harus terintegrasi dengan peramalan
permintaan, jadwal produksi dan pengendalian produksi secara baik. Persediaan menyebabkan ongkos dan perputaran modal terhambat,
walaupun persediaan memungkinkan produksi dapat dijalankan secara ekonomis. Karena itulah maka persediaan arus direncanakan dan dikendalikan dengan
sebaik- baiknya. Secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan
barang-barang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual. Didalam perusahaan dagang, persediaan barang
merupakan barang-barang yang telah dibeli dengan tujuan akan dijual kembali Baridwan, 1997.
Persediaan adalah bagian dari aktiva lancer yang mempunyai peranan penting dalam perusahaan. Hal ini disebabkan karena nilai persediaan pada
umumnya sangat besar dan diperlukan guna menjamin kelancaran proses produksi. Bagi perusahaan industri dan dagang persediaan berarti penting karena
tanpa adanya persediaan, pengusaha dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan konsumen
Mardikanto, 1994. Didalam persediaan barang, sebaiknya menganut prinsip pengelolaan,
yakni : penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan dalam persediaan haruslah sedemikian rupa sehingga produksi dan operasi perusahaan tersebut tidak
terganggu, tetapi dilain pihak sekaligus harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut seminimal munngkin. Kalau melihat
prinsip pengelolaan persediaan tadi, maka jelas bahwa diperluka perpaduan antara dua hal yang bertolak belakang, yaitu jika ditinjau dari segi financial dan dari segi
kelancaran produksi. Persediaan yang apabila dilihat dari segi financial, yaitu semakin banyak persediaan, maka akan membuat semakin tidak efektif
disebabkan Karen aterlalu besarnya modal yang menganggur dan tidak berputar. Sehingga, hal ini akan membuat manajer keuangan untuk menjaga agar biaya
investasi seminimal mungkin dengan mengusahakan persediaan mencapai nol. Sedangkan dsri segi kelancaran produksi, terlalu banyaknya persediaan itu berarti
positif, tetapi ditinjau dari segi biaya dapat berakibat negatife, dalam arti tingginya ongkos yang harus ditanggung. Sehingga, hal ini akan membuat
menejer produksi untuk mengisi persediaan sebanyak-banyaknya. Disinilah letak fungsi manajemen persediaan, yaitu menjembatani dua kepentingan yang bertolak
belakang tersebut.
2.2.5 Aspek Ekonomi Buah- buahan