Aspek Ekonomi Buah- buahan

prinsip pengelolaan persediaan tadi, maka jelas bahwa diperluka perpaduan antara dua hal yang bertolak belakang, yaitu jika ditinjau dari segi financial dan dari segi kelancaran produksi. Persediaan yang apabila dilihat dari segi financial, yaitu semakin banyak persediaan, maka akan membuat semakin tidak efektif disebabkan Karen aterlalu besarnya modal yang menganggur dan tidak berputar. Sehingga, hal ini akan membuat manajer keuangan untuk menjaga agar biaya investasi seminimal mungkin dengan mengusahakan persediaan mencapai nol. Sedangkan dsri segi kelancaran produksi, terlalu banyaknya persediaan itu berarti positif, tetapi ditinjau dari segi biaya dapat berakibat negatife, dalam arti tingginya ongkos yang harus ditanggung. Sehingga, hal ini akan membuat menejer produksi untuk mengisi persediaan sebanyak-banyaknya. Disinilah letak fungsi manajemen persediaan, yaitu menjembatani dua kepentingan yang bertolak belakang tersebut.

2.2.5 Aspek Ekonomi Buah- buahan

Ditinjau dari aspek ekonomi kegiatan pemasaran produk- produk pertanian dikatakan sebagai kegiatan yang produktif sebab pemasaran pertanian dapat meningkatkan “guna waktu” time utility, “guna tempat” place utility, “guna bentuk” form utility, “guna pemilikan” possession utility. Konsumen dari produk- produk pertanian terbagi atas 2 golongan, yaitu konsumen rumah tangga dan konsumen industri perusahaan, kedua-duanya merupakan factor yang penting yang mempengaruhi arus atau lalulintas pemasarannya, bahkan menjadi factor penentu. Ini berarti kalau konsumennya berkurang atau berkurang, sedang kerugian secara langsung pula akan diderita baik oleh lembaga-lembaga pemasarannya mapun oleh produsennya karena produk-produk tersebut akan mengalami kerusakan dengan cepat, berlainan denganproduk-produk industri atau lainnya yang bai tidak mendapatkan permintaan yang baik dapat ditangguhkan pemasarannya, disimpan menunggu saat pemasaran yang baik atau diolah kembali menjadi produk baru yang memenuhi permintaan pasar. Buah- buahan termasuk produk pertanian, dimana produk pertanian memiliki sifat-sifat tertentu yang akan berpengaruh terhadap pemasaran yaitu : 1. Produksi pertanian tidak dapat diperbesar serentak dalam waktu pendek sebab sangat tergantung pada musim dan alam; 2. Peningkatan produksi pertanian menyebabkan biaya meningkat sampai pada berlakunya hokum penambahan hasil yang semakin berkurang pada musim dan alam; 3. Sifat-sifat fisik hasil pertanian yaitu musiman, cepat busuk, mengambil tempat yang banyak; 4. Produksi pertanian yang berskala kecil pada umumnya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Jika diusahakan dalam skala besar termasuk pertanian komersial yang asil produksinya disediakan untuk pasar Kartasapoetra, 1988. Secara umum selera masyarakat terhadap buah-buahan cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat dankesadaran hidup sehat, dimana buah-buahan mempunyai peranan yang besar terhadap upaya mewujudkan kesehatan manusia. Karena buah mempunyai nilai ekonomis, maka tidak mengherankan jika banyak diusahakan untuk memenuhi permintaan konsumen. Buah-buahan yang dinilai sebagai komoditi yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Yustina, 1995. Jerry Law 1975 dalam penelitiannya mengenai struktur pasar pertanian, mengemukakan lima karakteristik yang membedakan produk petanian dengan produk lainnya, yaitu : 1. produk pertanian gampang rusak perishability, oleh sebab itu produk petanian harus secepatnya dikonsumsi atau diolah serta membutuhkan pengawetan; 2. dalam melakukan aktifitas penjualan maupun pembelian produk pertanian, penjualan dan pembelian diharapkan pada berbagai tingkst “grade” barang, tetapi secara umum produk pertanian dapat dikatakan homogen; 3. produk pertanian banyak memakan tempat dikaitkan dengan nilainya disbanding produk non-pertanian, sehingga berpengaruh terhadap fasilitas- fasilitas pemasaran yang harus disediakan oleh lembaga-lembaga pemasaran. Apabila sewa ruangan atau pengepakan produk pertanian lebih mahal dapat memungkinkan lembaga pemasan berpindah usaha pada komoditi lainnya; 4. produk pertanian memerlukan proses pengolahan lebih lanjut. Produk pertanian pada umumnya berupa bahan mentah sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumen, produk pertanian tersebut perlu diolah lebih lanjut dan terus-menerus,Hal ini secara langsung berpengaruh terhadap slope dan posisis kurva penawaran dan 5. rasio biaya tetap dan biaya variable secara langsung berpengaruh terhadap respon penawaran produsen, yaitu mengenai slope dan posisis kurva penawaran pasar. Oleh karena karakteristik- karakteristik inilah pemasaran pertanian harus dipertimbangkan sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Kebutuhan para konsumen terhadap produk-produk pertanian adalah bervariasi, dan para petani kita telah mampu mengimbanginya dengan mewujudkan variasi produk-produk pertanian tersebut dan berusaha dengan kemampuan memproduksinya itu agar produk pertanian tetap berada dipasaran sepanjang waktu atau agar produk-produk musiman yang dihasilkan tanaman keras dalam menghilangkan di pasaran “tidaklah” berjangka waktu lama,yaitu dengan mengatur sedemikian rupa jangka waktu tanamnya, penggunaan bibit- bibit unggul yang dapat cepat menghasilkan. Komoditi pertanian dihasilkan secara terpencar-pencar, berupa bahan mentah yang perlu pengolahan lebih lanjut dan dalam jumlah yang relative sedikit sehingga untuk menutup biaya-biaya yang diperlukan volume perdagangan yang cukup besar. Pemasaran komoditi pertanian dari proses konsentrasi yaitu pengumpulan produk-produk pertanian dari petani ke tengkulak, pedagang pengumpul dan pedagang besar diakhiri proses distribusi yaitu penjualan barang dari pedagang ke agen, pengecer dan konsumen.

2.2.6. Penanganan Produk dan Daya Tarik Bagi Konsumen

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Buah Dan Sayur (Studi Kasus Di PT. Hero Supermarket Tbk).

2 21 190

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 4 15

BAB 1 PENDAHULUAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 4 12

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BUAH APEL DI GIANT SUPERMARKET YOGYAKARTA.

0 3 55

Usulan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Meminimasi Biaya (Studi Kasus Di PT.Sinar Continental Bandung).

1 9 95

SISTEM PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI SAKINAH SUPERMARKET SURABAYA.

6 22 120

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 2 17

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN MAKANAN BALITA SUPERMARKET DI SURABAYA (Studi Kasus Supermarket Reny, Supermarket Bilka, Dan Supermarket Barata Di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

Perencanaan Persediaan dan Pengendalian Mutu Buah Lokal di Sinar Supermarket “Surabaya” (Studi Kasus di PT. Sinar Supermarket)

0 0 11