dilakukan penjualan serta terjadinya kekurangan stock. Hal ini berdasarkan informasi yang didapatkan selama penelitian berlangsung dengan melakukan
wawancara terhadap kepala toko karyawan sinar supermarket maupun berdasarkan pengamatan secara intensif. Namun tak dapat dipungkiri bahwa
terdapat kendala-kendala didalam mendapatkan informasi terutama mengenai data-data internal perusahaan yang bersifat rahasia, hanya beberapa data saja
yang diperbolehkan. Oleh karena itu perlu adanya siasat-siasat agar diperoleh informasi atau data-data yang dibutuhkan didalam penelitian, dalam hal ini
biasanya peneliti sering melakukan wawancara tanya jawab secara langsung baik terhadap manager kepala toko maupun kepada karyawan-karyawan
sinar supermarket yang mengetahui seluk-beluk mengenai masalah yang telah peneliti angkat. Selain itu didukung pula dengan pengamatan secara langsung
kondisi dilapangan, sehingga akan nampak permasalahan yang sebenarnya terjadi.
Dari data yang diperoleh, dapat diketahui besarnya penjualan dan pemesanan yang dilakukan oleh sinar supermarket dapat dilihat pada tabel
berikut ini. Adapun data yang diambil adalah data selama 1 tahun pada tahun 2009 mulai dari bulan januari hingga desember.
Tabel 1. Data Penjualan Permintaan Konsumen D Pada Tahun 2009
Bulan Jeruk Valensia
kg Pisang Emas
kg Apel Manalagi
kg Januari
Februari Maret
April Mei
Juni Juli
Agustus September
Oktober November
Desember 580
565 395
410 425
430 415
500 595
575 485
588 875
840 625
630 590
615 735
795 885
875 700
810 685
645 529
521 435
450 410
525 695
625 600
685
Tabel 2. Data Permintaan Pesanan Toko Pada Tahun 2009
Bulan Jeruk Valensia
kg Pisang Emas
kg Apel Manalagi
kg Januari
Februari Maret
April Mei
Juni Juli
Agustus September
Oktober November
Desember 630
600 400
422 437
438 422
510 650
585 498
610 905
858 633
637 598
624 740
820 915
879 710
827 698
652 535
525 441
459 416
530 717
634 605
703
4.3. Upaya Pemenuhan Persediaan Mendatang
Seperti yang telah dijelaskan pada metode penelitian mengenai
analisis yang digunakan dalam studi ini, maka untuk merencanakan tingkat
persediaan yang ekonomis agar tercapai tingkat keuntungan maksimal pada
penjualan buah, maka digunakan Analisis forecast, Analisis Ekonomic Order
Quantity EOQ dan Analisis keuntungan. Analisis ini digunakan pada masing‐
masing komoditi buah lokal yang paling dminati oleh konsumen yaitu jeruk
valensia, pisang emas dan apel manalagi. Untuk mencari tingkat keuntungan
maksimum penjualan buah dengan menggunakan langkah‐langkah sebagai
berikut :
1. Perolehan
data penjualan dan pemesanan pada masing‐masing komoditi
buah selama 1 tahun. 2.
Untuk mencari MAPE Mean Absolute Percentage Error terkecil dan
terbaik dianalisis dengan menggunakan Analisis Forecast dengan
metode ‐metode Single Exponential Smoothing, Double Exponetial
Smoothing dan Triple Eponential Smoothing Winters.
3. Menghitung
total biaya persediaan dan total penerimaan masing‐ masing
komoditi buah terpilih. Setelah
dilakukan semua langkah diatas, maka tingkat keuntungan maksimum
penjualan buah pada masing‐masing komoditi dihitung dengan
tingkat persediaan buah secara optimal yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Dimana :
EOQ = Q = jumlah pesanan ekonomis kg
Co = biaya pesanan untuk setiap kali pesan buah Rpkg D = permintaan konsumen kg
Cc = biaya penyimpanan dan pemeliharaan Rp Selanjutnya
untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan maksimum
penjualan buah berdasarkan biaya persediaannya. Secara matematis
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
MP = TEOQ – DEOQ
Dimana :
MP = Keuntungan Maksimum Marjinal Profit Dalam Rupiah
TEOQ = Tanpa Analisis EOQ Dalam Rupiah
DEOQ = Dengan Analisis EOQ Dalam Rupiah
4.4. Mekanisme Persediaan Dan Penjualan Buah
Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi serta kesadaran
masyarakat, maka pola selera konsumsi masyarakat berubah yaitu dengan
mengkonsumsi buah‐buahan yang bermutu atau berkualitas baik, sedang
harga menjadi pertimbangan terakhir. Melihat keadaan diatas maka tak
heran bila semakin menjamurnya bisnis buah‐buahan berkualitas
dikarenakan nilai ekonomisnya yang tinggi serta menggiurkan sehingga
mengharuskan penyediaan buah‐buahan yang berkualitas demi