40
proses musyawarah para faqih yang menghasilkan ijtihad ini seringkali terkendala disebabkan oleh tersebar luasnya para ulama di wilayah-wilayah
yang direbut oleh kekhalifahan islam. Mulailah muncul perpecahan antara umat islam menjadi tiga golongan yaitu
sunni, syiah, dan khawarij. perpecahan ini berpengaruh besar pada ilmu fiqih, karena akan muncul banyak sekali pandangan-pandangan yang berbeda dari setiap
faqih dari golongan tersebut. masa ini juga diwarnai dengan munculnya hadis- hadis palsu yang menyuburkan perbedaan pendapat antara faqih. Pada masa ini,
para faqih seperti ibnu masud mulai menggunakan nalar dalam berijtihad. ibnu masud kala itu berada di daerah iraq yang kebudayaannya berbeda dengan daerah
hijaz tempat islam awalnya bermula. umar bin khattab pernah menggunakan pola yang dimana mementingkan kemaslahatan umat dibandingkan dengan keterikatan
akan makna harfiah dari kitab suci, dan dipakai oleh para faqih termasuk ibnu masud untuk memberi ijtihad di daerah di mana mereka berada kairo, dar al
kutub al haditsah:12
2.12. Teori S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organisme-Response ini semula berasal dari psikologi. Kemudian menjadi teori komunikasi, karena objek material
dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
Effendy, 2003:254. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan
dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Selain itu,
41
teori ini menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi. Dampak atau pengaruh yang terjadi merupakan suatu
reaksi tertentu dari rangsangan tertentu Sendjaja, 1999:71. Dengan demikian, besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh tersebut terjadi,
tergantung pada kesesuaian isi dan penyajian stimulus. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah:
a. Pesan Stimulus, S, merupakan pesan yang disampaikan komunikator
kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambang.
b. Komunikan Organism, O, merupakan keadaan komunikan di saat menerima
pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator di terima sebagai informasi, dan komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan
komunikator. Perhatian disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan melalui tanda dan lambang.
Selanjutnya, komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap
pesan yang disampaikan oleh komunikator.
c. Efek Response, R, merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek dari
komunikan adalah perubahan sikap, yaitu: sikap afektif, kognitif, dan konatif. Efek kognitif merupakan efek yang ditimbulkan setelah adanya komunikasi.
Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi
komunikan Effendi, 2003:118
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah Aspek “how’ bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini
how change the attitude bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses
42
perubahaan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.
Effendy 2003:254-255, yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variable penting, Effendy, 2003: 254-255 yaitu:
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut: ORGANISME
Perhatian Pengertian
Penerimaan RESPONSE
Kognitif
Afektif
Konatif STIMULUS
Gambar 2.1 Teori S-O-R Effendy, 2003:225 Menurut gambar dari model diatas menunjukkan bahwa stimulus atau pesan
yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin di tolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yanh melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap yang
menandakan keberhasilan dalam proses komunikasi Effendy, 2003:255.
Demikian pula dengan informasi dalam acara Kiswah yang ditayangkan di TV9 Surabaya. Setelah menerima stimulus atau pesan yang berupa informasi atau
pesan tersebut maka dengan perhatian, pengertian, dan penerimaan dari
43
berlangsungnya proses komuniksi, komunikan memberikan efek yang terakhir dari informasi yang disampaikan. Kemampuan komunikan dalam memahami
informasi dalam acara dakwah Kiswah yang ditayangkan di televisi akan dapat
membawa perubahan kepada diri komunikan.
Pada penelitian ini, masyarakat yang menjadi objek dalam penelitian ini berfungsi sebagai organism yaitu pihak yang menerima rangsangan atau stimulus
dari televisi berupa adanya Acara dakwah ”Kiswah” yang menyajikan dakwah berbentuk ceramah agama, yang di dalamya memuat penyelesaian masalah dalam
kehidupan manusia dan ajakan untuk selalu berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan sesuai dengan ajaran Islam. Selanjutnya masyarakat akan memproses
stimulus yang diterimanya dan pada akhirnya akan memberikan respon atau tanggapan atas acara dakwah “Kiswah” di TV9 tersebut.
2.13. Kerangka Berpikir