Pengukuran Variabel Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional

lebih dari satu dan orang yang dituruni kitab ini dapat memilih jalan keluar yang sesuai dengan keinginan hatinya serta memilih jalan keluar yan terbaik menurut mereka. Materi yang keempat adalah memuat tentang Kajian kitab Minhajul Abidin adalah salah satu karya Imam Al-Ghazali q.s. yang terakhir. Kitab ini diriwayatkan dengan cara didiktekan dari Imam Al-Ghazali q.s. kepada murid beliau Syaikh ‘Abdul Malik bin ‘Abdullah, yang berisi tentang tujuh tingkat aqobah yang harus ditempuh bagi orang yang ingin mendapatkan ridho dan ampunan Allah SWT Aqobatul ‘ilmi wal ma’rifat menuntut ilmu, Aqobatul taubah bertaubat – menyadari kesalahan, memohon ampun dan memperbaiki diri, Aqobatul ‘awaiq halangan dan rintangan, Aqobatul ‘awarid godaan, Aqobatul bawa’is dorongan dan motivasi, Aqobatul qowadih celaan, Aqobatul hamdi wasy syukri puji dan syukur. Materi yang kelima adalah tentang Ilmu Fiqih yaitu salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya. Fiqih membahas tentang cara bagaimana beribadah, tentang prinsip rukun islam dan hubungan antar manusia sesuai dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-quran dan sunnah.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Untuk mengetahui sikap pemirsa tentang acara Kiswah di TV9 Surabaya diukur dengan alternative pilihan yang dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur komponen kognitif, komponen affektif dan komponen konatif dinyatakan dalam jumlah skor. Dalam pemberian skor pernyataan sikap yang bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap Azwar, 1997:161, sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Setuju = skor 1 2. Tidak Setuju TS = skor 2 3. Setuju S = skor 3 4. Sangat Setuju SS = skor 4 Adapun pilihan pernyataan digolongkan menjadi 4 kategori jawaban dengan meniadakan jawaban “ragu-ragu” undeciaded, alasannya adalah sebagai berikut: a. Kategori Undeciaded memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori yang memiliki arti ganda multi inpretabel ini tidak diharapkan dalam instrument. b. Tersedia jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya. c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga banyaknya informasi yang dapat dijaring dari responden. Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pernyataan yang akan dijawab yaitu positif, negative, dan netral dengan menggunakan rumus: = 20 SS = 4 x 20 = 80 nilai tertinggi S = 3 x 20 = 60 TS = 2 x 20 = 40 STS = 1 x 20 = 20 nilai terendah Jadi penentuan kategori adalah : 1. Sikap negative = 20 – 39 terendah 2. Sikap netral = 40 – 59 sedang 3. Sikap positif = 60 – 80 tertinggi Kemudian apabila skor dan tingkat interval dari tiap-tiap kategori diketahui, maka hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dan di analisis. Sikap pemirsa terhadap acara dakwah Kiswah dikategorikan ke dalam tiga 3 kategori yaitu kategori positif, kategori negatif, dan kategori netral. Dikatakan positif jika pemirsa banyak yang mengetahui dan memahami, pemirsa merasa senang dan puas serta akan terus menonton dan mengamalkan materi ceramah yang disampaikan oleh penceramah, juga memanfaatkan adanya acara dakwah Kiswah. Dikatakan negatif jika pemirsa tidak memanfaatkan adanya acara dakwah Kiswah. Dan dikatakan netral jika pemirsa tidak konsisten dengan acara tersebut, artinya pemirsa hanya mengetahui namun tidak memahami, pemirsa merasa senang karena menganggap acara dakwah Kiswah adalah acara yang positif namun hanya sebagian saja yang melaksanakan pesan yang disampaikan oleh penceramah serta tidak memanfaatkan acara dakwah Kiswah secara keseluruhan, intinya pemirsa yang bersikap netral hanya sekedar melihat acara dakwah Kiswah untuk mengisi waktu luangnya saja karena menganggap bahwa acara ini positif, namun tidak melaksanakan pesan yang disampaikan oleh penceramah yang berisi muatan-muatan tentang pendidikan Islam, kajian Hadits, Kajian Kitab, dan kajian Ilmu Fiqih.

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Dokumen yang terkait

MOTIF PEMIRSA TELEVISI SURABAYA DALAM MENONTON ACARA VARIETY SHOW “EAT BULAGA INDONESIA” DI SCTV (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa Televisi Surabaya Terhadap Acara Variety Show Eat Bulaga Indonesia Segmen Kuis Indonesia Pintar di SCTV).

2 4 163

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV ).

1 1 94

MENGUKUR KEPUASAN PEMIRSA TV9 SURABAYA : STUDI SURVEI KEPUASAN PEMIRSA TV9 DI KOTA SURABAYA.

2 2 78

DAKWAH ISLAM DALAM BINGKAI MEDIA PENYIARAN TELEVISI LOKAL : KAJIAN TERHADAP PROGRAM ACARA DAKWAH JTV SURABAYA.

1 3 71

PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN MAHASISWA AL-JIHAD SURABAYA TERHADAP PROGRAM DAKWAH DI TV9 DAN JTV.

1 3 138

EKSISTENSI TV9 SEBAGAI MEDIA DAKWAH (STRATEGI PENGUKUHAN EKSISTENSI TV9 SEBAGAI MEDIA DAKWAH).

0 3 98

PENCERAPAN NILAI HIBURAN DAN PESAN DAKWAH BAGI AUDIENCE DI PROGRAM KISWAH TV9 SURABAYA.

1 2 37

OPINI PEMIRSA TERHADAP DUBBING DALAM PROGRAM ACARA FILM ASING SUROBOYOAN DI JTV (Studi Deskriptif tentang Opini Pemirsa JTV di Surabaya terhadap Dubbing dalam Program Acara Film Asing Suroboyoan di JTV) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 153

SIKAP PEMIRSA TENTANG ACARA DAKWAH KAJIAN ISLAM ASWAJAH (KISWAH) DI TV9 SURABAYA (Studi Deskriptif Terhadap Sikap Pemirsa Surabaya Tentang Acara Dakwah Kajian Islam Aswajah “Kiswah” di TV9)

0 1 23

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV )

0 1 22