Ilmu Fiqih KAJIAN PUSTAKA

37 bagi orang yang ingin mendapatkan ridho dan ampunan Allah SWT. Aqobah tersebut adalah : 1. Aqobatul ‘ilmi wal ma’rifat menuntut ilmu 2. Aqobatut taubah bertaubat – menyadari kesalahan, memohon ampun dan memperbaiki diri 3. Aqobatul ‘awaiq halangan dan rintangan 4. Aqobatul ‘awarid godaan 5. Aqobatul bawa’is dorongan dan motivasi 6. Aqobatul qowadih celaan 7. Aqobatul hamdi wasy syukri puji dan syukur Pada Minhajul ‘Abidin ini, Imam Al-Ghazali q.s. menyajikan apa masalah yang dihadapi pada setiap tingkat serta terapi dan solusi yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Ketujuh aqobah ini adalah kondisi umum yang dilewati oleh setiap penempuh jalan spiritual suluk menuju ridho Allah SWT. Siapa pun yang berhasil menyelesaikannya, maka ia akan menjadi hamba yang terpilih yang akan dirahmati dengan berbagai kemuliaan karamah dari Allah SWT. http:www.scribd.comdoc36931830Studi-Kitab-Minhajul-Abidin-Di-Ponpes- Maslakul-Huda-Pati-Jateng

2.11. Ilmu Fiqih

Fiqih atau fiqh adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya. Beberapa ulama fiqih seperti Imam Abu Hanifah mendefinisikan fiqih sebagai pengetahuan seorang muslim tentang kewajiban dan 38 haknya sebagai hamba Allah. Dalam bahasa arab, secara harfiah fiqih berarti pemahaman yang mendalam terhadap suatu hal. Beberapa ulama memberikan penguraian bahwa arti fiqih secara terminologi yaitu fiqih merupakan suatu ilmu yang mendalami hukum islam yang diperoleh melalui dalil di al-quran dan sunnah. selain itu fiqih merupakan ilmu yang juga membahas hukum syariyyah dan hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari, baik itu dalam ibadah maupun dalam muamalah. Fiqih membahas tentang cara bagaimana beribadah, tentang prinsip rukun islam dan hubungan antar manusia sesuai dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-quran dan sunnah. dalam islam, terdapat 4 mazhab dari sunni, 1 mazhab dari syiah, dan khawarij yang mempelajari tentang fiqih. seseorang yang sudah menguasai ilmu fiqih disebut faqih. Berikut dapat dilihat bagaimana sejarah fiqih mulai dikenal oleh manusia : 1. Masa nabi muhammad saw Masa nabi muhammad saw ini juga disebut sebagai periode risalah, karena pada masa-masa ini agama islam baru didakwahkan. pada periode ini, permasalahan fiqih diserahkan sepenuhnya kepada nabi muhammad saw. sumber hukum islam saat itu adalah al-quran dan sunnah. periode risalah ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu periode makkah dan periode madinah. periode makkah lebih tertuju pada permasalah akidah, karena disinilah agama islam pertama kali disebarkan. ayat-ayat yang diwahyukan lebih banyak pada masalah ketauhidan dan keimanan. Setelah hijrah, barulah ayat-ayat yang mewahyukan perintah untuk melakukan puasa, zakat dan haji diturunkan secara bertahap. ayat-ayat ini diwahyukan ketika muncul sebuah 39 permasalahan, seperti kasus seorang wanita yang diceraikan secara sepihak oleh suaminya, dan kemudian turun wahyu dalam surat al-mujadilah. pada periode madinah ini, ijtihad mulai diterapkan, walaupun pada akhirnya akan kembali pada wahyu allah kepada nabi muhammad saw. 2. Masa khulafaur rasyidin Masa ini dimulai sejak wafatnya nabi muhammad saw sampai pada masa berdirinya dinasti umayyah ditangan muawiyah bin abi sufyan. sumber fiqih pada periode ini didasari pada al-quran dan sunnah juga ijtihad para sahabat nabi muhammad yang masih hidup. ijtihad dilakukan pada saat sebuah masalah tidak diketemukan dalilnya dalam nash al-quran maupun hadis. permasalahan yang muncul semakin kompleks setelah banyaknya ragam budaya dan etnis yang masuk ke dalam agama islam. Pada periode ini, para faqih mulai berbenturan dengan adat, budaya dan tradisi yang terdapat pada masyarakat islam kala itu. ketika menemukan sebuah masalah, para faqih berusaha mencari jawabannya dari al-quran. jika di al-quran tidak diketemukan dalil yang jelas, maka hadis menjadi sumber kedua . dan jika tidak ada landasan yang jelas juga di hadis maka para faqih ini melakukan ijtihad. Menurut penelitian ibnu qayyim, tidak kurang dari 130 orang faqih dari pria dan wanita memberikan fatwa, yang merupakan pendapat faqih tentang hukum. 3. Masa awal pertumbuhan fiqih Masa ini berlangsung sejak berkuasanya muawiyah bin abi sufyan sampai sekitar abad ke-2 hijriah. rujukan dalam menghadapi suatu permasalahan masih tetap sama yaitu dengan al-quran, sunnah dan ijtihad para faqih. tapi, 40 proses musyawarah para faqih yang menghasilkan ijtihad ini seringkali terkendala disebabkan oleh tersebar luasnya para ulama di wilayah-wilayah yang direbut oleh kekhalifahan islam. Mulailah muncul perpecahan antara umat islam menjadi tiga golongan yaitu sunni, syiah, dan khawarij. perpecahan ini berpengaruh besar pada ilmu fiqih, karena akan muncul banyak sekali pandangan-pandangan yang berbeda dari setiap faqih dari golongan tersebut. masa ini juga diwarnai dengan munculnya hadis- hadis palsu yang menyuburkan perbedaan pendapat antara faqih. Pada masa ini, para faqih seperti ibnu masud mulai menggunakan nalar dalam berijtihad. ibnu masud kala itu berada di daerah iraq yang kebudayaannya berbeda dengan daerah hijaz tempat islam awalnya bermula. umar bin khattab pernah menggunakan pola yang dimana mementingkan kemaslahatan umat dibandingkan dengan keterikatan akan makna harfiah dari kitab suci, dan dipakai oleh para faqih termasuk ibnu masud untuk memberi ijtihad di daerah di mana mereka berada kairo, dar al kutub al haditsah:12

2.12. Teori S-O-R

Dokumen yang terkait

MOTIF PEMIRSA TELEVISI SURABAYA DALAM MENONTON ACARA VARIETY SHOW “EAT BULAGA INDONESIA” DI SCTV (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa Televisi Surabaya Terhadap Acara Variety Show Eat Bulaga Indonesia Segmen Kuis Indonesia Pintar di SCTV).

2 4 163

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV ).

1 1 94

MENGUKUR KEPUASAN PEMIRSA TV9 SURABAYA : STUDI SURVEI KEPUASAN PEMIRSA TV9 DI KOTA SURABAYA.

2 2 78

DAKWAH ISLAM DALAM BINGKAI MEDIA PENYIARAN TELEVISI LOKAL : KAJIAN TERHADAP PROGRAM ACARA DAKWAH JTV SURABAYA.

1 3 71

PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN MAHASISWA AL-JIHAD SURABAYA TERHADAP PROGRAM DAKWAH DI TV9 DAN JTV.

1 3 138

EKSISTENSI TV9 SEBAGAI MEDIA DAKWAH (STRATEGI PENGUKUHAN EKSISTENSI TV9 SEBAGAI MEDIA DAKWAH).

0 3 98

PENCERAPAN NILAI HIBURAN DAN PESAN DAKWAH BAGI AUDIENCE DI PROGRAM KISWAH TV9 SURABAYA.

1 2 37

OPINI PEMIRSA TERHADAP DUBBING DALAM PROGRAM ACARA FILM ASING SUROBOYOAN DI JTV (Studi Deskriptif tentang Opini Pemirsa JTV di Surabaya terhadap Dubbing dalam Program Acara Film Asing Suroboyoan di JTV) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 153

SIKAP PEMIRSA TENTANG ACARA DAKWAH KAJIAN ISLAM ASWAJAH (KISWAH) DI TV9 SURABAYA (Studi Deskriptif Terhadap Sikap Pemirsa Surabaya Tentang Acara Dakwah Kajian Islam Aswajah “Kiswah” di TV9)

0 1 23

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV )

0 1 22