artinya pemirsa hanya mengetahui namun tidak memahami, pemirsa merasa senang karena menganggap acara dakwah Kiswah adalah acara yang positif
namun hanya sebagian saja yang melaksanakan pesan yang disampaikan oleh penceramah serta tidak memanfaatkan acara dakwah Kiswah secara keseluruhan,
intinya pemirsa yang bersikap netral hanya sekedar melihat acara dakwah Kiswah untuk mengisi waktu luangnya saja karena menganggap bahwa acara ini positif,
namun tidak melaksanakan pesan yang disampaikan oleh penceramah yang berisi muatan-muatan tentang pendidikan Islam, kajian Hadits, Kajian Kitab, dan kajian
Ilmu Fiqih.
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.1. Populasi dan Sampel
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah pemirsa yang menyaksikan cara Kiswah dan berumur 17 tahun ke atas dan menonton acara “Kiswah” di TV9.
Alasan peneliti mengambil obyek penelitian yang telah berusia 17 tahun keatas yakni karena usia 17 tahun keatas memiliki kematangan emosional dan social
Sobur, 2003:52-53.
3.2.2. Teknik Penarikan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pemirsa yang menyaksikan acara Kiswah di TV9. Teknik penarikan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Accidental Sampling Sampling Kebetulan, dengan pertimbangan bahwa populasinya bervariasi, berbeda-beda karakternya dan bersifat heterogen, maka
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang responden dengan pertimbangan bahwa jumlah sampel tersebut cukup representativ untuk mewakili
populasi. Pengambilan sampel sebanyak 100 responden dihitung menggunakan rumus sebagai berikut Wirawan, 165:2002.
n = 0,25 . 400 n = 100 Responden
Keterangan : n = jumlah sampel
E = 12,9 atau 0.129 error of estimate 1-
= 99 Tingkat Keyakinan, = 1 atau 0,01
Z
0,005
= 2,58 tabel distribusi normal sampel Digunakan rumus ini karena populasi belum diketahui. Sedangkan teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling, yang merupakan teknik pengambilan yang dilakukan terhadap
responden yang secara kebetulan ditemui ketika observasi sedang berlangsung Hadi, 1992:46.
3.2.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden berdasarkan data primer dan data sekunder. Yang dimaksud data primer adalah
data yang berupa jawaban dari kuisioner yang diberikan berupa jawaban. Yang diberikan sementara data sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku-
buku penunjang.
3.2.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara
berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden.
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk mendiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari :
mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus :
x 100 P : Persentase Responden
F : Frekuensi Responden N: Jumlah Responden
Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum TV9 Surabaya
Sebagai televisi lokal, TV9 dikelola oleh PT.Dakwah Inti Media, perusahaan yang dimiliki oleh para pemilik modal, termasuk di dalamnya organisasi sosial
keagamaan Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Timur. TV9 telah memperoleh ijin Prinsip Penyelenggaraan Penyiaran dari Menteri Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia Nomor 367KEPM.KOMINFO102009 tertanggal 15 Oktober 2009 untuk melakukan siaran di kanal 42 sebagai lembaga penyiaran
swasta local untuk di SurabayaJawa Timur. Sembilan adalah angka tertinggi, menggambarkan ikhtiar manusia menuju
kesempurnaan hidup dan penggapaian cita-cita, walau harus dijalani dengan rendah hati, jujur apa adanya, rileks, tapi persistence dan bervisi, karena diarahkan
dengan ilmu dan nilai Untuk Menjadi Industri Penyiaran TV Swasta Lokal Terbaik dan Terdepan di
Jawa Timur, TV9 memiliki misi, antara lain: 1.
Memberikan keragaman tayangan dan program yang berkualitas, cerdas, inspiratif dan berimbang berdasar norma, potensi dan kearifan lokal.
2. Memaksimalkan potensi Nahdlatul Ulama sebagai entitas ajaran Islam aswaja
serta jejaring nahdliyin di Jawa Timur. 3.
Memaksimalkan fungsi televisi sebagai media dalam menumbuhkan iklim bisnis lokal dan menggerakkan entrepreneurship masyarakat.
54