19
dibenci khalayak. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tapi juga tergerak hatinya.
c. Dampak Konatif
Merujuk pada behavioral atau perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku.
Adapun tolak ukur terjadinya pengaruh terhadap sikap seseorang dapat diketahui melalui respon atau tanggapan yang dapat di bagi dalam tiga jenis,
yaitu: a.
Respon positif jika seseorang menyatakan setuju b.
Respon negative jika seseorang menyatakan tidak setuju c.
Respon netral jika seseorang tidak memberikan pendapatnya tentang sesuatu objek Effendy, 1993:6-7.
2.4.2. Konsep Sikap
Secara historis istilap ”sikap” attitude digunakan pertama kali oleh Herbert spencer pada tahun 1862 yang sering dipakai dalam menilai status mental
seseorang dan juga pada saat itu istilah sikap dalam bidang eksperimen mengenai respons untuk menggambarkan kesiapan subjek dalam menghadapi stimuus yang
datang tiba-tiaba Azwar, 2002:4. Sikap memang mempunyai beberapa definisi yang berbeda-beda dari beberapa pangamat. Ada 3 kerangka pemikiran dari
beberapa ahli mengenai definisi dari sikap yang dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu:
1. Kerangka pemikiran menurut para ahli psikologi yaitu adalah suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan. 2.
Kerangka pemikiran menutut para ahli psikologi sosial dan psikologi
20
kepribadian yang dimana konsep sikap lebih kompleks. Menurut kelompok ini sikap mempunyai makna kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek
dengan cara-cara tertentu. Kesiapan disini terkait dengan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan
pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. 3.
Kerangka pemikiran yang ketiga berpikir bahwa sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi
dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek Azwar, 2002:4.
Ada 6 faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap yaitu Azwar, 2002:30-37
a. pengalaman pribadi: apa yang telah kita alami akan ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan dapat menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap, untuk menjadi dasar
pembentukan sikap pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan kuat. b.
Orang lain yang dianggap penting : orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang
yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita
kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan banyak mempengaruhi pebentukan sikap kita.
c. Kebudayaan : kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pembentukan sikap kita. d.
Media massa : adanya informasi baru dari media massa mengenai sesuatu
21
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut apabila
cukup kuat akan memberikan dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap.
e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama: lembaga pendidikan dan lembaga
agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam
diri individu. f.
Faktor emosional dalam diri individu : sikap kadang-kadang terbentuk karena didasari oleh emosi yang berfungsi semacam penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu
interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosial
terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat. Lebih lanjut interaksi sosial meliputi
hubungan antara individu dengan lingkungan fisik dan lingkungan psikologis disekelilingnya. Media massa sebagai salah satu faktor penentu pembentukan
sikap, dan televisi bagian dari media massa. Media massa mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pesan- pesan yang berisi sugesti yang dapat mebgarahkan opini seseorang. Adapaun
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Apabila informasi cukup kuat, akan
22
memberikan dasar afektif dalammenilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Walaupun pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh
interaksi individual secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, peranan mediamassa tidaklah kecil artinya Azwar, 2002:34.
2.5. Program Acara Dakwah Kiswah