Faktor Pendukung dan Penghambat

108

7. Faktor Pendukung dan Penghambat

a. Faktor Pendukung Faktor Pendukung Penanaman nilai karakter peduli lingkungan dan peduli sosial dalam pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira Loka dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi, serta hasil dokumentasi 12 dan 14, selama dilapangan faktor pendukung berasal dari pengalaman pengelola dan pemandu, peserta, hingga setting pelaksanaan pembelajaran luar sekoah itu sendiri, seperti yang dituturkan oleh saudara MS yang menyatakan : “Lebih tertata untuk program yang sekarang dari sarana dan prasarana sudah diperbaiki dan ada juga tambahan peraga dan perombakan penataan museum yan g lebih tertata” CW-03, 31-01-2017 Kemudian juga didukung dengan pernyataan oleh AN selaku guru pendamping peserta pembelajaran luar sekolah yang menyatakan: “Anak-anak ini masih sangat murni, jadi kami menggunakan golden age yang seperti spons dan kita selalu membiasakan kebiasaan baik agar bisa diserap secara optimal. Dengan metode pembelajaran bcct yang kita terapkan yang temanya selalu di kuatkan dengan character building. Yang penting sentuhlah sosial emosinya barulah kita sentuh intelektualnya.CW-06, 07- 02-2017 Selanjutnya pendapat terkait faktor pendukung penanaman nilai karakter peduli lingkungan dan peduli sosial juga disampaikan oleh RA yang menyatakan: 109 “Faktor pendukungnya adalah PLS itu sendir kita berada di luar sekolah dimana kami berinteraksi dengan banyak orang sehingga kita bisa belajar mengimplementasikan nilai karakter peduli lingkungan dan peduli sosial dengan lebih luas.” CW-01, 16-01- 2017 Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung penanaman nilai karakter peduli lingkungan dan peduli sosial dalam pembelajaran luar sekolah dipengaruhi oleh pengalaman yang dimiliki oleh pemandu dan pengelola sendiri karena program tersebut telah berjalan lebih dari dua tahun. Kemudian untuk penanaman nilai karakter juga dipengaruhi oleh usia peserta pembelajaran luar sekolah yang sebagian besar adalah usia emas dimana mereka dapat dengan mudah menyerap informasi maka dari itu pembiasaan karakter baik sangat mudah ditanamkan pada usia tersebut. Kemudian pembelajaran luar sekolah sendiri berada diluar lingkungan sekolah melainkan di KRKB Gembira Loka sehigga peserta dapat berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah dalam proses penanaman maupun pengimplementasianya. b. Faktor Penghambat Faktor Penghambat Penanaman nilai karakter peduli lingkungan dan peduli sosial dalam pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira Loka dipengaruhi oleh beberapa faktor penghambat berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi selama dilapangan faktor penghambat berasal dari pengelolaan, perencanaan, dan kapasitas pemandu pembelajaran luar sekolah itu sendiri, seperti yang dituturkan oleh saudara MS yang menyatakan : 110 “Kalau faktor penghambat ya mungkin ini belum terlalu dibahas secara mendalam baik dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi jadi belum memiliki indicator untuk mengukur keberhasilanya. Kami hanya menggunakan indicator yang ditetapkan dimsyarakat.” CW-03, 31-01-2017 Kemudian RA selaku pemandu pembelajaran luar sekolah juga menyatakan bahwa: “Faktor pengahambatnya adalah, saya tidak menutupi keterbatasan kami sebagai pemandu yang kadang lalai dan hanya focus utnuk mengkondisikan anak-anak sehingga belum banyak materi yang dapat kami sampaikan.” CW-01, 16-01-2017 Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil catatan lapangan V yang menyebutkan: “saat kegiatan pembelajaran luar sekolah, saya juga melihat ada sekolah yang tidak terkondisi dengan baik, dimana sebagian sudah turun ke area kebun binatang dan masih ada yang diatas di area mushola. Hal ini mungkin karena pemandunya kurang dapat mengkondisikan sehingga mereka tidak dapat dikondisikan dengan baik dan mengganggu kegiatan pembelajaran luar sekolah.” CL-V, 16-01-2017 Selanjutnya ND selaku guru pendamping dari peserta pembelajaran luar sekolah juga menuturkan bahwa : “Mungkin pemandu harus lebih kreatif lagi dan membuat pembelajaran tetap optimal dengan suasana yang menyenangkan. Itu saja sih mba kalau menurut saya.”CW-07, 07-02-2017 Jadi berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pengahambat pembelajaran luar sekolah karena penanaman pendidikan karakter belum terdapat kurikulum yang dirancang secara tertulis, selain itu belum terdapatnya indicator yang seharusnya dapat digunakan untuk mengukur penanaman nilai karakter peduli lingkungan dan peduli sosial, sehingga hanya berdasarkan kebiasaan yang ada di 111 masyarakat. Selain itu pemandu harus dituntut untuk lebih kreatif dalam mengemas program pembelajaran luar sekolah sehingga menjadi lebih menyenangkan.

B. Pembahasan