17 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta memperkecil dampak
negatif kegiatan manusia terhadap alam. Ekowisata juga dapat dimanfaatkan secara ekologi, ekonomi dan menunjang aktivitas sosial
yang ada di masyarakat.
2. Kajian Pendidikan Luar sekolah
a. Definisi Pendidikan Luar Sekolah
Beberapa ahli mendefinisikan Pendidikan Luar Sekolah PLS dengan segala aspeknya. Berbagai definisi tersebut dimaksudkan sebagai
upaya untuk menjelaskan batasan dan ciri-ciri pendidikan luar sekolah terutama dengan pendidikan persekolahan. Definisi pendidikan luar
sekolah menurut Coombs dalam Sudjana 2004:22 adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sisteamatis, diluar sistem persekolahan yang mapan,
dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu
didalam mencapai tujuan belajarnya. Pendidikan luar sekolah dikelola secara mandiri dan memiliki kegiatan yang luas namun tetap terorganisasi
dan sitematis. Hal yang hampir sama diungkapkan The South East Asian
Ministery of Education Organization SEAMEO, 1971, adalah setiap upaya pendidikan dalam arti luas yang didalamnya terdapat komunikasi
yang teratur dan terarah, diselenggarakan diluar subsistem pendidikan formal, sehingga seseorang atau kelompok memperoleh informasi, latihan,
dan bimbingan sesuai dengan tingkatan usia dan kebutuhan hidupnya
18 Sudjana 2004:46. Pendidikan luar sekolah terselenggara di luar
subsistem pendidikan formal namun tetap teratur dan terarah. Menurut Hamojoyo dalam Kamil 2011: 14, pendidikan non
formal merupakan usaha yang terorganisir secara sistematis dan berkelanjutan di luar sistem formal, melalui hubungan sosial yang
dugunakan untuk membimbing individu, kelompok maupun masyarakat agar memiliki cita-cita yang berguna unutk meningkatkan taraf hidupnya
disegala bidang untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Berdasarkan pendapat tersebut pendidikan luar sekolah terorganisasi oleh masyarakat
secara sistematis dan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pendidikan luar sekolah dikelola secara mandiri dan memiliki kegiatan yang luas namun
tetap terorganisasi dan sitematis. Pendidikan luar sekolah terselenggara di luar subsistem persekolahan namun tetap teratur dan terarah. Pendidikan
luar sekolah terorganisasi oleh masyarakat secara sistematis dan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
b. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah