Tempat dan Waktu Penelitian Informan Penelitian

dilapangan. Atas deskripsi tersebut ditarik pemahaman mengenai fenomena yang berkembang di dalam masyarakat.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di daerah Kota Lhokseumawe. Dengan alasan bahwa pemilihan lokasi daerah ini adalah karena Kota Lhokseumawe merupakan suatu kota yang sedang banyak mengembangkan Seudati di bandingkan daerah lain yang ada di Aceh, kemudian di Kota Lhokseumawe dalam mencari data lebih mudah disebabkan ada sanggar, seniman, Syekh, penari serta pelaku-pelaku kreatifitas seni.

3. Informan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, sehingga dalam penelitian ini tidak dikenal adanya sampel, melainkan informan. Penentuan informan ini dilakukan untuk memperoleh data yang valid dan sesuai dengan kebutuhan yang sedang diteliti. Sebab itu, orang-orang yang menjadi informan kunci harus dari orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi dan berkaitan langsung dengan fokus yang sedang diteliti. 44 Pengambilan informan dalam penelitian ini subjek peneliti ditentukan secara purposive sampling yaitu penentuan sampel yang difokuskan kepada informan-informan tentang fenomena yang diteliti dengan teknik snow ball sampling yaitu menelusuri terus subyek yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. 45 Adapun penelusuran terhadap subjek penelitian yang dibutuhkan terutama para pelaku seni Seudati yaitu, Syekh, seniman, penari, sanggar Seudati dan masyarakat Kota Lhokseumawe. Subjek penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi-informasi berkaitan dengan Tradisi 44 Burhan Bagin, Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis Ke Arah Penguasaan Model Aflikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, h. 53. 45 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Peneltian Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya: 2009, h. 99. Tari Seudati Masyarakat Kota Lhokseumawe Aceh Analisis Epistimologi Islam Gerakan dan Syair.

4. Kehadiran Peneliti