Kisah Agama Tradisi tari seudati masyarakat Kota Lhokseumawe Aceh (Analisis epistemologi Islam gerakan dan syair) - Repository UIN Sumatera Utara TESIS KHAIRIL FAZAL

Aceh ini tidak seindah dan semewah raja-raja lain di Nusantara yang mengakui keberadaan penjajah kolonial, dimana mereka menerima kemegahan dan status sosial sampai ke keturunannya kini. Sedangkan Sultan Aceh ini sejak ditabalkan menjadi raja, hidupnya terus bergerilya dalam hutan-hitan di Aceh demi mempertahankan marwah negerinya sampai beliau ditangkap dan dibuang oleh Belanda pada 20 Januari 1903 dan meninggal dalam pengasingan, tanpa pernah menyerahkan kedaulatan Aceh kepada kaum penjajah dan tidak pernah dimakzulkan diturunkan secara adat Aceh. 207

6. Kisah Agama

Kru seumangat po bungong panjou Umu nanggrou sang hana trep le Janji Tuhan masa saboh rou Ji nou ka sampou teungku boh hate Yoh manteng teu hah ka pinto taubat Adak ta karat hana guna lhee Urou jemu‟at jak u mueseujid Ka meunan taniet di dalam hatee Eya Tuhan ku beu neupeuampon Ka dousa ulon oh urou page Beu neuampon ka dousa nang mbah Lake bak Allah beukusyuk hatee Beu neu ampon ka dousa guree Nyang bi ileume keu ulon sabee Beu lon teumeung lom batee aswat Meutamah rahmat Tuhan ku neubi 207 Essi Hermaliza, dkk, Seudati., h. 140-141 Beu lon teumeung jep ka ie mon zam zam Hate di dalam pengeuh ban kande Zakeut beutaboh pitrah beu tabi Ta jak ek haji teungku boh hate Seubab dousa geu tanyou lage ei laot Nyoh goh surot laen ka hile Dousa geutanyo lage on kaye Nyoh goh lom laye laen kah lahe Buken le sayang pucok pisang klat Meu kilat kilat jitet le urou Keu peu adak na gigou meukilat Oh troh dalam jrat ka ulat seudom. 208 Terjemahnya: Selamat datang pemilik bunga kapas Umur negeri sudah tidak lama lagi Janji Tuhan pada satu hari, sekarang sudah sampai wahai tengku. Selagi masih terbuka pintu taubat Walaupun tergesa-gesa tidak ada guna lagi Hari jum‟at pergi ke mesjid Sudah seperti itu niat di dalam hati. Ya Tuhan ku ampunilah, dosa-dosa ku ini. Juga ampunilah dosa-dosa kedua orang tua dan orang-orang Islam sekalian. Mintalah kepada Allah dengan hati yang khusyuk. 208 Essi Hermaliza, dkk, Seudati Aceh., h. 155-156. Vidio Dari Dinas Perhubungan Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe Serta Direkomendasi Dari Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Aceh. Ya Tuhan ampunilah dosa guru-guru ku, yang memberi ilmu kepada ku selalu. Semoga saya dapat juga batu aswat, serta ditambah rahmat Tuhan ku beri. Semoga saya dapat meminum air sumur zam-zam. Hati di dalam bersih seperti saya memberi Zakat fitrah. Naiklah haji wahai tengku. Karena dosa kita seperti air laut. Yang lain belum surut, sudah ada lagi. Dosa kita seperti dedaunan di pohon. Kalau belum layu, sudah ada lagi yang lain Bukan lagi sayang pucuk pisang kelat. Walau putih-putih dibakar oleh matahari. Untuk apa ada gigi yang putih. Oh sampe dalam kuburan sudah dimakan ulat dan semut. Analisis peneliti dengan epistemologi Islam terhadap Syair: Syair berikutnya adalah tentang kisah agama, dalam syair diatas ditunjukkan untuk menyampaikan pesan pendidikan agama kepada masyarakat. Diantara pesan yang terkandung dalam bait syair diingatkan kepada masyarakat bahwa hidup didunia hanya sementara dan akhirat yang kekal oleh karena itu kita dianjurkan untuk tidak lalai dengan perkara dunia. Dalam surat Al- An‟am ayat 32 Allah berfirman:                 Artinya: Dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? Q.S. Al- An‟am: 32. 209 Maka dari itu pesan tersebut menyuruh manusia untuk segera bertaubat kepada Allah dan mendekatkan diri kepada sang khalik dan juga dalam bait selanjutnya dijelaskan dalam kita mencari harta tentu ada hak orang lain sebagaimana dalam rukun Islam yaitu rukun yang ke empat membayar zakat di situ di tuntun manusia untuk beramal dan juga dalam syair diatas ada pesan tentang haji, sejauh mana pun kita melangkah apabila apa yang kita dapat didunia sudah mencukupi baik amalan kita, harta yang kita peroleh dengan cara halal maka rukun Islam yang terakhir mewajibkan kita umat muslim menunaikan haji apabila sudah mempunyai kemampuan dan bekal dalam hidup ini.

7. Syair Penutup