Nilai persatuan Nilai musyawarah

Ayat di atas cukup jelas bagi peneliti bahwa ajaran Islam menginginkan terwujudnya rasa kekeluargaan dikalangan umat Islam, sebab mereka memiliki keyakinan yang sama, sehingga lebih besar kemungkinan terbentuk persaudaraan di antara sesama penganut Islam. Sikap ajaran Islam yang menginginkan kekeluargaan di antara sesama kaum muslimin atau masyarakat Aceh pada umumnya tercermin dalam falsafah orang Aceh Udeep Saree Matee Syahid yang artinya orang Aceh dalam bingkai kesatuan dan persaudaraan apabila satu orang dicela maka semuanya ikut membantu melawan atau istilah lain pergi bersama pulang juga bersama itulah kekompakan yang diciptakan oleh masyarkat Aceh senada dengan kata “seurasi” yang mengandung makna kompak dan harmonis.

2. Nilai persatuan

Terbinanya kekompakan masyarakat Aceh secara keseluruhan khususnya masyarakat Kota Lhokseumawe tentu sejalan dengan ajaran Islam, yang semenjak awal pertumbuhan dan perkembangan dan kebangkitannya dilandasi oleh persatuan, sebagaimana yang ditempuh Rasulullah Saw., ketika tahun pertama di Kota Madinah yang telah berusaha membuat perjanjian dengan semua kelompok masyarakat Madinah. Islam sebagai agama yang mencintai kekokohan persatuan dapat dilihat dalam firman-Nya surat al-Shaf ayat 4 sebagai berikut:             Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Q.S. al-Shaf: 4. 213 Sebagaimana dalam hadis dari Abi Musa tentang persatuan kaum muslimin sebagai berikut: ل ق سْ ب ا ْ ع : َ لْ س ر ل ق : ً ْ ب ْ ب ُ ْ ب ْ ك ْؤ ْ ْؤ ْ ا . 213 Departemen Agama RI, Alquran., h. 552. Artinya: Dari Abu Musa, ia berkata : Rasulullah Saw bersabda, Orang mukmin dengan mukmin lainnya adalah seperti satu bangunan yang sebagiannya dengan bagian yang lain saling menguatkan HR. Muslim juz 4, No.4684 214 Hadis Rasulullah Saw., ini adalah suatu dorongan untuk tetap mempertahankan persatuan, dalam arti jangan mudah dipecah belah oleh kelompok yang tidak menginginkan tetap terwujudnya persatuan di dalam masyarakat. Dan juga dari hadis di atas dipertegas oleh Abu Musa bahwa orang mukmin dengan mukmin lain seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.

3. Nilai musyawarah

Musyawarah sering juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, di atas sudah jelas dikatakan bahwa setiap ada acara kegiatan di dalam lingkungan masyarakat selalu dengan musyawarah agar acara yang dijalankan berjalan dengan lancar. Sebagaimana dalam Alquran surat Asy-Syuura: 38 sebagai berikut:             Artinya: Dan bagi orang-orang yang menerima mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Q.S. Asy-Syuura: 38 . 215 Ayat tersebut menjelaskan tentang musyawarah yang saling memiliki korelasi, bahwasanya Alquran menegaskan perkara apapun yang menyangkut dalam kebaikan, baik mengenai persoalan rumah tangga, persoalan kepemimpinan, politik maupun persoalan lainnya harus diselesaikan dengan jalan 214 HR. Muslim juz 4, No.4684, h. 1999. 215 Departemen Agama RI, Alquran., h. 369. musyawarah. ayat yang senada dengan ayat tersebut ialah Alquran surat Ath Thalaaq ayat 6. ٍف ْ ب ْ ب ا ْأ meskipun dengan kata ا ْأ berembuklah yang melahirkan kata “Muktamar”. 216 Namun kewajiban melaksanakan musyawarah bukan hanya dibebankan untuk Nabi saja melainkan juga kepada umatnya secara menyeluruh. 217 Dalam masyarakat moderen yang ditandai dengan munculnya lembaga politik dan pemerintahan, lembaga ini menjadi subjek musyawarah, para pemimpinnya di bebani kewajiban melakasanakan musyawarah dengan melibatkan para anggotanya atau rakyat untuk membicarakan masalah yang mereka hadapi.

4. Nilai Pendidikan edukatif