Syair Tentang Takdir Manusia

Pergi ke sungai pilih batu jatuh Anak bermain catur dibawah pohon Lobang dikorek anak-anak berlumuran Masuklah kita berdua dalam lobang Analisis peneliti dengan epistemologi Islam terhadap Syair: Syair di atas menggambarkan peran ayah dalam keluarga sebagai pencari nafkah, sedangkan tugas ibu dalam keluarga sebagai ibu rumah tangga menjalankan tugasnya bukanlah hal yang mudah tetapi mereka harus sanggup memikul tanggung jawab setelah dikaruniai anak. Dalam syair tersebut di atas memberikan pesan kepada anak yaitu ketika anak sudah besar dan sukses tidak boleh melupakan jasa-jasa orang tua betapapun susah dan beratnya dalam mendidik dari lahir hingga dewasa.

3. Syair Tentang Takdir Manusia

Diliket reumoh timeh kudang sa Keupula jawa cabeung hana le Bunou ta kawot tapot ngen ija Ulon tamaba sajan peureugi Diliket reumoh geupula gadong Ka diliket krong timoh keumili Cut bang ka neujak neukebah gampong Pat neu tinggai lon sou ayon do di Di langet na bintang meutabu Liket bintang hu na bintang kala Leupah narit lon meuna si geutu Meu‟ah e teungku hana lon saja Puteh-puteh si bungong meurak Puteh meukeuprok si bungong rabo Jeh pat gampong nyou ho ka lon jak Lon ngeing geureubak ji tiyep moto Manyang-manyang gunong geulambe Manyang han sabe ngen sama dua Dak ken meulinteung laot deungen gle Gata lam lambe ngen bulee mata Di langet manyang bintang sikureung Ret baroh buleun na bintang kala Meunyo na tuah deungen peuteumun Awan teungeh plieng teudeng meu gisa. 202 Terjemahnya: Dibelakang rumah tumbuh reremputan Pohon Jawa ranting tak ada Tadi saya memanggil dengan ayunan kain Saya membawa bersamaan peragai sifat Dibelakang rumah menanam ketela Dibelakang gudang tumbuh kemiri Abang pergi meninggalkan kampung Dimana tinggalkan saya, siapa yang menemani saya Dilangit ada bintah bertaburan Dibelakang bintang yang terang ada bintang sebelumnya Terlanjur saya berbicara mengejutkan orang Maaf wahai tengku tidak sengaja 202 Essi Hermaliza, dkk, Seudati Aceh., h. 124-125. Vidio Dari Dinas Perhubungan Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe Serta Direkomendasi Dari Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Aceh 2013. Putih-putih bungan merak Putih begitu indah si bungan rabo Disitu desa kesini saya datang Saya melihat gerobak mengejar mobil Tinggi-tingi gunung gelambe Tinggi tidak sama dengan duanya Kalau tidak bersebelahan laut dan kebun Kamu melambai-lambai dengan bulu mata Dilangit tinggi bintang sembilan Di bawah bulan ada bintang sebelumnya Kalau ada nasehat dengan hasil Awan bergerak ditempat berlainan Analisis peneliti dengan epistemologi Islam terhadap Syair: Syair di atas merupakan ragam syair tentang takdir manusia yaitu bahwa dalam menjalankan kehidupan di dunia tidak tahu sejauh mana diberi kesempatan untuk menikmati kehidupan ini, karena dalam kehidupan ada pertemuan tentu ada perpisahan begitu juga sebaliknya manusia dapat merencanakan tetapi Tuhan juga yang mengaturnya kemana arahnya, dimana rejeki dan juga siapa orang yang akan menemani hidup dalam kehidupan semua itu takdir yang menentukan atas dasar perintah Tuhan yang maha Esa.

4. Kisah Sejarah Sultan Aceh